Perjalanan Panjang

657 Words
Beby melepas seragam kerjanya sambil berjalan menuju ke belakang dengan raut kesal, kulit wajah yang memerah menahan emosi. Kini ia mengenakan kaos putih saja. Ia melempar seragam itu ke sembarang arah. Semua orang yang menyaksikan hal itu terbengong saja. Beby melenggang pergi setelah menyambar tas dan jaketnya dari laci menuju ke luar melalui pintu samping. Ia terus melangkah menyusuri jalan, dibawah temaram lampu jalanan sambil memasang jaket ke tubuhnya. Ia memeluk tubuhnya sendiri. Awalnya ia ingin ke LA dengan minta ijin baik-baik pada kedua orang tuanya, ingin melanjutkan studi menjadi alasan baginya. Namun ia tidak mendapatkan jawaban sesuai ekspektasi. Kedua orang tuanya yang memang sejak Beby kecil tidak peduli pada pertumbuhan dan perkembangan hidupnya, kini dengan lantang melarang kepergian Beby karena beranggapan kalau wanita tidak perlu kuliah sampai ke luar negeri bila hanya bertujuan untuk menuntut ilmu, cukup di negeri sendiri saja sudah bisa menuntut ilmu. Karena bagi mamanya, setinggi apapun pendidikan seorang perempuan pada akhirnya tidak bisa menyalahi kodratnya sebagai seorang wanita yang harus mengurus anak dan suami. Terpaksa Beby kubur. Nekat pergi bersamaan dengan sahabat masa SMA-nya, Yona yang kebetulan sedang mengadakan liburan bersama keluarganya ke Los Angelas. Sejak awal Beby memang sudah janjian dengan Yona akan pergi ke Los Angelas bersama-sama. Meski Yona tidak tahu alasan kepergian Beby adalah untuk kabur dan menyembunyikan kehamilannya. Yona hanya tahu kalau Beby juga akan berlibur ke California meski dia adalah satu-satunya sahabat Beby yang tahu mengenai kehamilan Beby. Berbekal uang tabungan yang hanya cukup untuk tiket pesawat dan biaya hidup selama satu bulan, Beby akhirnya sampai juga ke negeri orang. Tinggal di apartemen sederhana. Makan seadanya. Lain halnya dengan Yona, selama liburan ia dan kedua orang tuanya tinggal bersama nenek dan kakeknya. California bukan negeri asing bagi Yona, karena memang kantor tempat ayahnya bekerja juga ada di sana. Satu minggu tinggal di Los Angelas, Beby mulai bingung harus berbuat apa. Tabungannya menipis. Dia tidak bisa tinggal diam. Awalnya Beby bekerja menjadi Office girls di sebuah mall di pusat kota. Namun tidak bertahan lama. Sosok Beby yang terbiasa hidup senang, sebenarnya tetap sanggup bekerja dengan berbekal menguras tenaga, namun bos-nya yang galak membuatnya tidak betah dan dengan cepat ia melepas seragam office girl. Dari seorang office girl, Beby kemudian beralih pekerjaan setelah sebuah tawaran dari teman sesama officegirl datang, penawaran bekerja menjadi waitress restorant. Beby sempat ragu menerima pekerjaan itu, tapi ia setujui juga mengingat dia butuh uang. Tawaran awal memang bekerja sebagai waitress restoran, tapi kenyataanya Beby bekerja sebagai barmaid. Teman di tempat kerjanya juga wellcome mengingat dirinya terlihat masih sangat muda dan cantik. Pekerjaan Beby hanya mengantar orderan dari para tamu, bukan menjual diri. Ups. Beby bekerja di bawah aturan Danny, bosnya. Danny adalah orang yang baik dan jujur, namun penampilannya cukup mengintimidasi. Dia orang kepercayaan 'bos besar' pemilik dari tempat Beby bekerja. Menurut cerita teman- teman kerja Beby, 'bos besar' adalah seorang preman kawakan yang merambah sebagai pengawal dan asisten dari pemilik perusahaan besar di Los Angelas. Beby sangat paham dunia malam begitu lekat dengan kejahatan, premanisme dan prostitusi. Satu yang menjadi pantangan Beby meski ia bekerja di dunia gelap, ia tetap ingin mendapat uang dengan cara terang. Tak jarang teman -teman kerja Beby yang mayoritas adalah laki-laki menggodanya bila ada sesuatu antara Beby dengan Danny. Faktanya tidak, Danny memiliki July, salah satu gadis primadona tempat Beby bekerja. Di club mewah dan hanya kalangan elit saja yang bisa membayar di sana, Beby baru tahu kalau tempat kerjanya itu menyediakan room VVIP lengkap dengan gadisnya khusus untuk pemilik member club itu dan tentunya tidak sembarang orang bisa memiliki member itu. Beberapa minggu Beby bekerja sebagai barmaid, terjadi insiden Beby bertengkar dengan tamu karena dia digoda dengan berlebihan oleh tamu tersebut. Danny tidak mempermasalahkan, dia mengerti posisi Beby. Danny akhirnya mengganti posisi Beby menjadi barback. Beby belajar banyak bagaimana menjadi seorang bartender dari meracik minuman sampai bersosialisasi dengan pengunjung. Namun pada akhirnya sekarang Beby harus kembali berkelana untuk mencari pekerjaan lain. Ia melambaikan tangan menghentikan taksi. Pulang.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD