22

1362 Words

POV Anto "Kau datang sendiri?" tanya Ibuku saat aku sampai di rumah. Ditinggalkan Marni, membuatku tak betah di rumah. Sebuah kebiasaan, aku yang meninggalkannya, sekarang dia yang meninggalkanku, rasanya aneh. "Dia ke rumah adik-adiknya, mau di sana beberapa hari katanya. Mungkin sudah rindu dengan mereka." Tentu saja aku takkan mengatakan apa yang sejujurnya terjadi, itu sangat sensitif dan memalukan. Cukup Marni dan aku yang tau. Akan tetapi, bagaimana jika dia malah menceritakan pada adik-adiknya? Aku mendadak gusar. "Oh, baguslah! Sesekali dia memang harus ke rumah adik-adiknya, biar diajari juga mereka. Kasihan, nanti setelah nikah adik-adiknya bisa seperti Marni juga. Kalau dapat suami dan mertua yang sabar, ya syukur. Kalau tidak, dia bisa diceraikan. Ibu dulu sebenarnya tak su

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD