21

1429 Words

POV Anto Apa yang barusan terjadi? Aku sendiri tak bisa berpikir jernih sampai saat ini. Saat keputus asaan menjadi sebuah kemarahan yang malah diperciki api hasrat yang tak kusadari. Awalnya kusangka, aku takkan bisa menjalankan fungsiku sebagai seorang laki-laki, awalnya kukira aku adalah pria yang telah mati rasa tak tertarik terhadap keindahan raga seorang perempuan. Namun, kebrutalan malam ini mematahkan anggapan yang ternyata keliru. Aku normal, walaupun mengenalinya dengan cara yang kasar pada Marni. Seharusnya Marni diam saja. Jujur, sejak pemberhentian kemaren, aku bahkan tak bisa menelan nasi, aku merasa impian yang telah kurencanakan dan kususun hancur sudah. Karirku terhenti dan aku harus menerima kenyataan baru, penhangguran. Bukankah harga diri paling lemah bagi laki-laki

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD