Part 30

1129 Words

Terlihat, Kanagara sudah tidak bisa menahan emosinya lagi. "Maaf, Tuan. Saya tidak bermaksud untuk melawan Tuan. Saya hanya mencegah hal-hal yang tidak seharusnya terjadi" jawab Penta menunduk takut. Tiba-tiba, pintu terbuka dan muncullah sosok Shalom. "Ada ribut-ribut apa ini? Kenapa berisik sekali?" tanya Shalom sambil membuka pintu. Ia benar-benar merasa sangat terganggu dengan suara-suara berisik dari luar. "Hai ... Apa aku boleh masuk ke dalam?" sapa Kanagara langsung meminta izin untuk masuk ke dalam kamar Shalom. Pria itu mengabaikan Penta yang menatapnya heran. "I-iya, hai. Memangnya apa yang ingin kau lakukan di kamarku?" Shalom balas menyapa dan bertanya apa yang akan Kanagara lakukan di kamarnya. "Ah, itu. Ada yang ingin kubicarakan denganmu masalah jalan-jalan kita yang t

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD