SAY - Restlessness

1358 Words

Pintu unit berbunyi pelan ketika dibuka dari luar. Leah masuk sambil berkata, “Maaf harus merepotkanmu lagi sampai harus membawanya kemari.” “Jangan khawatirkan aku.” Gabriel membawa lebih banyak barang di kedua tangannya dibandingkan Leah. “Letakkan saja di sini. Supaya nanti memudahkanku membawanya ke sekolah.” “Oke.” Sebelumnya mereka sudah ke sekolah. Gabriel berpikir ada baiknya mereka menyimpan semua ini di sekolah langsung agar Leah tidak kewalahan membawanya nanti. Akan tetapi sangat disayangkan. Gerbang sekolah sudah dikunci dan tidak ada satpam yang berjaga. Setelah meletakkan semua belanjaan mereka, Gabriel mengibas tangannya di celana. Membiarkan Leah melihat belanjaannya sekali lagi, Gabriel memperhatikan unit tempat Leah tinggal. Tempat ini sangat bagus dengan gaya minim

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD