"Alhamdulillah operasi berjalan lancar. Semua bagian tumor baik di bagian kanan atau pun kiri sudah kami angkat. Asmara hanya tinggal menunggu pemulihan saja. Saat ini dia masih kami observasi, jadi butuh waktu untuk kami kembali membawanya ke kamar rawat semula."
Rafi dan Emma begitu bersyukur mendengar keterangan dari dokter Nicholas. Mereka lega. Benar - benar lega. Bersyukur atas kemudahan dan kelancaran dari Tuhan atas operasi Asmara.
Enam jam lamanya Asmara berada di ruang observasi. Selama itu ia sudah sadar, dan sudah mendengar kabar dari Suster dan dokter bahwa operasi berjalan sukses. Ia benar - benar bahagia dan bersyukur. Sakitnya luka operasi yang melintang di dadanya sama sekali bukan soal. Tak bisa menghalangi kebahagiaan itu.
Asmara diizinkan pulang dan dinyatakan sembuh dua hari kemudian. Kehidupannya pun berjalan dengan baik kembali normal seperti semula.
~~~~~ Asmara Samara ~~~~~
Asmara tergabung dalam klub multimedia di sekolahnya. Dulu sebenarnya Asmara ingin masuk kejuruan. Tapi atas saran Rafi, Asmara akhirnya masuk sekolah umum. Namun ia tidak meninggalkan minatnya di bidang multimedia. Sehingga saat ia tahu ada ekstra kurikuler di bidang itu, ia segera bergabung.
Klub multimedia sekolah ini cukup maju. Tiap kali ada perlombaan lokal atau pun nasional, mereka selalu mewakilkan beberapa kelompok. Dan salah satu dari kelompok itu selalu mendapat juara. Yang sering mendapat juara adalah kelompok yang di dalamnya ada Asmara.
Anak itu memang tidak main - main dengan minatnya. Ia selalu belajar untuk terus berkembang. Kadang ia sampai lupa diri. Lupa kalau ia sedang sakit, dan harus selalu berhati - hati dalam segala hal, karena ia rentan tertular atau pun terjangkit semua jenis penyakit karena auto imunnya.
"Kak Mara, jadi udah fix buat kelompok - kelompok yang akan ikut olimpiade?" Tanya Zee, Seorang adik kelas yang cukup populer di sekolah. Sejak masuk dulu ia sudah jadi pembicaraan karena kecantikannya. Dan ia memiliki nilai lebih selain kecantikan setelah bergabung di klub multimedia.
Untuk urusan prestasi, Zee sangat lah lumayan. Sedikit di bawah Asmara. Mereka cocok satu sama lain dalam hal berbagi ilmu. Tiap kali mereka berdua saja, mereka selalu menyempatkan berdiskusi dalam percobaan yang aka mereka lakukan.
Orang - orang menganggap Asmara dan Zee memiliki kemistri yang kuat satu sama lain. Sehingga tak jarang orang - orang menjodoh - jodohkan keduanya, atau menganggap mereka malah sudah pacaran.
"Iya, Zee. Udah fix. Aku sama Rajawali. Kamu sama Unicorn. Athar sama Flamingo." Mereka membagi para siswa yang paling ahli pada masing - masing kelompok yang mewakili sekolah, supaya adil, bisa maju bersama.
"Oke, berarti kali ini kita hanya kirim 3 kelompok. Ya udah, Kak. Kalau gitu kita harus cepet - cepet diskusi perihal karya yang akan kita garap. Supaya variatif, nggak tumpang tindih, beda dan kreatif."
"Iya, Zee. Aku juga udah mikirin itu sebenarnya. Aku udah ada ide. Tapi lebih baik kita diskusikan dulu. Soalnya kita kan berkelompok."
"Iya, Kak."
Asmara mengelap keringat di kening dengan punggung tangan. Ia menarik napas dalam, berharap rasa sakit di dadanya berkurang barang sedikit. Olimpiade sudah dekat, ia tidak boleh tumbang sekarang. Setidak-tidaknya tunggu setelah olimpiade berjalan.
"Kak Mara baik - baik aja?" Zee bertanya akhirnya. Sebenarnya sejak tadi ia sudah menyadari kondisi Asmara yang kurang fit. Hanya saja semua orang sudah tahu bahwa memang Asmara memiliki penyakit bawaan. Ia sering tidak enak badan tapi selalu kuat menghadapi segala apa pun.
Tapi agaknya hari ini Asmara jauh lebih nampak pucat dadi biasanya. Ia juga berkeringat banyak. Zee takut kalau terjadi sesuatu pada Asmara.
"Aku ...." Belum selesai Asmara meneruskan bicaranya. Sakit itu kembali menyerangnya. Dadanya sungguh sakit. Entah kenapa. Biasanya kalau kambuh bukan dadanya yang sakit.
Asmara sempat berpikir tentang operasi yang ia lakukan satu bulan yang lalu. Bukankah sel tumornya sudah diangkat sepenuhnya? Tapi kenapa sekarang kembali terasa sakit? Apa itu berasal dari bekas luka operasinya? Tapi bekas luka operasi tak seharusnya sesakit ini.
"Kak ... Kak Athar ...." Zee memegangi Asmara yang kesakitan sembari memanggil salah satu anggota klub lain yang berada di basecamp ini.
Cowok jangkung nan tampan bernama Athar itu segera berlari menghampiri Zee dan Asmara.
"Kenapa, Zee?" Athar awalnya tidak terlalu memperhatikan. Tapi setelah terlibat oleh matanya bahwa Asmara sedang kesakitan, cowok itu pun segera ikut panik. "Lho, Mara ... kenapa?" Ia segera membantu Zee memegangi tubuh Asmara supaya tidak terjatuh.
"D - d**a gue sakit ...." Asmara berusaha mengatakan apa yang ia keluhkan. Namun dadanya terlalu sakit. Sangat sakit yang ia tak tahu kenapa bisa begitu. Yang jelas Asmara sangat takut jika saja ... jika saja tumor itu kembali.
Asmara tak hanya memikirkan dirinya. Ia memikirkan Rafi, Emma, dan semua orang yang menyayanginya.
"Kita ke UKS aja, yuk. Kamu istirahat di sana. Kacapekan kamu mungkin." Athar melingkarkan lengan kiri Asmara pada pundaknya.
Zee otomatis membantu, ia pun melingkarkan lengan kanan Asmara ke pundaknya. Untung Zee adalah gadis yang cukup tinggi. Tingginya 178 cm, tak beda jauh dadi Asmara dan Athar yang tingginya sama 183 cm. Sehingga ia bisa mengimbangi Athar dalam usaha mereka memapah Asmara ke UKS.
Baru beberapa langkah, Asmara tiba - tiba lemas. Ia hampir kehilangan kesadaran.
"Kak Athar ... Kak Mara kayaknya pingsan, Kak." Zee semakin panik.
"Zee bantuin aku naruh Mara di punggungku ya." Athar meminta tolong dengan sopan.
Zee segera mengangguk, membantu Athar membenarkan posisi Asmara di punggung Athar.
Setelah itu Athar segera berlari menggendong Asmara menuju UKS. Dan Zee berlari di belakangnya.
Zee dan Athar sebenarnya memiliki kekhawatiran yang sama. Jika terjadi sesuatu pada Asmara, klub mereka akan seperti kehilangan tiangnya. Mereka berdoa supaya Asmara baik - baik saja. Tidak ada sesuatu yang buruk terjadi.
~~~~~ Asmara Samara ~~~~~
Hai hai, Jadi selain cerita Asmara Samara aku juga punya banyak cerita lain di akunku ini.
Semuanya sudah lengkap, sudah tamat, bisa kamu baca sepuasnya
Mereka di antaranya:
1. LUA Lounge
2. Behind That Face (dulu judulnya Adik Suamiku / My Husband's Twin Brother)
3. Nami and the Gangsters (dulu judulnya Tahu Bulat Sayaaaaang Kang Cilok) ini sequel LUA Lounge
4. My Sick Partner
5. The Gone Twin (dulu judulnya NARES)
6. Tokyo Banana
7. Melahirkan Anak Setan
8. Youtuber Sekarat, Author Gila
9. Asmara Samara (on-going)
Sip, sekian pengumuman ini aku tulis
Aku ucapkan selamat membaca
Jangan lupa tekan tanda love warna ungu sampai berubah warna jadi putih
Cukup sekali aja tekannya ya (satu kali untuk satu judul cerita)
Makasih
Sincerely
Sheila
-- T B C --