Farah Panik

1303 Words

Selesai salat magrib di salah satu masjid yang letaknya hanya beberapa meter dari kafe, Zafar memutuskan untuk pulang ke kosannya. Badannya juga sudah lengket dan bau, dia harus segera mandi. Karena, Zafar tahu jalan pintas yang cepat untuk sampai ke kostan. Dia rela melewati gang-gang kecil rumah warga. Rusun yang terbilang kumuh ia lewati. Lewat danau yang lampunya sudah meredup tidak apa-apa. Demi menghemat waktu. Toh, biasanya suka macet kalau dia pilih jalan biasanya. Sampai di kostan, ternyata sudah ada ibu kost sembari kipas-kipas. Zafar hampir saja ingin menertawai bulu-bulu kipas berwarna pink. Apa ibu kost tersebut sengaja mengambil bulu ayam tetangga lalu, di beri wana pink untuk dijadikan kipas. Entahlah, Zafar mengulum bibirnya. Berusaha menyembunyikan tawanya. “Eh Zafar,

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD