20. Small Talk

2123 Words

Seto mengusap dan menempelkan ponselnya ke telinga berulang kali. Tidak satu pun panggilannya mendapat jawaban. Ia menatap benda itu gusar. “Kenapa tampang Abang kusut begitu?” tegur Cecep yang tengah memperbaiki motor seorang p*langgan. Tangannya hitam belepotan oli bekas. “Nagih utang,” jawab Seto seadanya. Semalam ia memikirkan keinginan mengambil kredit rumah, tetapi tidak punya cukup uang untuk membayar DP–nya. Sementara untuk angsuran bulanan bisa ia usahakan nanti. Luna adalah seorang ASN. Mereka bisa memanfaatkan SK Luna sebagai jaminan. Tidak usah rumah yang besar, rumah kecil dengan dua kamar saja sudah cukup. Ia memang belum membicarakannya dengan Luna. Namun, tidak ada salahnya mempersiapkan segala sesuatunya terlebih dahulu. Lagipula, tidak mungkin mereka mengontrak rumah u

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD