"Ayo, kita pulang, Ma!" Dion menarik tangan mamanya untuk keluar dari rumah ini, tetapi wanita itu terus menolak, dan lebih memilih untuk mencemooh aku. "Ma, cukup!" Mas Darren tiba-tiba mengeluarkan suara. "Tolong keluar dari rumahku segera, aku butuh waktu untuk menenangkan diri." "Jangan hanya pintar meminta waktu, tetapi ajari juga istrimu itu sopan santun, atau cara supaya dia cepat hamil dan memberikan aku anak," teriaknya lagi membuatku benar-benar tidak bisa bersuara. Kata-katanya terlampau menyakitkan untukku yang hanya seorang menantu. Aku bertahan di rumah ini bukan karena tidak punya orang tua, karena kedua orang tuaku masih lengkap. Aku bertahan di rumah ini justru karena tidak mau merepotkan mereka semua. Aku mau belajar hidup mandiri dan Mas Darren menghargai hal itu, nam

