bc

MAN THE DEVIL (Indonesia)

book_age18+
15.8K
FOLLOW
503.6K
READ
possessive
love after marriage
arrogant
badboy
CEO
drama
tragedy
sweet
like
intro-logo
Blurb

✅ SUDAH TAMAT ✅

BANYAK MENGANDUNG UNSUR DEWASA 21+

[BIJAKLAH DALAM MEMBACA, TANGGUNG DOSA SENDIRI]

Menjadi wanita panggilan bukan keinginan seorang Nancye Lord, yang harus dijebak oleh sahabatnya sendiri, dijebak dan dijadikan wanita panggilan. Namun, siapa sangka pelanggan yang memanggilnya dan membutuhkan jasanya pertama kali adalah seorang lelaki bernama Darren Hilston, seorang pengusaha kaya raya, dan terkenal di dunia bisnis.

Darren Hilston adalah seorang lelaki yang selalu menikmati tubuh para wanita. Bertemu dan memadu kasih bersama Nancye, membuat getaran hebat muncul dari lubuk hatinya yang paling dalam.

Kisah yang fenomenal, seorang lelaki yang bersifat iblis jatuh cinta. Dan, cintanya jatuh pada Nancye.

.

Kisahnya? Silahkan baca.

Namun, peringatan ya, ini mengandung unsur dewasa. Kalian bakal larut dalam cerita ini.

chap-preview
Free preview
Bagian 1
Kalian bisa mendapatkan versi cetaknya di penerbit EVOLIF MEDIA, ya, plus MIKAYLA versi cetaknya. Thanks. Happy Reading! . . Kenalkan namaku adalah Nancye Lord, umur 22 tahun, sekarang sedang kuliah disalah satu universitas yang terletak di California, Amerika. Tepatnya di kota Palo Alto, tepatnya lagi berada di jantung kota Lembah Silikon. Aku mengambil jurusan kedokteran di Universitas Standford. Aku berbeda dengan penduduk asli di sini, aku berkulit putih, rambut yang panjang dan postur tubuh agak tinggi tapi tidak tinggi-tinggi amat, bibir bisa di bilang seksi, mata agak bulat, hidung mancung dan alis yang tebal. Itulah aku. Aku saat ini sedang berada didepan kamar kostku. Mata kuliah sudah berakhir dan jam sudah hampir menunjukkan pukul 7 malam. Sesaat kemudian seseorang datang menghampiriku ketika baru saja turun dari mobil sport mewah. "Apakah anda Nona Nancye Lord?" tanya pria yang sepertinya berumur 30an dengan pakaian serba hitam. "Iya, benar. Ada apa?" tanyaku "Saya kemari untuk menjemput anda." "Menjemput saya? Tapi, anda siapa?" Dengan mata penuh waspada, aku mundur selangkah. "Silahkan ikut saya, Nona, anda akan tau jika sudah sampai disana," kata pria itu. "Tapi–" "Tolong ikut saja, kita tidak akan menculikmu dengan mobil mewah seperti itu, Nona Lord." "Tapi, saya tidak mengenal kalian." "Ini adalah hal yang mendesak, apa saya harus memperkenalkan diri ketika sesuatu hal terjadi dan itu sangat mendesak?" "Maksud anda?" "Keluarga anda." Pria itu memberi alasan, dan berhasil membuat aku kembali melangkah maju. "Apa? Ada apa dengan keluarga saya?" tanyaku penuh kepanikan. "Jika anda ingin mengetahui kondisi keluarga anda, silahkan ikut saya." Tanpa berpikir lama, aku lalu masuk kedalam mobil tanpa mengganti pakaianku sebelumnya, aku masih memakai pakaian kaos berwarna putih dan celana jeans ketat, karena sangat panik dengan kondisi keluargaku. Di dalam perjalanan, aku menekuri jalan dan duduk di kursi belakang mobil tepat di belakang kursi kemudi, perasaanku tak karuan, entah apa yang telah terjadi kepada keluargaku. ** Sampailah di parkiran penthouse, setelah turun dari mobil, aku lalu di sambut hangat oleh bodyguard dan bodyguard itu menunjukkan jalan menuju lift. "Permisi! Sebenarnya kalian siapa? Kenapa membawaku kemari? Bukankah kalian bilang keluarga saya–" Aku penasaran tapi tak di jawab kedua bodyguard ini, aku hanya bisa diam dan mengikuti langkah kaki kedua pria yang berpostur tubuh kekar yang berdiri tepat di hadapanku. Sampai lah kami di lantai 32 lift terbuka. Aku terkejut, lalu terpukau melihat keindahan penthouse dengan pintu lift sebagai pintu keluar yang langsung menghubungkan ke penthouse ini, aku tak tahu apa yang kulakukan di sini. Seorang pria keluar hanya memakai jubah mandi berwarna coklat sembari memegang gelas berleher tinggi berisi wine. Betapa tampannya wajahnya bak malaikat tampan, postur tubuh yang ideal. Aku sempat tercengang melihat keindahan yang saat ini berada di hadapanku, benar-benar ciptaan Tuhan yang sangat indah. Tubuhnya di pahat begitu rapi. Aku mengangkat sebelah alisku karena keheranan, siapa pria yang ada di hadapanku saat ini. "Anda siapa?" tanyaku. "Aku? Kamu tak tahu, aku siapa? Apa di rumahmu tak ada tv atau majalah? Atau, mungkin kamu baru turun dari gunung? Jangan main-main denganku, Nona Lord," tutur Darren dengan tatapan yang begitu tajam mengintimidasi. "Saya tahu. Anda adalah Darren Hilston. Tapi, saya tidak pernah punya urusan dengan anda dan tiba-tiba anak buah anda menjemput saya dan membawa saya kemari, dengan alasan keluarga saya, sebenarnya ada apa ini?" "Sok polos! Kau malam ini adalah jalang, apa harus aku perjelas, Nona Lord?" "What? Jalang? Maksud anda apa?" tanyaku dengan perasaan yang cemas. "Aku sudah membayarmu untuk melakukan sesuatu untukku. Tapi, kenapa penampilanmu seperti ini? Wanita lain selalu saja berpenampilan menarik jika ku tiduri, tapi kenapa kau berpakaian sederhana seperti ini? Tapi, itu tak masalah selagi kamu bisa menari dan menindihku, kalian bawa dia ke kamar." perintah Darren kepada kedua bodyguardnya. "Lepaskan aku, aku bukan p*****r, kumohon lepaskan aku, keluargaku-" aku mengemis kepada pria iblis itu, agar melepaskanku, tapi ia tak perduli apa yang aku katakan. Aku masih berusaha melepas genggaman kedua bodyguard itu, tapi usahaku tak juga berhasil malah semakin kuat mereka menggenggam ku. Ternyata mereka berusaha membawaku kemari dengan alasan keluargaku. Apa itu terdengar mengancam? Kenapa aku sangat bodoh? Kenapa aku tak berpikir untuk menelfon adikku? Dasar bodoh. Kedua bodyguard itu lalu membawaku ke kamar yang begitu indah. Setelah itu bodyguard lalu mengunci kami dari luar, apa ini? Kenapa aku harus menerima ini? Aku bukan p*****r dan bertemu dengan Darren saja karena seseorang menjemputku, siapa yang tega menjebakku? "Apa yang sedang kamu lakukan? Mengapa kau melakukan ini? Aku bukan p*****r, aku mohon lepaskan aku." Usahaku tetap jalan untuk membuat Darren goyah, tapi aku tak tahu apa dia bisa di goyahkan dengan tangisanku atau tidak tapi yang pasti aku terjebak disini. "Aku sudah membayarmu dan kau masih berusaha membuatku terabaikan? Lakukan saja tugasmu, setelah itu kau bisa pergi," tutur Darren berusaha mendekatiku, aku mundur ketika ia menghampiriku sampai aku terjebak rak buku sialan. Ku pejamkan mataku karena takut dengan tatapan Darren yang sangat mirip dengan pangeran iblis. Dia menahanku dengan kedua tangannya, aku merasakan deru nafasnya, namun pejaman mataku tetap tak kubuka. Ia mengelus pipi kananku dengan tangannya. Aku akui, Darren sangat tampan dan mempesona, namun aku tak bisa melakukan ini. Aku sudah menjaga benteng pertahananku selama ini, apapun ku lakukan untuk menjaganya. Tapi, aku tidak tahu apa benteng pertahananku akan runtuh di ruangan ini. Darren hendak menciumku dengan cepat aku menendang juniornya, setelah melihat ia kesakitan, aku ke pintu kamar dan menggedor-gedor agar seseorang dapat membuka ku. "Bukaaa! Ku mohon tolong buka pintu kamar ini, aku mohon, please help me," teriakku kepada seseorang di luar sana, siapatahu saja ada seseorang yang berbaik hati mau membuka pintu ini. "Kau mau lari kemana, haa?" teriak Darren. Aku begitu takut dan tetap menghindarinya, aku berjalan mundur ketika ia dengan cepat mendekatiku, aku berusaha melempar semua apa yang ku lihat untuk mencegahnya, tapi ia tetap saja mendekatiku. Kumohon selamatkan aku, seseorang di sana selamatkan aku. Ku tanamkan kata itu di dalam hatiku, agar dapat membuat orang merasakannya jika saja mereka tahu apa yang dilakukan Darren di kamar ini. "Semua wanita selalu dengan senang hati menyerahkan tubuhnya kepadaku, tapi kau berbeda, itu akan membuatmu menangisi nasibmu," tutur Darren dengan tatapan mengintimidasiku. "Aku akan membuatmu menyesal melakukan itu," sambung Darren lagi. Hal itu semakin membuatku takut. Ketika tak ada jarak di antara kami dan dia sudah berada tepat dihadapanku dengan tatapan yang begitu tajam. "Kau salah karena sudah berurusan denganku," katanya. Aku berusaha melepas genggaman tangannya dan berusaha menghindari wajahnya yang semakin dekat dengan wajahku. Dan… Plakkkk. Plakkkk. Dua kali tamparan yang sangat keras mengenai wajahku, ia menatapku dengan tatapan segelap malam, wajahku perih dan dia menambahnya dengan memecahkan gelas crystal miliknya dan lagi-lagi mengenai wajahku. Rasa perih yang ia berikan berlipat dengan tamparan serta goresan pecahan kaca. "Aku sudah bilang jangan bermain denganku, aku bukan orang yang bisa kau mainkan." katanya. Aku tetap berusaha menghindarinya dengan berlari ke arah berlawanan, tapi ia tetap mengejarku. Tidak seorangpun yang mendengarkan teriakkanku, teriakkan minta tolong. Plakkkk. Plakkkk. Darren lagi-lagi menamparku dengan sangat keras, tangan besarnya tepat mengenai wajahku, aku sudah tak tahan diperlakukan seperti ini, akhirnya aku pasrah, aku sudah tidak punya tenaga melawannya. Darren lalu membawaku ke atas ranjang, aku sudah tak punya tenaga ia sudah menamparku dua kali dan menggoreskan pecahan kaca d iwajah serta lenganku. "Ku mohon lepaskan aku." "Aku tidak akan pernah membiarkanmu pergi, bukan cuma hari ini kau bersamaku, tapi seterusnya kau akan dibayangi dengan rasa takutmu sendiri ketika melihatku," katanya. Darren lalu merobek bajuku, meninggalkan dua gundukanku yang terbalut bra yang kupakai berwarna merah, ia melumat habis di bagian gundukanku, aku sudah pasrah. Aku akan tetap berusaha untuk tidak mengeluarkan suara desahan karena itu hanya akan memancingnya. Aku pasrah, karena aku sudah tak punya tenaga melawannya, ia selalu memukulku jika ku lawan. Setelah melumat dua gundukanku dan menandai tanda merah disekitaran situ, lumatannya lalu naik ke leherku dan mencumbunya disitu. Menguasainya seakan tubuhku adalah miliknya. Aku harus kuat dan tak terpancing akan aksinya malam ini. Setelah mencumbu bagian gundukanku serta leherku, ia lalu mencium bibirku, melumatnya dengan liar sampai aku hampir saja kehilangan nafas karena ia tak mengizinkanku untuk bernafas, Darren berusaha masuk dan menjelajah didalam sana, bagaimanapun usahaku menutup rapat bibirku, tapi ia tetap berusaha masuk dan akhirnya berhasil, tak ada perlawanan dariku sama sekali, kubiarkan saja dia main sendiri, bibirku terluka karena lumatannya. Semua wanita mungkin akan sangat senang berada dibawa tindihan seorang Darren, tapi bagiku tidak, itu hanya hal yang sangat menjijikkan. Setelah itu ia membuka jeans yang kupakai dengan kasar dan meninggalkan cd berwarna merah, menggeseknya dengan tangannya sampai disobeknya lagi cd-ku, ia berusaha memasukkan jarinya walaupun agak susah satu jari masuk kedalam lembah milikku. Darren lalu memasukkan juniornya dan menggeseknya pelan di bagian limbahku yang sudah berkedut meminta pergerakan. Ketika juniornya masuk dibagian paling terdalam aku hampir kehilangan napas karena menahan suaraku, aku hanya mengigit baju yang sudah ia sobek agar tak mengeluarkan suara. "Mendesahlah, apa kau tak bisa mendesah?" tanya nya, sambil memukul pantatku. Tapi, aku tidak memperdulikannya, biarkan saja ia berkata apapun tak akan ku ikuti. Dia sudah merenggut apa yang ku jaga selama ini, dia pria yang sangat aku benci mulai sekarang. Gerakannya semakin cepat, aku akhirnya merasakan o*****e luar biasa memberi getaran di seluruh tubuhku. Tapi, tetap saja aku tak mendesah dan kubiarkan dia bermain dan menikmati tubuhku dengan caranya. Darren menembakkan sejuta sel benih miliknya dan menembakkan tepat kedalam rahimku, aku tak tahu apa rencananya, apa ia berusaha menghamiliki untuk menghancurkanku? Darren lalu berguling ke sampingku dan tertidur. Aku menatap wajahnya yang penuh keringat. "You're Handsome but you're a jerk," gumamku. Darren tertidur sangat pulas, sampai tak bergeming sama sekali, aku melihat tubuh telanjangnya dengan d**a bidang yang begitu seksi, sebenarnya aku juga terpesona melihat tubuhnya, tapi dia b******k dan dia tak pernah menghargai wanita, itulah kejelekannya, akupun mulai memejamkan mataku. Aku harus bertekad mencari tahu siapa yang sudah menjebakku, siapa yang sudah berhasil menghancurkan perasaannku dengan jiwa yang kacau karena sudah terenggut oleh pria bak iblis ini. BERSAMBUNG. . . Jika kalian suka jalan ceritanya jangan lupa tekan like / love ya, karena dari love / like kalian, saya bisa berkarya dan memberikan cerita-cerita yang lebih baik lagi. Salam cintaku. Irhen Dirga

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

The Alpha's Mate 21+

read
146.3K
bc

Billionaire's Baby

read
279.9K
bc

LEO'S EX-SECRETARY

read
121.2K
bc

Penjara Hati Sang CEO

read
7.1M
bc

Mafia and Me

read
2.1M
bc

HOT AND DANGEROUS BILLIONAIRE

read
570.6K
bc

Sexy game with the boss

read
1.1M

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook