Malam itu eseorang memberitahukan kalau Jovita ada di Surabaya. Leon langsung terbang ke sana saat itu juga.
Rikko menghubungii seseorang untuk izin terbang ke Surabaya. Leon dan Rikko rela terbang larut malam dan mendarat di sebuah lapangan tidak jauh dari rumah yang tadinya ingin tinggali Jovita.
Namun, saat Leon tiba ia harus menelan rasa kecewa lagi, Jovita tidak ada di rumah yang dimaksud si pengirim pesan, tidak ada jejak penghuninya dan semua lampu mati.
“Sial sepertinya seseorang mengerjai kita.” Leon menghempaskan kepalan tangannya ke udara tanda kesal.
Ia tidak tahu yang memberitahukan Jovita ada di Surabaya adalah Piter. Lelaki asal Timur itu, hanya ingin nona muda itu selamat, karena ia sadar tidak bisa menjaganya.
“Berikan nomornya! Saya akan menghancurkan orang ini,”
