Bukan Menantu Pilihan

1149 Words

Sinar mentari pagi itu menerobos masuk melalui cela gorden yang tidak tertutup rapat di rumah Leon, wajahnya sedikit memicing karena merasa silau , tidak seperti biasanya ia bangun kesiangan seperti ini, kalau biasanya ia selalu bangun pagi, sebelum ayam berkokok Leon sudah bangun dan melakukan olahraga. Tetapi pagi ini, semuanya sangat berbeda. Apa yang dikatakan Ken seolah- olah menyadarkan Leon. Ia berpikir harus bangkit. “Apa yang dikatakan Ken benar, aku yang memilih menolaknya, baiklah, saatnya melanjutkan hidup” Tadi malam memilih pulang ke rumah dan malam itu, tidur di rumahnya. Tapi entah kenapa saat pulang kerumahnya, tubuhnya berat untuk diajak bangun, sudah hampir jam tujuh pagi, tapi Leon masih memeluk bantal guling . Tok … Tok … “Iya” sahut Leon menarik selimut menutup

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD