Deni hanya bisa terdiam setelah mendengar perkataan pedih sang istri. Deni bahkan tidak mampu berkata apa-apa lagi. Pria itu seketika kaku dan membeku. Harga dirinya sudah koyak oleh akibat perkataan orang yang paling ia cintai.
“Kenapa kamu diam saja, ha?” tanya Asri.
“Asri, apa yang terjadi sebenarnya? Mengapa kamu tega mengatakan hal itu kepadaku?”
“Harusnya aku yang tanya sama kamu, Kang! Kenapa kamu tega melakukan hal ini kepadaku? Padahal kamu belum jadi apa-apa, bekerja juga maish hitungan minggu tapi sudah berani mengkhianatiku. Apa salahku kepadamu, Kang? Apa?” Asri tidak mampu menahan diri lagi. Ia memukuli d**a Deni dengan kuat.
Deni memegangi ke dua tangan istrinya. Kini ia baru bisa mencerna apa yang sebenarnya terjadi. Walau ia belum tahu pasti apa sesungguhnya yang terja
