
Bianca tidak menyangka kalau takdir akan membawanya bertemu dengan Liam, CEO yang bukan hanya playboy tapi juga memiliki imajinasi liar terhadap dirinya.
Sejak awal bertemu Bianca sudah begitu membenci Liam yang memiliki sifat playboy, terlebih lagi sudah ada pria bernama Evan, sahabatnya, yang sudah bersemayam di dalam hati Bianca sejak dulu.
Jika bisa ingin rasanya Bianca melarikan diri, tidak ingin dijadikan pelampiasan nafsu oleh sang CEO, namun apa daya, dirinya sudah terjebak di dalam cengkeraman Liam tanpa ada lagi jalan keluar. Bahkan Bianca terpaksa harus memupus perasaannya pada Evan karena merasa tidak layak untuk bersanding dengan pria itu.
Bianca hanya bisa pasrah saat nasib seolah mempermainkannya hingga satu kenyataan membuat dunia Bianca runtuh seketika. Dirinya hamil. Anak dari sang CEO.
Apa yang akan Bianca lakukan? Apakah Evan, sahabat sekaligus pria yang dicintainya masih akan dapat menerimanya? Atau lebih baik menggugurkannya tanpa sepengetahuan siapapun?

