Lidah Bianca kelu. Tidak tau kenapa Liam begitu gigih membujuknya untuk menerima lamarannya. Apa ada maksud lain dari lamaran ini? Tapi apa? Apa untungnya bagi Liam? “Aku tidak pernah ingin mengambil keuntungan darimu, Bianca. Aku hanya ingin membuktikan keseriusanku. Aku ingin membuktikan kalau aku bukan lagi Liam yang dulu. Dan yang pasti, aku ingin menjadi Daddy yang baik untuk putriku, darah dagingku,” jelas Liam menjawab pertanyaan Bianca yang tidak terucap. Lagi, Bianca mengeluh saat Liam bisa mengetahui isi kepalanya dengan mudah. Seolah pikiran Bianca transparan jika berhadapan dengan pria ini. “Beri aku waktu untuk memikirkannya,” pinta Bianca mulai luluh. “Dua hari. Hanya itu waktu yang bisa aku berikan padamu!” tegas Liam. “Dasar arogan!” sungut Bianca, namun anehnya Liam t

