Evan menatap kepergian Bianca dengan sedih. Pupus sudah harapannya untuk bersama dengan Bianca seumur hidup! Sekarang mereka sudah resmi berpisah! Dirinya duda dan Bianca janda! Kenapa nasibnya setragis ini? Apa salahnya? “Van, kita pulang sekarang ya?” Evan mengangguk lemah, tidak ingin membuat mamanya semakin sedih lagi. Sudah cukup kesedihan yang diberikan oleh Evan sebagai seorang anak pada orang tuanya. Dan sekarang, setelah dirinya tiba di rumah, Evan hanya bisa merenungi nasibnya. Rumah yang awalnya dibeli untuk tempat tinggalnya dengan Bianca setelah menikah, sekarang terasa dingin. Tidak ada lagi tanda-tanda kehidupan, sama seperti dirinya yang hampa akibat perpisahannya dengan Bianca, wanita yang dicintainya. Sekarang Evan hanya tinggal menghitung hari-harinya yang kelam. En

