Kiral seketika terkejut karena adanya panggilan masuk ke nomor telepon genggamnya. Yang ternyata itu adalah Kamal yang menanyakan kabar Kiral dan keluarganya. Keduanya asyik bercerita hingga larut malam. Setelah perbincangan kedua teman lama itu berakhir, barulah Kiral bisa tertidur dengan lelap. Cit! Cit! “Pagi, Selyn!” panggil Kakek tetangga depan rumah mereka. “Hai, Kakek!” pekik Selyn tampak riang disapa oleh Kakek yang merupakan temannya bermain nyaris setiap hari. “Sini, Kakek ada roti. Tadi Kakek temani Nenek ke pasar terus ingat kamu.” “Asyik!” Selyn tanpa basa-basi langsung berlari menuju rumah depannya. Saat itu juga Nafia keluar rumah dan melihat Selyn sudah berada di rumah tetangganya. Nafia dengan cepat menghampiri dan meminta maaf atas kelancangan putrinya. Namun baik