Dua

1917 Words
   Setelah semua anak nya menikah dan tinggal di rumah masing - masing kecuali Ares. Keynal membuat peraturan di keluarganya. Yaitu, setiap Weekend semua keluarga harus ngumpul di rumah. Itu adalah peraturan tegas yang di bikin Keynal ketika Gracia menikah dua tahun lalu. Jadi, Karena tidak ada yang berani membantah. Semua pun menurut saja, tidak ada yang keberatan sama sekali. Jika, memiliki acara pribadi di haruskan untuk bilang terdahulu. Lagi pula, siapa yang berani membangkang pada Keynal? Tidak ada! Jangan kan untuk membalas ucapan, bertentang mata dengan pria itu saja sudah membuat nyali mereka ciut lebih dulu. Kecuali Gracia, gadis itu sedikit lebih berani dari pada Abang, kakak dan adik nya. Dan, Keynal juga lemah terhadap rayuan Gracia. Karena, jika Gracia sudah memasang muka mengiba maka Keynal tidak dapat menolak. Gre dan Ve, istri nya memiliki sifat yang mudah meluluhkan pertahanan siapapun. Dan, sekarang ini semua anak dan menantu nya sudah berada di istana milik nya. Kecuali, Gracia dan keluarga kecil nya. Karena, Gracia harus ikut suami nya yang sedang bertugas di Amerika, setahun setelah menikah. Malam Minggu ini, Veranda memberi ide untuk Bebarqieu di halaman belakang rumah yang emang luas dan juga telah di desain menjadi taman yang indah. Sejak pagi Ares sudah di beri mandat oleh sang Mami untuk berbelanja ke pasar bersama sang Mami. Tentu juga dengan Sheira. Membeli semua kebutuhan. Sore, Biru, anak pertama Keynal datang bersama keluarga kecil nya. Dan di susul Shania bersama Suami dan anak nya. "Mana Mami ?" Tanya Shania, pada Ares yang keluar dari dalam dengan membawa plastik sampah. "Di dapur" jawab Ares, ia beralih pada Akbar yang sedang dalam gendongan Shania. "Ha-" "Jangan pegang Abay,!" Ketus Shania, menepis tangan Ares yang hendak mencubit pipi anak nya. "Ya Ampun, galak amat. Pegang dikit juga !" Dumel Ares. "Tangan kamu kotor abis pegang sampah. Kuman tau!" Jelas Shania. Ares mendelik, ia melirik pada plastik sampah di tangan kiri nya. "Iya, Bu dokter " jawab nya malas. Alul, suami Shania sudah terkekeh melihat sikap Ares. Membuat Ares mendelik padanya yang seketika membuat Alul berhenti tertawa. "Gih masuk, udah di cariin Papi tadi " ujar Ares, kemudian ia berlalu menuju gerbang rumah untuk membuang sampah di tempat nya. Shania mengajak Suami nya untuk masuk. Tidak lagi memperdulikan Ares yang entah pergi kemana. *** "Res, kamu ambilin kecap dong " ujar Sheira pada Ares yang sedang duduk bersama Icha, anak kedua Biru dan Shani yang baru berusia satu tahun. Jadi, Ares masih gemas dengan si gadis kecil itu. "Rama!" Panggil Ares, pada anak nya yang sedang bermain dengan Rafa Abang nya Icha. "Mintain Kecap dong sama Oma "seru nya. Sheira menoleh kesal pada suaminya. Selalu saja begitu, saat ia minta tolong pada Ares. Eh, Ares malah minta tolong lagi ke Rama. "Lagi jaga Icha, dia gak mau lepas " alasan Ares, ketika melihat delikkan tajam istri nya. Sheira hanya mendengus malas, tidak lama kemudian Rama datang membawa kecap padanya. Dengan memberikan senyuman dan ucapan terima kasih. Rama kembali pada Rafa untuk melanjutkan permainan yang tertunda. Di halaman belakang rumah Keynal semua terlihat mulai sibuk dengan tugas masing - masing. Biru dan Alul kebagian tugas memanggang daging dan ayam. Sedangkan Sheira dan Shani juga Shania menyiapkan piring dan lain sebagainya. Keynal dan Ares bagian menyiapkan sambal kecap dan masakan yang lain nya. Karena, sudah pasti di jamin rasa nya akan enak jika dua pria itu yang masak. "Res, Papi ambil wadah buat isi sambal kecap dulu ya " ujar Keynal pada Ares yang sedang menggoreng tempe dan tahu. Ares mengangguk, Keynal pun berlalu ke dalam rumah. Di saat Ares sedang mencelupkan Tempe ke tepung cair. Shania datang menghampiri nya. Ares melirik dengan ujung matanya. Shania mengambil dua tahu dan satu tempe yang sudah ia goreng. Menaruhnya dalam tisu lalu memerasnya lembut. Agar tidak lagi berminyak. "Emang nya harus kering banget ya ?" Tanya Ares. Shania menoleh pada Ares, kemudian mengangguk. "Bang Alul, gak suka yang masih basah. Gak enak katanya " jawab Shania. "Awas gosong tuh " ujar Shania sambil berlalu setelah membawa tiga gorengan itu yang sudah ia taruh dalam piring. Ares hanya mendelik saja, setelah kepergian Shania. Sheira yang datang berdiri di sampingnya. "Kenapa lagi, ta - eh! Sheira !" Ujar Ares kaget. Ia mengira kalau Shania balik lagi karena kurang. Ternyata Sheira lah yang berdiri di samping nya. "Kenapa sih ?" Tanya Sheira heran. Ares menggeleng, ia menoleh pada Shania yang ternyata sudah berdiri di samping Alul. "Enggak, aku kiraian Kak Shania balik lagi. Ternyata kamu " jawab nya nyegir sendiri. "Ngapain Shania nyamperin kamu ?" Tanya Sheira menyelidik. Ia memang masih belum bisa berdamai dengan Shania. Walau terlihat dari luar jika berhadapan dengan Shania semua baik - baik saja. Cuma, jika ia melihat Ares dan Shania sedang bersama itu membuat hati nya panas. Ia seolah kembali di ingatkan pada kejadian beberapa tahun yang lalu. Semua ucapan Ares yang mengatakan kalau pria itu pernah mencintai Shania. "Gak nyamperin aku kok, cuma ngambil tahu buat suami nya " jawabnya jujur. Sheira mendelik, tidak lagi mengatakan apapun. Malah berbalik dan pergi. Membuat Ares menggeleng heran sendiri. "Sheira, kenapa ?" Tanya Keynal yang kembali dengan sebuah wadah. "Entah, Ares samperin dulu ya. Ini titip dulu " jawabnya, ia memberikan sendok penggorengan pada Papanya. Kemudian berlalu untuk menyusul Sheira ke dalam rumah. *** "Shei !" Panggil nya. Membuat Sheira yang hendak ke dapur jadi menoleh kebelakang. Setelah tau siapa, ia melanjutkan langkah ke dapur. "Kamu kenapa sih ? Kok tiba - tiba jadi bad mood gitu ?" Tanya Ares, berhenti di depan meja. "Biasa aja," jawab Sheira, mengambil beberapa piring di atas meja. Ares menahan lengan Sheira, menatap lekat kedalam bola mata Sheira mencari kebohongan di sana. Setelah beberapa detik pria itu mendesah berat. "Harus berapa kali sih, aku bilang ke kamu. Kalau semua udah beda! Aku sama -" "Aku tau, tapi semua gak gampang. Res!" Sela Sheira. "Empat tahun lebih, kamu gak bisa terus bersikap seperti ini. Mau gimana pun aku dan Kak Shania gak akan bisa menjauh " ucap Ares dengan meminta pengertian Sheira. Wanita itu tidak langsung menjawab ucapan Ares, ia diam sejenak menatap suami nya. Kemudian menghela napas lelah. Ia sendiri tau kalau dirinya lah yang bermasalah di sini. Padahal jelas kalau sikap Ares atau Shania biasa aja jika mereka bertemu. Ia maju mendekati Ares, memeluk pria itu dengan lembut. "Aku minta maaf " ucapnya lemah. Ares menghela napas berat. Ia mengangguk, mencium kening Sheira dengan penuh kasih sayang. "Aku mencintai kamu, Shei. Cuma kamu.! Jadi, percaya sama aku. Apa yang terjadi antara aku dan Kak Shania hanya masa lalu " ucap Ares. Sheira mengangguk, masih memeluk Ares dengan erat. Seolah takut jika ia lengah maka akan kehilangan suami nya itu. *** Pukul sebelas malam acara baru benar - benar selesai. Setelah memastikan Rama sudah tidur. Ares langsung mengambil laptop dan duduk di ruang santai yang ada di lantai dua tepat di depan kamar nya. Di saat ia sedang menonton, Alul muncul dari anak tangga. "Hai, Res. Nonton'nin apa sih? Serius amat ?" Tegur Alul yang merasa penasaran dengan acara yang di tonton Papa Muda itu di laptop Ia pun memilih ikut duduk di dekat Ares. "Eh, Bang. Ini lagi nonton MV baru nya AKB48. " jawab Ares dengan senyuman manis nya. Alul mengernyit heran, kemudian ia berpindah duduk ke bawah di mana Ares duduk. Ia ikut menonton apa yang sedang di tonton Ares. "Loe.... suka gituan ?" Tanya Alul hati - hati. "Hm " angguk Ares. "Cantik - cantik kan Member nya? Terus imut - imut lagi. Apalagi Sakura.. " jelas Ares dengan muka berbinar. Alul menatap aneh pada adik ipar yang memang memiliki sifat yang ajaib menurut nya. Cklek Thap. Reflek Ares langsung menutup laptop nya saat pintu kamar di buka. Shania yang membuka pintu langsung menatap curiga pada Adik nya. "Kalian ngapain ?" Tanya Shania dengan tatapan menyelidik pada kedua nya. "Ini, aku lagi nonton A.. hubmmshsn " Ares langsung membekap mulut Alul, sebelum abang ipar nya yang kadang polos atau kelewat jujur itu mengatakan apa yang di tonton nya pada kakak nya, Shania. "Kita lagi nonton bola kok tadi.. ya. Haha " ujar Ares beralasan. Ia melirik pada Alul dengan sedikit mengkode. Alul hanya menatap aneh pada nya. Tapi, tetap menurut. Ares melepas bekapan nya, dan tersenyum manis pada Shania yang menatap curiga. Cklek Pintu kamar yang ada di paling sudut terbuka. Semua ikut menoleh, Sheira keluar dari dalam kamar dengan mengenakan jubah tidur biru langit nya. Ia menatap heran pada ketiga nya. "Ada apa ?" Tanya Sheira heran. Alul dan Ares kompak menggeleng. Ares membereskan kertas - kertas bekas cemilan dan lain nya. Alul dengan santai bangkit dari duduk nya. "Tidak ada, tadi cuma ikut Ares nonton AkB48 " jawab Alul dengan santai. Bruk Shania dan Sheira dengan kompak menoleh tajam pada Ares. Yang sudah jatuh terduduk di sofa karena kaget akan jawaban iseng abang ipar nya itu. Alul menatap dengan senyuman lebar pada Ares. Lalu ia akan masuk ke dalam kamar. Tapi di hadang Shania. "Kamu.tidur.diluar " ucap Sheira dengan penuh penekanan. Brak! Shania dan Alul menahan tawa nya mereka melihat muka kaget dan pasrah Ares. "Ish.. iseng banget sih, loe bang " delik Ares kesal. "Shei.. aa.. Sheira.. sayang... " Panggil Ares menyusul ke kamar, tapi pintu di kunci dari dalam. "Sayang,.. aku nonton nya dikit doang.. Shei.. sayang.. masa aku tidur di luar, dingin Shei.. banyak nyamuk lagi " ujar Ares dengan sedikit rengekkan. Cklek Senyum Ares merekah ketika pintu di buka. "A... " Sebuah selimut dan bantal di lempar Sheira ke arah Ares. Sebelum Ares menyelesaikan ucapan nya. Dan pintu kamar kembali di tutup oleh Sheira. Alul meringis melihat itu semua, tapi tetap menahan tawa nya bersama Shania. "Kejam juga, Sheira " ujar Alul menggeleng kan kepala nya. "Aku juga bisa kejam, Yah " ujar Shania tersenyum manis pada Alul. "Maksud kamu ?" Tanya Alul heran dan mulai gelisah. Shania merekah kan senyum paksa nya, ia masuk kedalam kamar dan kembali sembari membawa selimut dan bantal. Lalu memberikan nya pada Alul. "Ini maksud nya apa ?" Tanya Alul. "Semua karena ke isengan kamu, jadi, pergi temani Ares tidur di sofa " ujar Shania mendorong punggung Alul keluar kamar. "Hahahaha.. maka nya.. jangan jail.. hahaha.. tuh sekarang karma naik jet tau.. hahaha " tawa Ares meledak melihat Alul. "Shania, ini beneran. Sayang.. " seru Alul mengetuk pintu yang telah di tutup dari dalam. "Shan, dosa lho nyuruh suami tidur di luar " ujar Alul masih berusaha. Tapi tidak ada respon sama sekali dari Shania. Akhir nya Alul menyerah. Ia dengan langkah gontai menuju sofa di mana Ares sudah lebih dulu mengambil lapak. "Syukurin kan ? Maka nya jangan iseng Bang.. hehehe " ucap Ares terkekeh senang. Karena ia tidak sendiri malam ini. Alul hanya mendelik malas, duduk di sofa panjang lain nya. "Udah, mending kita nonton lagi, yuk " ajak Ares. "Ogah, loe aja sendiri " tolak Alul kesal. Ares malah tertawa melihat itu. Alul berbaring memunggungi Ares yang kembali membuka yutup nya. Dan suara manja gerombolan cewek - cewek mulai terdengar. Dengan cuek dan tidak acuh, Ares begitu asik menonton idol grup favorit nya itu. Ia memang sangat menyukai idol grup dari negri sakura itu. Tapi, Sheira kadang suka kesal jika Ares melakukan hobi nya itu. Karena, menurut nya Ares akan menjadi alay jika sedang menonton idol kesayangan suaminya itu. ®®® Aku tau, kalian pasti pernah baca dengan scene terakhir. Dan itu memang pernah aku post di My Wedding. Nah, sekedar info aja. Biar nanti gak ada yang protes ya. Di cerita ini masih melibatkan tokoh - tokoh sebelum nya. Dan mungkin akan sedikit banyak menceritakan keluarga Shania dan Alul. Itu karena, aku memutuskan untuk menarik cerita My Wedding. Dan.... Emm.. karena.. ada.. yaa. Rahasia ya. Karena belum tentu juga hehehe. Udah itu aja sih. Jadi, nanti kalau ada muncul selingan Shania Alul kalian gak akan protes. Dengan. "Ini kan cerita Ares dan Sheira. Kok Shania Alul menonjok sih." Atau " Thor, kenapa gak fokus ke Sheira dan Ares aja. Jangan terlalu banyak Shania Alul nya." Dan lain sebagai nya. Kenapa aku bikin gitu ? Karena, aku punya alasan sendiri untuk itu. Hehehe Itu aja sih. Terima kasih :)     
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD