Prolog : Pernikahan yang tidak Nada inginkan

579 Words
"Jadi papa akan menikah lagi? Tidak! Nada tidak mau! Mama baru saja pergi dan papa hendak menikah lagi, Apa ini masuk akal?"  Nada Pramudya Baskara yang saat itu masih berusia 8 tahun, menolak secara tegas saat Johan Baskara, ayahnya, mengatakan akan menikah lagi. Disebelah Nada, tampak neneknya menenangkan gadis kecil itu. "Kau butuh sosok seorang ibu, Nak. Ayahmu sudah menemukan wanita yang tepat. Dia sangat penyayang. Dia juga punya anak. Dengan begitu kau tidak akan kesepian. Kau akan punya saudara." bujuk Ranum, nenek Nada. Nada menatap ayahnya tajam. Sulit bagi Nada menyetujui keinginan ayahnya sementara senyum dan cinta kasih ibunya masih melekat jelas diingatan. "Jangan menatap papa seperti itu, Nak. Papa bersumpah apa yang papa lakukan adalah demi kebaikanmu." jelas Johan. "Jika untuk kebaikan Nada, maka papa tidak perlu menikah! Ada nenek yang akan menjaga Nada setiap waktu." tegas Nada. "Nenek sudah sangat tua, Nak. Kalau nenek juga menyusul ibumu, lantas kau harus bagaimana?" tanya Ranum. Mata tua Ranum berkaca-kaca. Nada tidak tau jika Ranum sudah sakit-sakitan. Untuk itu Ranum menyetujui keinginan Johan menikah lagi.  "Jangan bicara seperti itu, Nek. Kalau nenek juga pergi, lalu Nada harus bagaimana? Nada sama siapa?"  Nada terisak. Jelas sekali kalau kehilangan adalah sesuatu yang tidak Nada inginkan. "Makanya nenek takut meninggalkanmu sendiri. Jika kau punya teman, nenek akan jauh lebih tenang." Ranum ikut terisak. Dipeluknya Nada yang menangis dalam diam. Johan memperhatikan keduanya dengan perasaan teriris. Johan tau, sulit bagi Nada menerima kehadiran orang lain setelah kepergian ibunya. Nada menjadi lebih murung dan sulit diajak bicara. Johan pikir, Nada pasti butuh teman. Untuk itu Johan berencana menikah lagi. "Nenek sudah sangat tua, Nak. Terkadang nenek sudah tidak bisa mengurus diri sendiri. Nenek tidak bisa mengurus ayahmu apalagi mengurus keperluan sekolahmu. Apa kau bisa menyetujui pernikahan ayahmu demi nenek?" mohon Ranum. Nada kembali menatap wajah ayahnya. Johan sedang menunduk dan berusaha menyembunyikan tangis. Nada tau, semua terasa sulit saat ibunya pergi. Nada yakin ayahnya juga pasti sangat kehilangan.  "Apa semua akan membaik jika papa menikah lagi?" tanya Nada pelan. Ranum tersenyum dan memegang kedua sisi wajah Nada. "Percayalah semua akan baik-baik saja. Jika ayahmu menikah lagi, tidak ada yang perlu nenek khawatirkan." jawab Ranum yakin. Nada menghela napas panjang. "Kalau memang seperti itu, baiklah, Nada menyetujuinya."  Seketika Ranum tersenyum bahagia dan kembali memeluk Nada. Johan tak kuasa menahan tangis. Sejak ibunya meninggal, Nada yang terus menutup diri, membuat Johan khawatir setiap hari. Johan berharap, dengan adanya ibu baru dan saudara baru, Nada akan kembali menjadi anak yang periang. *** Acara pernikahan digelar secara sederhana. Hanya beberapa kerabat dekat yang diundang. Meskipun belum menerima pernikahan ayahnya dengan sepenuh hati, Nada berusaha menunjukkan wajah ceria. Sebelum resmi menikah, Nada sudah diperkenalkan terlebih dahulu pada Santi, ibu tirinya.  Meskipun masih terbilang cukup muda, Santi sudah punya dua orang anak. Anak sulung Santi bernama Adam, usianya baru 13 tahun. Anak keduanya bernama Dita Anjani. Usia Dita lebih muda beberapa bulan dari usia Nada. Nada juga sudah diperkenalkan secara resmi pada kedua anak Santi. Acara berlangsung khidmat. Nada tidak begitu memperhatikan. Dengan alasan lelah, Nada sudah lebih dulu meninggalkan ruang acara. Adam juga menggunakan alasan yang sama untuk segera pergi. Melihat itu Nada berdecak kesal. Tidak ada yang melihat, hanya Adam yang memperhatikan perubahan raut wajah adik tirinya itu. Pernikahan ayah Nada dan Ibu Adam, menjadikan mereka sebuah keluarga utuh. Adam menjadi anak sulung di keluarga Baskara. Nada yang lebih tua beberapa bulan, menjadi anak tengah. Dita yang paling muda, menjadi anak bungsu di keluarga itu. To be continue
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD