Prolog

242 Words
Roda itu berputar, yang selalu berada diatas tidak akan selamanya berada diatas. Kini semuanya telah berganti, berbanding terbalik. Sandra yang awalnya hidup selalu dengan penderitaan, kini menuai manisnya kehidupan yang baru bersama orang terkasihnya. Tak ada pernikahan yang berpatok pada sebuah perjanjian, juga tak ada kepalsuan dipernikahan mereka lagi. Kehidupan pernikahan sesungguhnya telah menanti mereka, entah kembali terluka, atau menuju bahagia? Kini Sandra berdiri di depan sebuah makam, dia berlutut dan mengusap makamnya lembut. Air mata wanita itu menetes tatkala mengingat memori - memori masalalunya.  "Cla Kakak datang.Terimakasih, semua pengorbanan dari kamu, tidak menjadi sia - sia.. Sandra yang sekarang, tak akan bisa sekuat dan setangguh ini jika bukan karena kamu Cla..." "Hari ini, adalah ulang tahun adik tersayangku.. selamat ulang tahun Clarissa Welfoxy.Maaf, Kakak hanya sempat membelikan bunga Lilly favoritmu." Wanita itu menaruh bunga Lilly diatas makam milik Clarissa. Kemudian dari belakang, seorang anak kecil memeluknya.  "Mamah, ini kuburan siapa?" tanyanya polos.  "Nadia, ini kuburan aunty Clarissa." Nadia melihat makam tersenyum menunjuk foto Clarissa yang berada diatas makam.  "Mamah, aunty cantik sekali! Mirip dengan Mamah." Sandra tersenyum, "Dia adik Mamah Nadia.. selalu menjadi adik yang terbaik untuk Mamah..." Sandra kemudian bangun dan menggendong Nadia kecil. "Nadia sayang, ayo kita pulang. Besok, kita akan berkunjung lagi dengan Papah kalau Papah tidak sibuk. Ayo berpamitan dulu dengan aunty," kata Sandra manis. "Aunty Nanad pulang dulu ya.." kata Nadia sambil melambaikan tangan layaknya kepada sesama manusia.Sandra kemudian pergi menggendong Nadia menjauh dari area pemakaman. 
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD