AKU PANTAS BAHAGIA

"Mama….mama…,aku mau iku mama"Tangisan anak perempuan berusia 4 tahun itu membuat kebisingan di sebuah pemakaman umum.Ibunya baru saja di kebumikan dan ia di gendong oleh ayahnya di bawa menjauh dari pemakaman itu. "Rosa.Ibumu sudah tidak ada nak,ayo kita pulang."Ayah Rosa dengan lembut memberi pengertian pada puteri kecilnya itu yang harus sudah kehilangan ibundanya di umur sekecil ini. Rosa hanya semakin jadi menangis.Ibu Rosa harus di ambil sang ilahi karena kanker kelenjar getah bening yang di idapnya selama ini.Ibu Rosa hanya berjualan kue keliling sehari harinya dengan sepeda untuk menyambung hidup.Rosa yang masih kecil juga sering ikut menemani ibunya berjualan.Rosa sangat dekat dengan ibunya karena sang Ayah berkerja di peranatuan tepatnya di pulau Kalimantan dan sangat jarang pulang. Tidak adanya biaya juga ekonomi yang sulit membuat ibu Rosa menyembunyikan penyakitnya dan tidak ingin membebani suaminya. Ibu Rosa sangat takut dan sedih,apalagi Rosa masih sangat kecil dan harus kehilangan dirinya akibat penyakit yang menggerogotinya itu.Rosa yang setidak malam selalu tidur dengan memegang tangan ibunya,hari ini sudah tidak bisa lagi menggenggam tangan ibunya. Malam terakhir Rosa tidur memegang tangan ibunya adalah saat ibunya melepaskan nafas terakhirnya di rumah sakit sambil memegang tangan Rosa yang tertidur. Setelah amat sangat parah,barulah ibu Rosa memberitahu suaminya untuk pulang karena tahu hidupnya sudah tidak lama lagi.Agar ada yang menemani Rosa saat ia tiada nanti. Suaminya sangat terpukul setelah tahu penyakit isterinya yang di sembunyikan selama ini.Ia merasa tidak berguna sebagai suami sehingga tidak bisa di andalkan.Walau sudah terlambat dan biaya yang terbatas,ayah Rosa membawa isterinya ke rumah sakit.Tapi sudah waktunya juga isterinya untuk kembali ke sang pencipta dan tidak lama meregang nyawa di sana. Rosa mengira ibunya yang sudah dingin dan tidak bernafas lagi itu hanya tidur.Sehingga Rosa tetap menggenggam tangan ibunya. Tapi hari ini setelah melihat ibunya di kemudikan,Rosa sadar dan tahu ia sudah berpisah dengan ibunya dan mata ibunya tidak mungkin terbuka lagi.Ibunya akan menutup mata untuk selamanya di tidur panjangnya. Ayah Rosa masih harus kembali ke perantauan karena sudah terikat kontrak.Ia tidak bisa berhenti begitu saja atau harus membayar denda yang tinggi. Karena itu walau sangat amat dengan berat hati,ayah Rosa harus menitipkan puteri semata wayangnya itu pada sahabat SMAnya yang bermurah hati mau menerima dan merawat Rosa. Sahabat ayah Rosa itu bernama Andika dan isterinya Dona.Andika sangat menerima Rosa untuk dititipkan padanya tapi tidak bagi Dona isterinya yang kelihatan sangat tidak senang. 'Nyusahin aja,mentang mentang punya teman kaya malah nitipin anak ke sini.Anak aku aja udah 2,Gita sama Gara harus tinggal sama orang baru yang gak ada hubungan darah sama mereka.'Dona tidak senang dengan kehadirian Rosa di tengah keluarganya. Apalagi Gara,Gara sangat benci sejak saat Rosa menginjakkan kaki di rumahnya.Gara memiliki watak persis ibunya dan dialah kesayangan ibunya. Tapi Gita berbeda,Gita sangat ramah dan bersahabat dengan kedatangan Rosa.Ia senang karena seolah memiliki saudara perempuan.Gita berhati lembut seperti ayahnya. Gita dan Gara adalah kakak adik yang akur,walau Gara berwatak keras dan kasar sejak kecil namun ia adalah abang yang baik dan penyayang adiknya.Gara yang selalu pasang badan dan bertarung maju jika adiknya di sakiti.Maklum saja,adiknya itu lemah dan cengeng. "BRUK."Gara mendorong Rosa kecil saat itu.Saat Rosa masih bergandengan dengan Gita. "Dasar gak tahu malu!Numpang di rumah orang!Awas aja kamu malas,mulai hari ini kamu babu aku dan Gita!Kamu harus nurut sama kami!"Ujar Gara geram dan marah pada Rosa."Udah Gita,jangan temanan sama tukang numpang itu.Kita main yang lain aja."Gara lalu menarik tangan adiknya dan membawa Gita pergi. Gita prihatin melihat Rosa namun juga tidak berani melawan abangnya. Inilah yang menjadi cikal bakal bertahun tahun kemudian,Rosa di tindas Gara dan ibunya setiap hari,ayah Gara hanya pulang setahun sekali karena penempatan tugas di luar pulau.Jadilah Rosa menjadi bulan bulanan Gara dan ibunya hingga dewasa.Rosa menjadi pembantu di rumah itu dan bekerja siang malam dengan istirahat minim. Keluarga Gara sengaja memecat semua pembantu agar Rosa yang mengerjakan semuanya. Rosa menderita sejak kecil hingga dewasa,saat ayah Gara datang ia harus berpura pura di perlakukan baik.Padahal bentakan,makian dan kekerasan sering ia alami dirumah itu. Rosa kecil yang kucel dan kurus malah berubah drastis saat dewasa,tepatnya saat ia sudah mulai masuk SMA. Tanpa terasa,bertahun tahun telah berlalu dan kini Rosa sudah berusia 16 tahun.Ia tumbuh menjadi gadis cantik berambut ikal lembut dan kulit putih bersih. Gara yang saat SMP memilih pindah ke Singapore dan tidak pulang selama pendidikan di sana,kaget saat melihat sosok Rosa yang dulu ia sering tindas.Gara kembali untuk melanjutkan kuliah di tempatnya lagi. "KREK."Rosa membukakan pintu setelah bel tidak lama berbunyi. Gara terdiam dan melihat Rosa dari bawah hingga atas."Kamu si upik abu?"Tanya Gara memastikan. "Iya Gara,aku Rosa."Sahut rosa dengan celana jeans selutut dan kaos biru yang di pakainya itu. 'Kok dia jadi cantik gini?Perasaan dulu ceking,kumal sama dekil,kenapa sekarang dia berubah jadi cantik gini?' "Bawain tuh koper aku!"Bentak Gara yang marah pada pikirannya sendiri karena memuji Rosa yang dulu di bencinya. "Iya Gara."Rosa dengan kekuatan yang tidak seberapa menarik beberapa koper Gara yang berukuran jumbo itu. *** "Mama."Gara langsung menyapa ibunya sambil merentangkan tangannya. "Eh,anak mama udah datang."Ibu Gara juga langsung memeluk putera kesayangannya itu. "Abangg."Gita juga ikut senang melihat kepulangan Gara dan ikut nimbrung berpelukan. Rosa yang melihat dari jauh satu keluarga yang saling melepas rindu itu merasa sedih.'Andai bapak juga bisa pulang dan meluk aku dengan penuh kasih sayang.'Rosa sedih karena ayahnya sudah lama hilang kabar dan kontak,Rosa ditelantarkan tanpa kabar.Beruntung keluarga Gara masih mau menampungnya walau ia harus jadi pembantu. Atas kebaikan hati Gita,Rosa tetap bisa bersekolah dan tinggal di rumah itu.Gita dengan berani akan membeberkan perlakuan ibunya dan Gara ke ayahnya jika tidak mengizinkan Rosa tetap tinggal san bisa sekolah. Mau tidak mau,ibunya dan Gara menuruti mau Gita.Kebetulan lagi,Gita adalah gadis tertutup yang tidak pandai bergaul,sehari hari temannya hanyalah Rosa.Gita tidak begitu cantik namun ia punya hati yang baik dan mulia. Tapi Gara memiliki wajah tampan warisan dari ibunya,beserta perangai buruk ibunya juga di angkut. Ayah Gita dan Gara juga akan pulang karena akan kembali ke kota awalnya setelah mutasi kerja cukup lama dan sekarang bisa kembali berkumpul dengan anak isterinya kembali. Tapi ibu Gara dan Gita agak tidak senang karena tidak bisa menindas Rosa semaunya lagi dan harus menggaji pembantu baru. Kepulangan suaminya membawa derita sendiri untuk ia dan Gara karena tidak bisa semena mena pada Rosa lagi. 'Tuh anak sial pasti senang deh suami aku pulang.Dia kira masa babu dan b***k dia udah selesai kalau suami aku udah ada?Lihat aja,Gara sekarang udah pulang,kamu gak akan bisa lolos Rosa!'Dona ibu Gara dan Gita memandang jenuh pada Rosa yang makan satu meja makan dengannya karena biasanya Rosa hanya boleh makan di dapur kotor untuk para pembantu. Rosa tahu tatapan benci Dona padanya,tapi yang lebih membuatnya tidak nyaman adalah tatapan Gara.'Kenapa Gara dari tadi terus mandangin aku?Apa dia udah nyiapin rencana buat jahatin aku lagi?'Rosa jadi resah dan tidak enak makan.Andika sekaligus ayah dari Gara dan Gita sangat baik dan sudah menganggapnya seperti anak sendiri.Rosa senang dengan kembalinya Andika yang membuat hidupnya sedikit lebih tenang dari siksaan Dona dan Gara. 'Kenapa dia jadi cantik sih!!Kenapa juga aku mandangin dia terus!!Apa aku siram aja wajahnya pakai air panas atau air keras biar jadi buruk rupa!'Gara masih sebal karena Rosa terus mengalihkan perhatiannya. "Uekkkkk."Gara memuntahkan makanan ke piringnya. "Gara!Kenapa sih gak sopan gitu!Kan jorok!"Tegur Dona yang juga ingin muntah melihat kelakuan anaknya. "Makanannya gak enak ma,siapa yang masak sih?Begok banget bumbuin makanan."Maksud hati Gara ingin membuat Rosa nampak bersalah dan disalahkan. "Gita yang masak bang."Sahut Gita sedih,padahal ia sudah berusaha ingin memasakkan makanan kesukaan abangnya itu. "Eh,itu kamu yang masak?Bukannya Rosa?"Gara malah kelabakan karena salah bicara dan salah tuduh membuat adiknya sedih. "Padahal Gita udah ikutin resep di internet."Tambah Gita lagi. 'Kacau nih!Kenapa aku malah nyakitin hati Gita?Semua gara gara Rosa nih!'Amuk Gara dalam hati. "Nggak kok Gita,ini……" Belum sempat menyelesaikan bicaranya,Gita sudah berdiri dari kursinya dan pergi kekamar tanpa bicara sambil menangis berlari. "Makanya Gara,lain kali jangan kayak gitu.Udah tahu adik kamu cengeng."Tegur ayah Gara lembut. Rosa hanya menunduk saat Gara memandang marah padanya.'Gara pasti mau marah besar dan nyalahin aku lagi.'Rosa tidak bisa lagi tenang makan karena mata Gara sudah mengincarnya bak mata Elang.