Part 3

1559 Words
Clorinda mendengus sebal, mengapa Eza tega menghukum dirinya untuk hormat bendera sampai bel istirahat berbunyi. Coba saja sahabatnya ada disini pasti akan seru apalagi jika mereka berduet dangdut. Sesekali Clorinda mengusap keringat yang ada di dahinya, ia harus lapor pada Sarah bahwa hari pertamanya sangat buruk di sekolah milik Andrew. "Om Eza gimana sih, gue kan baru juga masuk eh udah di hukum. Tau kaya gini mending gue gak pindah sekolah deh ah, tapikan gue sayang sama bunda jadi gue nurut aja meski kadang jahil ke bunda"gerutu Clorinda. "Clorinda lo dipanggil ke ruang BK"ucap seseorang menghampirinya. "Ngapain? gue lagi di hukum"jawab Clorinda jujur. "Mana gue tau"siswi itu langsung pergi meninggalkan Clorinda. Clorinda menghembuskan nafas kasar, ia pun berbalik dan berjalan menuju ruang BK. Sesampainya di BK, Clorinda melihat Eza disana sambil membawa tas miliknya. "Permisi Bu Pak" Clorinda masuk ke dalam ruang BK. "Benar ini tas milik kamu?"tanya wanita itu lembut. "Iya" "Perkenalkan saya bu Widy dan mengapa kamu tidak membawa buku satu pun"ucap Widy heran. "Sebenarnya nih ya bu, Clorinda yang cantik imut manis melebihi Christina Perri bawa buku cuma pak Eza di umpetin gara-gara tadi ngobrol" Clorinda tersenyum miring saatnya ia balas dendam. "Benar itu pak?"tanya bu Widy. "Tentu saja tidak bu , bahkan saya disuruh kedua orang tuanya untuk mengecek apa yang Clorinda bawa ke sekolah"jawab Eza ramah. Clorinda menatap Eza kesal, mengapa mau saja menuruti perintah kedua orang tuanya. Memang apa salahnya ia membawa barang yang di inginkan dirinya. "Biar kamu tau kesalahan nya apa , ibu akan sebutkan barang yang kamu bawa". "Komik" "Cat pilox" "Monopoli" "Kartu remi" "Ketapel" "Ular mainan" "Bekel" Bu Widy menggelengkan kepalanya setelah menyebutkan barang yang Clorinda bawa. "Ibu akan sita semua ini , jika besok kamu membawa barang seperti ini lagi akan ibu hukum kamu"ucap bu Widy tegas. "Iya bu" "Ya udah sekarang kamu keluar"perintah bu Widy. Clorinda mengangguk lalu menatap perang pada Eza, tunggu saja pembalasan dari dirinya nanti. Ia berjalan keluar dari ruang BK, Clorinda berpikir ke kantin pilihan yang bagus daripada melanjutkan hukuman dirinya dari Eza tadi. Clorinda berjalan menuju kantin , namun saat di koridor ia menghentikan langkahnya ia melihat Cleosa saudara kembarnya risih dengan cewek yang tadi menjatuhkan harga dirinya. Clorinda menghampiri Cleosa lalu mengecup pipinya dengan penuh sayang. "Nico sayang, kamu kemana aja? tadi aku di hukum mana panas nih"ucap Clorinda manja. Cleosa menghembuskan nafas lega bertemu dengan adiknya, setidaknya ia bisa terlepas dari Sheila. Ia tidak merasa aneh jika mendengar Clorinda dihukum, karena dirinya tau kelakuan adiknya dan mana mulutnya sangat pedas jika berbicara. "Nico , kamu aja mau sama dia. kamu harus liat perjuangan aku"ucap Sheila kesal. "Setidaknya diriku pernah berjuang meski tak pernah ternilai di matamu" Clorinda menyindir Sheila dengan menyanyikan sebuah lirik lagu. "Lo anak siapa sih? lo pasti anak orang biasa iya kan, lo pacarin Nico cuma buat morotin dia kan. ngaku lo"bentak Sheila. "Iya gue anak orang biasa, tapi kita saling mencintai. benerkan Nico sayang"ucap Clorinda lembut. Cleosa mengangguk lalu merangkul pinggang Clorinda dan mengecup keningnya di depan Sheila. Clorinda dalam hatinya bersorak gembira ia pikir Cleosa tidak bisa akting dengan baik. "Baby, kita ke kantin aja yuk kamu pasti haus kan" Cleosa mengelus rambut Clorinda begitu penuh kasih sayang. Sheila memandang Clorinda tak suka, sedangkan Clorinda mengangguk sebagai jawab dari ucapan Cleosa memang niat dia ke kantin. Cleosa menggandeng tangan Clorinda lalu berjalan menuju kantin. "Bang Nico ternyata jago juga yah"ucap Clorinda terkekeh. "Kan abang belajar dari kamu" Cleosa mencubit hidung Clorinda gemas. "Eh bang emang om Eza kerja disini ya? bukan om Eza bantuin bunda di cafe?"tanya Clorinda penasaran. "Gak kok baby, om Eza ga kerja disini. Emangnya kenapa gitu"ucap Cleosa bingung. Clorinda hanya menggelengkan kepalanya saja , ia seperti mencium bau kerjasama Eza dengan Natasha. Clorinda dan Cleosa duduk berdua di kantin, Cleosa rela bolos demi menemani Clorinda. "Bang pesenin juice mangga ya"pinta Clorinda tersenyum manis. Cleosa mengangguk lalu bangkit dari duduknya , sebuah notifikasi masuk ke ponsel Clorinda. ia mengeluarkan ponselnya dan melihat ada seseorang yang tag picture di ** miliknya, Clorinda yang penasaran pun melihatnya. ❤        ↪ ♥887,942 suka. NatashaAlicia18_ Lihat @Vanno_Alexander rasanya bahagia ya melihat @C_VaniaSL @CleosaNicolas kaya gini jangan pernah bertengkar ya anak bunda, love you little boy and litlle girl Lihat semua 101,503 komentar chintyatriocecan Calon suami gueee. sarahanatasyaz Ahh bahagia gue liat cucu kesayangan kaya gitu gilangalvin Van kok bisa anak lo akur? bagi tips gue elah anak gue ribut mulu dirumah apalagi soal minta duit*ehh curhat. clarietriocecan lo nape kagak sekolah? siang nanti ada tawuran woy ikutan gak @C_VaniaSL farezkychrisdion KYAAA SEPUPU GUE DI PELUK NICO, GUE GAK RELA!!!!! natashaalicia18_ lo semua nyampah c_vaniasl Assalamualaikum Vania yang cantik imut manis melebihi Christina Perri comeback menyambut kalian// @natashaalicia18_ love you bunda , Vania sayang sama bunda// @sarahanatasyaz omah balik dari paris oleh-oleh jangan lupa// @clarietriocecan @chintyatriocecan gue gak bakal restuin lo tya inget pacar lo di sekolah pea dan gue pindah sekolah// @farezkychrisdion eh lo bocah SMP sekolah yang bener bukan stalker ig bunda gue// om @gilangalvin ini bukan acara mamah dan aa Clorinda tersenyum setelah membalas komentar dari sahabat dan keluarganya , ia bahagia melihat Natasha post foto dirinya bersama Cleosa. "Baby, ini jus kamu" Cleosa duduk samping Clorinda sambil memberikan segelas jus. Clorinda menyimpan ponselnya di meja lalu mengambil jus yang diberikan oleh Cleosa. "Makasih abang" Clorinda tersenyum dan mulai meminumnya. "Woy Nico" tiga orang cowok berjalan menghampiri meja Clorinda dan Cleosa, lalu mereka duduk bersama. "Wih Van, lu sekolah bareng abang lo juga"ucap Aditya. "Emang napa? masalah kalau gue satu sekolahan bareng abang gue" Clorinda memandang sahabat Cleosa datar, mereka memang saling mengenal karena sering kerumah. "Van, kita tanding basket yuk"ajak Calvin. "Yakin lo mau tanding bareng gue" Clorinda mengejek Calvin karena memang ia selalu kalah jika tanding dengan dirinya. Sekarang jam istirahat sudah berbunyi, terlihat kantin sudah mulai ramai. Cleosa, Clorinda dan sahabat Cleosa bangkit dadi duduknya lalu berjalan menuju lapangan, di koridor banyak yang memandang iri pada Clorinda karena sangat cepat sekali akrab Cleosa yang terkenal datar dan dingin di sekolahnya. Sesampainya di lapangan, Clorinda dan Calvin berdiri di tengah lapangan sambil berhadapan. "Baby, kamu yakin mau basket pake rok gitu?"tanya Cleosa sedikit ragu. "Yakin, sayang gak usah khawatirin aku kaya gitu" Clorinda sengaja memanggil Cleosa dengan sebutan sayang karena ia melihat Sheila di pinggir lapangan. "Siap-siap lo kalah, gue ga akan biarin lo menang lagi" Calvin menatap mengejek pada Clorinda. "Haha, berharap aja sana dalam mimpi" Clorinda mengeluarkan seringai, Cleosa hanya tersenyum saja sambil memegang bola. Aditya dan Kenzo hanya menatap prihatin pada Calvin di pinggir lapangan, mereka berdua tau permainan basket Clorinda tidak boleh di anggap remeh. Meski Clorinda tidak seperti Cleosa yang mengikuti basket di sekolahnya, namun bakat bermain basket Natasha di turunkan juga pada Clorinda. Clorinda lebih menyukai tawuran karena menurutnya itu asik bisa menghajar para terong-terong genit. "Oke kita mulai" Cleosa melempar bola ke udara, langsung di tangkap oleh Clorinda meski ia lebih pendek dari Calvin. Calvin ingin merebut bola di tangan Clorinda, namun dengan gesit dan cepat Clorinda melemparkan bola itu ke ring. Calvin mendengus sebal ia tidak boleh kalah lagi dari Clorinda. Pertandingan Calvin dan Clorinda dilihat oleh banyak siswa-siswi di pinggir lapangan, banyak siswi yang meneriaki nama Calvin begitu keras membuat Clorinda merasa malas. Dari kejauhan coach Jonathan melihat pertandingan Calvin dan Clorinda, ia merasa tidak asing dengan gaya bermain Clorinda mirip dengan seseorang namun ia lupa siapa. Tanpa terasa sudah habis jam istirahat, Clorinda dan Calvin mengakhiri pertandingan basket mereka. Skor pertandingan 10-3 yang berarti di menangkan oleh Clorinda , Calvin mendengus kesal dan melempar bola begitu keras karena dirinya kalah lagi dengan Clorinda. "Haha sabar ya, mungkin next time lo bisa ngalahin gue". Clorinda berjalan menghampiri Cleosa di pinggir lapangan" Aku menang buat kamu sayang" Clorinda mengecup pipi Cleosa. Cleosa langsung menarik Clorinda ke pelukan dirinya sambil tertawa kecil melihat kelakuan adiknya ini, seluruh siswi yang menonton pertandingan basket menjerit histeris baru pertama kali mereka melihat seorang Cleosa Nicolas Hamizan Anderson tertawa yang terlihat sangat tampan. "Sayang aku balik ke kelas dulu ya" Clorinda melepaskan pelukan Cleosa lalu berjalan meninggalkan lapangan untuk menuju ke kelas. Sesampainya di kelas Clorinda masuk ke dalam kelas dan duduk samping Cellina. "Tadi permainan basket kamu bagus banget"ucap Cellina jujur. "Hahaha makasih pujiannya, tapi sayang permainan basket gue belum bagus sama yang tadi lo bilang" ucap Clorinda tertawa kecil. "Kamu beneran mau temenan sama anak culun kaya aku gini?"tanya Cellina. "Lo gak culun kok, ini style lo kesekolah. prinsip gue sama bunda semua orang itu sama jadi kita gak boleh bedain tau"ucap Clorinda tersenyum manis. "Jadi aku boleh jadi sahabat kamu, karena kamu orang pertama yang mau temenan sama aku di sekolah ini"ucap Cellina penuh harap. "Ya aku mau" Clorinda tersenyum ia bingung memang sekolah disini harus bergaya seperti apa, masa cuma karena berpakaian culun tidak mau berteman. "Makasih ya" Cellina langsung memeluk Clorinda karena senang. "Kamu mau ikut aku pulang sekolah nanti ketemu temen sekolah aku yang lama , tenang aja mereka gak akan bully kamu. temen-temen wellcome sama siapa juga"ucap Clorinda jujur. "Ya ya aku mau"jawab Cellina semangat. Clorinda hanya tersenyum tipis saja, setidaknya ia memiliki teman di sekolahnya. Clorinda yakin kedua sahabatnya tidak mau pindah sekolah karena pacar mereka kan bersekolah disana. "Mulai sekarang kita sahabatan kan , pinky promise" Cellina mengacuhkan jari kelingking nya. Clorinda terkekeh ia pun mengaitakan dari kelingkingnya di jari Cellina, ia pikir Cellina cukup baik dan asik diajak berteman.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD