Part 1

1071 Words
"ABANG NICO PLEASE HELP ME"teriak Clorinda menggema di ruang tamu. "Apa baby? gak usah teriak-teriak gitu"ucap Cleosa menuruni tangga lalu menghampiri Clorinda. "Bayarin ongkos ojek Vania dong, tadi Vania kelupaan ninggalin tas pas tawuran eh ada polisi buru-buru Vania naik ojek pas turun ga ada duit Vania bang"jelas Clorinda tersenyum polos. Cleosa memandang adik kesayangannya ini gemas mengapa perempuan sepertinya ikut tawuran , Cleosa berjalan ke depan rumah terlihat disana ada tukang ojek. Cleosa pun menghampiri tukang ojek tersebut. "Berapa bang?"tanya Cleosa. "15 ribu"jawab tukang ojek.  Cleosa mengangguk lalu mengeluarkan uang dari dompetnya , Cleosa mengambil uang selembar lima puluh ribu dan memberikan kepada tukang ojek itu. "Kembalian buat bapak aja"ucap Cleosa. Cleosa berbalik berjalan memasuki rumah kembali , Cleosa melihat Clorinda sedang asik  menonton TV sambil ngemil. Ia pun menghampiri Clorinda dan duduk disamping Clorinda. "Udah bang bayarnya"?"tanya Clorinda yang asik menonton. "Udah, kamu kenapa tawuran lagi? nanti di marahin bunda"ucap Cleosa lembut. "Elah bunda juga waktu SMA sama abang bandel , emangnya Vania gak tau apa. Kan omah cerita sama Vania"jawab Clorinda santai. "Baby , kamu engga mau satu sekolah bareng abang?"tanya Cleosa penasaran. "Abang nyuruh Vania pindah ke LIS gitu? ogah masa nanti lulusan anak bunda semua alumni LIS"tolak Clorinda. "Emang kenapa? itukan sekolah opah kita"ucap Cleosa heran. "Abang nanti gimana sama nasib trio cecan Vania"ucap Clorinda malas. "Trio cecan" Cleosa mengerutkan dahinya tak mengerti. "itu abang si Chintya sama Clarie , kita itu bilang trio cecan karna kita tiga cewek cantik"jelas Clorinda. "Kamu ini ya , kamu emang cantik baby gausah pake trio segala kaya trio macan aja" Cleosa mengacak-acak rambut Clorinda. "Elah bang masa trio cecan Vania masa di samain trio macan sih yang butuh belaian"ucap Clorinda menjulurkan lidahnya. "Loh kalian udah pulang"ucap seorang pria dari pintu sambil berjalan menghampiri mereka bersama seorang wanita yang merangkul lengan pria itu. Cleosa menengok "Eh iya nih Ayah,Bunda kita udah pulang. tumben Ayah sama Bunda pulang cepet"ucap Cleosa menyalami tangan kedua orangtua nya. Natasha mengerutkan dahinya putrinya malah asik menonton TV, padahal ia dan Vanno sudah pulang kerumah. "Vania kok gak salam ke bunda sama ayah"ucap Natasha heran. Clorinda melirik kepada kedua orangtua nya , ia melihat Natasha merangkul lengan Vanno. "Males ah bunda kaya abg alay, kalau rangkul tangan ayah gitu"ucap Clorinda santai. Natasha dan Vanno melotot mendengar ucapan putri mereka, mengapa kelakuan Clorinda seperti ini pikir mereka. "Vania , kamu gak boleh gitu sama bunda"ucap Vanno tegas. "Maafin Vania yang cantik imut manis melebihi Christina Perri lagi khilaf bunda"ucap Clorinda polos. "Iya bunda maafin"ucap Natasha tersenyum tipis. "Btw tumben bunda gak pake gue-lo , biasanya suka gitu kalau gak ada ayah"ucap Clorinda tanpa berpikir dulu. Vanno langsung melirik tajam Natasha yang di balas dengan senyuman manis, Vanno memang melarang Natasha untuk berbicara gue-lo jika berbicara dengan anak-anak mereka. Namun bukan Natasha namanya jika tidak melanggar meski itu di belakang Vanno. "Engga Van, kamu jangan percaya sama Vania dia kan suka jahil juga orangnya"elak Natasha. Clorinda terkekeh sepertinya bunda panik, karena dirinya sengaja berbicara seperti itu. "Ayah mending cari bunda baru gih, Vania bosen liat bunda yang ini kan kemarin ayah jalan bareng cewek pas bunda ke salon"ucap Clorinda memanas-manasi. Natasha menatap Vanno membunuh ia melepaskan rangkulan di lengan Vanno. "Oh jadi kemarin lo jalan bareng cewek di belakang gue? dasar lo papan triplek , gue mau balik ke rumah emak gue"ucap Natasha berjalan menuju kamarnya. Vanno menghembuskan nafas kasar sepertinya Natasha marah, Vanno menatap gemas pada Clorinda. "Vania , ayah gak mau tau. Kalau bunda marah, kamu harus bujuk dia ini juga karna kamu"ucap Vanno mendengus. "Tenang ae biar Vania yang urus ayah"ucap Clorinda tersenyum miring. Clorinda bangkit dari sofa lalu berjalan menuju kamar kedua orangtua mereka yang berada di dekat ruang tamu , Sesampainya di depan pintu kamarnya. Clorinda langsung membuka dan masuk ke dalam kamar, ia melihat Natasha sedang murung sepertinya Clorinda keterlaluan pikirnya. "Bunda"panggil Clorinda lembut. Natasha menengok sambil mengangkat alis sebelah, Clorinda berjalan menghampiri Natasha lalu memeluknya. "Maafin Vania , bunda tadi cuma bercanda kok. Ayah ga jalan sama cewek lain"ucap Clorinda jujur. "Vania gak sayang bunda ya"ucap Natasha sedih. Clorinda melotot bagaimana bisa Natasha berpikir seperti itu. "Bunda, Vania sayang banget sama bunda tadi Vania cuma bercanda"ucap Clorinda bersalah. Natasha dalam hatinya bersorak senang sepertinya dirinya berhasil menjebak putrinya yang nakal ini. "Kalau Vania sayang sama bunda , Vania mau ikutin permintaan bunda"ucap Natasha sedih. "Iya Vania mau bunda apapun itu"jawab Clorinda cepat. "Bunda mau kamu sekolah bareng abang kamu ya, bunda gak mau kamu tawuran lagi"ucap Natasha memohon. Clorinda menghembuskan nafas berat " Iya bunda , tapi nasib trio cecan Vania gimana" "Kamu suruh mereka pindah aja ke sekolah opah kamu"ucap Natasha santai. "Yaudah deh iya, tapi bunda jangan mikir Vania gak sayang ke bunda"ucap Clorinda sedih. Natasha mengangguk lalu tersenyum manis, ini adalah salah satu rencana dirinya untuk mempertemukan Clorinda dengan Arsen.  Natasha sudah setuju untuk menjodohkan Clorinda dengan Arsen namun mereka ingin anak-anaknya kenal terlebih dahulu. Natasha dan Reva mereka berdua sepakat untuk menyatukan Arsen dan Clorinda dalam satu sekolah , karena Reva yakin putranya akan suka dengan putri Natasha. "Iya sayang gak akan mikir gitu lagi"ucap Natasha mengelus rambut Clorinda lembut. "Yaudah kalau gitu Vania keluar ya bunda"ucap Clorinda. Clorinda berjalan keluar dari kamar, Natasha setelah melihat  Clorinda sudah meninggalkan kamarnya bangkit dari duduknya dan menutup pintu agar aman. Natasha mengeluarkan ponselnya lalu mengirim pesan pada sahabatnya itu. To : Reva Step pertama berhasil. Send. Natasha setelah mengirim pesan itu kepada Reva , langsung membuka pintu dan berjalan keluar. Natasha menghampiri kedua anaknya dan Vanno yang sedang duduk di ruang tamu kelihatan sepertinya Clorinda abis di marahi Vanno. "Loh Van, Vania kenapa murung gitu?"tanya Natasha heran. "Abis di ceramah ayah, tadi katanya kalau bunda sampe pulang ke rumah omah. Vania bakal ayah sita ikan cupang nya"jawab Cleosa. Natasha tersenyum tipis , Clorinda memang sangat menyayangi ikan peliharaan dirinya. jika ada seseorang yang membuat ikan kesayangan dirinya mati akan habis semua barang orang itu Clorinda rusakin. Dulu saja Fandy waktu Clorinda SMP membeli ikan saat pulang sekolah di simpan dimeja , Lalu oleh Fandy dibuang keluar sampai terlindas oleh mobil yang melewat rumah Natasha. Clorinda langsung menangis dan membalas Fandy sampai mobil kesayangannya penuh dengan cat pilox serta ponselnya Fandy yang di buang ke jalan raya juga oleh Clorinda. Vanno sekarang mengetahui kelemahan Clorinda adalah pada hewan kesayangannya. "Vania ingat besok kamu mulai sekolah di sekolah opah karena kamu janji mau nurutin permintaan bunda"ucap Natasha lembut. "Iya bunda"ucap Clorinda.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD