bc

Love You Boss

book_age16+
2.9K
FOLLOW
30.5K
READ
billionaire
possessive
one-night stand
pregnant
CEO
boss
billionairess
bxg
like
intro-logo
Blurb

Cecilia Fanyandra Corlyn atau sering dipanggil Sisil, keturunan keluarga Corlyn yang digadang-gadang akan meneruskan kerajaan bisnis Corlyn Company.

Semuanya berjalan baik-baik saja, sampai pada akhirnya terjadi pergantian CEO di tempatnya bekerja. CEO baru yang tak lain adalah putra pemilik Dirga Company, Adinata Dirga Pratama.

Naas, saat Sisil tahu dirinya hamil, begitupun kenyataan pahit yang harus dia terima bahwa dia hanya menjadi taruhan lelaki itu dan teman-temannya.

"Aku harus meninggalkan Indonesia, menyembunyikan diriku dan kehamilanku. Aku harus bersembunyi dari ayah anakku, dan memberinya pelajaran atas apa yang dia lakukan." ucap Cecilia Fanyandra Corlyn.

Bagaimana kehidupan Nata setelah kepergian Sisil yang tidak bisa lelaki itu temukan keberadaannya karena pengaruh Keluarga Corlyn? Belum lagi kehadiran Darwin Jaxon, lelaki yang menemani Sisil disaat terburuk wanita itu.

Siapakah yang nantinya akan menjadi pemilik hati Cecilia Fanyandra Corlyn?

chap-preview
Free preview
1. Mata Bening
“Ughhhh siallllllll, gara-gara Daddy aku jadi telat. Kenapa coba tadi malam Daddy ngajakin aku nonton bola,“ keluh wanita yang kini umurnya berada di ujung angka dua puluh empat tahun. Huufft, suara hembusan napas wanita itu mendesah saat terik matahari pagi menerpa wajah cantiknya. Rambutnya yang tergerai bebas berkelebatan mengikuti arah angin yang menerpanya. Betapa sialnya wanita itu, dia sudah telat datang ke kantor ditambah mobil yang menjadi kesayangannya sejak dulu kini mogok. Seharusnya dia tidak keras kepala memakai mobil yang usianya sudah hampir tujuh tahun. Mungkin sebaiknya Cecilia mengikuti perintah orang tuanya untuk memakai mobil terbaru mereka. Wanita itu bernama Cecilia Fanyandra Corlyn, anak tunggal yang digadang-gadang akan mewarisi kerajaan bisnis milik keluarga ibunya. Corlyn Company, perusahaan yang telah berjaya dalam lima dekade. Keluarganya sering memanggilnya Sisil, wanita yang cantik, pintar, ceria, dan juga sangat peduli dengan sekitarnya. Dia putri dari pasangan Reivan Marculius dan Vereneden Corlyn. Ayahnya seorang keturunan Belanda dan ibunya memiliki darah campuran Indonesia dan California. Di keluarga Corlyn, setiap keturunannya harus menyandang marga kebesaran itu. Cecilia, atau yang sering dipanggil Sisil telah menyelesaikan pendidikan magisternya dan bekerja di salah satu perusahaan kolega keluarganya. Kenapa Sisil tidak bekerja di Perusahaan keluarga? Jawabannya untuk mencari pengalaman. Kita mana tahu seperti apa dunia kerja yang sesungguhnya jika tidak bisa lepas dari pengaruh keluarga. Karena sadar waktunya semakin terbuang hanya dengan berpikir apa yang dia lakukan saat ini, wanita itu segera menghubungi bengkel langganan keluarga mereka untuk mengambil mobilnya yang mogok di sana. Sisil menghentikan taxi yang melintas di depannya. "Ke Dirga Company ya Pak, cari jalan yang nggak macet," ucap Sisil kepada sopir taksi tersebut. "Ya mana ada Non, ini kan Bandung, Non Geulis. Apalagi ini jam setengah delapan, ditambah sekarang hari Senin," ujar sopir taksi tersebut menatap Sisil dari kaca tengah mobilnya. Sisil melihat jam tangan yang melingkar di tangan kirinya. Keningnya berkerut, masih belum fokus karena pandangannya terlihat berkilauan usai berada di bawah terik matahari dalam beberapa waktu. "Ohhh, setengah delapan toh. Apa? Mampus siap-siap kena semprot Bu Mina nih!" pekik Sisil sambil menggigit bibir bawahnya cemas. Matanya kini membulat, isi kepala cantik itu tengah memutar otaknya guna mencari cara agar dia tidak mendapatkan masalah sesampainya di kantor. Sisil bisa saja memakai koneksi keluarganya pada pemilik perusahaan tempatnya bekerja agar posisinya aman. Namun jika Sisil melakukannya, segala pencapaian berdasarkan kemampuannya pasti akan dipertanyakan oleh banyak pihak. "Pokoknya secepat mungkin Pak, saya nggak mau tahu!" ucap Sisil memaksa. "Saya usahakan ya, Non," jawab sopir taxi. Jika Sisil tidak bisa sampai tepat waktu untuk sampai di kantor, bukan hanya Bu Mina yang akan marah, tapi kemungkinan CEO baru akan mendampratnya keluar dari perusahaan itu. Bagaimana Sisil bisa berpikiran seperti itu, padahal dia belum pernah tahu siapa CEO barunya yang tengah dibicarakan rekan-rekan kerjanya di grup chat? "Udah sampai Non," sopir taxi itu menyadarkan Sisil dari lamunannya. "Makasih Pak, nih kembaliannya ambil aja ya," ujar Sisil tanpa babibu langsung berlari keluar dari taxi untuk segera masuk ke dalam kantor tempatnya bekerja. "Makasih Non!" teriak sopir taxi itu meskipun tidak yakin Sisil mendengarkan ucapannya. Wanita pemilik netra setenang senja di sore hari tersebut bergegas berlari menuju lift. Menekan lantai di mana divisinya berada. Kini degup jantung Sisil menjadi tidak karuan, rasanya dia akan mendapatkan kesialan lagi setelah ini. Langkah Sisil berhenti saat melihat ruangan divisi keuangan yang ada di lantai delapan terlihat sangat ramai. Sisil melangkah untuk menghampiri salah satu cleaning service di lantai delapan. "Maaf Pak, kenapa divisi keuangan rame banget ya?" tanya Sisil merasa penasaran. "Oh itu CEO baru mengunjungi divisi keuangan, Non," jawab Pak Mamang salah satu CS yang sudah 10 tahun kerja di Dirga Company. Mata Sisil terbelalak, kenapa dia sampai lupa jika hal ini mungkin saja bisa terjadi. CEO baru perusahaan itu pasti tengah mengadakan inspeksi mendadak atau mungkin mengecek siapa saja pegawainya yang sering datang terlambat. Sisil segera berlari untuk masuk ke ruangannya. "Mati aku!" gumam Sisil bergegas mempercepat langkah kakinya. Suara high heels yang kini dia kenakan beradu dengan dinginnya jubin kantor. Bruuugh, Sisil tersungkur di lantai saat tubuhnya tanpa sengaja bertabrakan dengan seseorang. Anak tunggal dari pasangan Reivan dan Vere itu meringis kesakitan. "Aw sakit bangettt, gilaaa nabrak apa nih sampe aku mental!" keluhnya sambil megang pantatnya yang terasa panas. Sisil meringis dan matanya melihat teman-teman sedivisinya yang hanya melogo menatap Sisil. Apa mereka menganggap Sisil tontonan sepagi itu? Kenapa mereka tidak ada yang berniat menolong Sisil? "Hai kenapa pada diem, tolongin napa. Dasar temen-temen kejam. KDRT nih kekerasan dalam romantisme teman," cibirnya dalam satu helaan napas. Lihat saja teman-temannya, mereka hanya meringis menatap Sisil di bawah sana. Tidakkah mereka berniat mengulurkan tangannya untuk membantu Sisil berdiri sekarang? Sisil menatap teman baiknya di sana, Paramita. “Mit, kamu nggak berniat menolongku? Temanmu terjatuh karena menabrak karung goni tauk,“ keluh Sisil mengatai seseorang yang tadi menabraknya dengan sebutan ‘Karung Goni’. Semua pegawai di sana menganga mendengar ucapan yang terlontar dari mulut Sisil. Mita mengulurkan tangannya, membantu Sisil untuk berdiri. Dari sorot matanya, Mita meminta sahabatnya diam dan tidak mengacaukan suasana. "Hustt, Sil jangan banyak bicara liat siapa yg nabrak lo!" bisik Mita dengan ekspresi wajah yang tidak biasa. "Apaan deh Mit aku jatuh bukannya ditolong, emang siapa yg nabrak aku? Kayak anak presiden aja," jawab Sisil memutar bola matanya kesal. "Mending lu liat aja deh, daripada banyak bacot," sahut Mita bergumam. Mita menunjuk seseorang itu dengan matanya, Sisil mengikuti arah pandangan Mita. Matanya melebar saat melihat sosok yang dia tabrak bukanlah karung goni, tapi ciptaan Tuhan paling sexy. Lelaki itu sangat tampan, bibirnya merah ranum alami. Astaga tampannya, batin Sisil berteriak sambil menatap lelaki itu tanpa berkedip. Sisil dalam beberapa detik melupakan bahwa dia tengah berada dalam situasi tidak baik. "Ekhmmmm," deham lelaki itu memicingkan matanya pada Sisil, seperti tengah menilai diri Sisil dari atas ke bawah. Ekspresi wajah apa itu? Sisil menatap lelaki itu dengan tajam. Berani-beraninya dia menatap Sisil seperti itu. Sisil melototkan matanya kepada lelaki itu dengan menantang. Kedua pasang mata itu saling menatap, menilai satu sama lain. Baik Sisil ataupun lelaki di depannya tidak memiliki niat memutus aksi saling menatap di antara mereka. Suasana dalam divisi keuangan mendadak sunyi senyap. 'Matanya sangat bening, kenapa rasanya aku tidak asing dengannya?'

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

Wedding Organizer

read
46.9K
bc

DIA UNTUK KAMU

read
35.3K
bc

Married With My Childhood Friend

read
43.9K
bc

Playboy Tanggung Dan Cewek Gesrek

read
462.7K
bc

True Love Agas Milly

read
197.9K
bc

Crazy In Love "As Told By Nino"

read
279.9K
bc

Om Tampan Mencari Cinta

read
400.3K

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook