Bab 3 : Two Week!

744 Words
Tugas kampus makin numpuk, ditambah makalah yang belum selesai-selesai bikin kepala gue puyeng.  Gue punya temen yang bantuin gue begadang dan dia nginep disini sekarang. Namanya Han Somi, Cewek bule blasteran korea-new york. Doyan bicara setengah bahasa yang bikin Kak Soobin suka ngakak kalau ngajak dia ngobrol. "I need you help! Gue gak ngerti kalau sastra korea." Ujarnya yang malah bikin gue makin pusing. "Som, Kalau lo mau bikin gue tambah pusing mending lo pulang aja deh." Gue udah beringsut nelungkupin kepala saking setressnya menghadapi tugas yang numpuk begini. Somi mandang gue dengan wajah menekuk. "Sorry, but gue juga pusing." Denger dia bicara aja udah bikin pusing. "Makanya diem aja som, Atau gak keluar gih gangguin kak soobin." Ujar Gue. Somi makin cemberut, "Bosen, Nanti gue dikatain lagi kan gak like." Gue menghela nafas gusar mendengar ucapan setengah-setengah itu kembali terdengar. Kepala gue mendadak berdenyut sakit entah karena apa? Tapi yang ini bikin kepala gue muter terus ada bintang-bintang yang entah dateng darimana. Fix inimah gue puyeng beneran, "Are you okay?" Somi sepertinya ngeliat gue yang punya gelagat aneh daritadi. Gue mengangguk, menyuruh Somi supaya gak terlalu khawatir sama keadaan gue sekarang. "Gak bisa gitu dong? Ini i see you pusing-pusing kan jadi gak tenang begini." Tukas Somi yang sekarang bantuin mapah gue sampai ranjang abis itu gue disuruh baringan biar gak terlalu pusing. Somi nyelimutin gue sampai d**a, Abis itu dia keluar sebentar. Aduh kepala gue beneran pusing, Gak boong mudahan gak ketemu sama malaikat pencabut nyawa aja sih sekarang. Kepala gue beneran kerasa berat sekarang. Gue mejemin mata supaya kepala gue gak kerasa berat, Eh setelah itu semua gelap dan gue gak ngerasain apa-apa lagi. Hingga setelah itu gue kebangun karena cium bau obat-obatan yang bikin perut gue mual. Asli gue gak suka sama suasana rumah sakit yang aroma khasnya obat-obatan "Kak Hana!" Gue menoleh kearah pintu saat Yeonjun disusul Somi masuk kedalam ruangan yang gue yakini adalah ruang inap gue. "Perasaan gue tadi dikamar, Kok tiba-tiba udah dirumah sakit aja?" Gue bertanya pada Somi, Setelah itu pandangan gue bertemu dengan tatapan khawatir dari Yeonjun. "Lah ini bocah ngapain lo ajak kesini?" Gue kembali bertanya pada Somi yang mendadak bungkam. Ekspresi wajah gadis itu bener-bener gak terbaca sekarang. Yeonjun malah menggenggam tangan gue erat yang bikin gue kebingungan. "Lo ngapain?" Gue berusaha ngelepasin genggaman tangan Yeonjun yang bikin gue keki. "Kak, Cerita ke aku siapa yang udah bikin kakak kaya gini?" Yeonjun bertanya dengan raut wajah serius. Belum pernah gue lihat aura Yeonjun bakal seserius ini. "Emangnya gue kenapa?" Tanya gue dengan ketusnya. "You pregnant! And your baby umurnya udah dua minggu." Tunggu... Tunggu... ini maksudnya Somi apa ya? Kok gue masih gak ngerti sama sekali? "G-gue hamil?" Gue beneran syok, Astaga kejadian malam itu membuahkan hasil! Tangan yang semula berada dalam genggamannya Yeonjun gue tarik paksa yang bikin Yeonjun menatap kearah Gue. "Ini semua gara-gara lo!" Ujar Gue dengan tegas ke dia yang malah nampak bingung. "Kak, Kasi tau aku siapa yang udah buat kakak jadi begini?" Gue ketawa dong dengernya, tawa itu memang terdengar miris bagi siapapun yang denger. "Lo mau tau jawabannya?" "Lo tanya Beomgyu sekarang juga, Malam itu lo berhasil nyewa jalang atau gak?" ### Gue udah bilang Somi supaya gak bocorin masalah ini keorang tua ģue dulu sebelum hal ini jelas dan itu tergantung sama keputusan yang Yeonjun Buat. "Itu beneran babynya brondong tadi?" Somi bertanya tidak percaya, Gue mengangguk lemah. Jujur aja gue masih gak percaya kalau sekarang gue hamil! Dan itu karena ulah tetangga yang umurnya jauh dibawah gue. "Kenapa kamu gak suruh dia pake seatbealt sih?" Gue menngernyit mendengar ucapan Somi. "Pengaman maksudnya." Gue memutar bola mata malas, "Kejadian itu gak terduga som, Gue aja baru nyadar dia keluar didalem! Aish kenapa bisa gue b**o banget." "Terus agenda lo kedepannya apa?" "Gugurin?" Tambah Somi yang bikin gue terkejut bukan main. "Sembarangan! Gak mungkin lah gue sejahat itu buat gugurin anak sendiri. Lagian tu bocah kudu tanggung jawab! Enak aja main bikin-bikin tapi gak mau nampung." Balas gue sengit yang bikin Somi kikuk. "Tapi gue Lihat dia kaya gak siap buat jadi young daddy." Gue mencibir, "Terus menurut lo? Gue siap gitu jadi Young Mom?" Somi cemberut karena gak bisa berkata-kata lagi. "Biarin aja dia cari tau kebenarannya dulu, Setelah itu mau gak mau dia harus tetep tanggung jawab!" Ujar Gue kekeh. Siapa tau Tuhan memberikan takdir dan nasib ini ke gue sama Yeonjun karena kita sama-sama belum pernah serius berkomitmen. Brak!! Pintu dibanting kasar yang bikin gue sama Somi terkejut bukan main, Apalagi Yeonjun masuk dengan ekspresi yang sulit ditebak. "Gimana?" Tanya Gue santai ke dia. Yeonjun menghampiri gue dan memeluk gue erat. "GUE BAKAL JADI AYAH!!" Fix Yeonjun udah gila! ### Jangan Lupa Likenya kakak
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD