Bab 3 Ayu Sakit

2852 Words
Dengan rintikan air hujan mama berangkat ke kota S menuju stasiun sebelum subuh sudah berangkat sedangkan Ayu yang masih pusing membuatnya tidak mengantar mama ke stasiun kereta yang jaraknya lumayan jauh dari rumahnya. " Mama hati hati ya , maaf Ayu belum bisa mengantarkan mama " ucap ayu yang memegang kepalanya " Kamu gak papa mama tinggal ? apa mama gak jadi berangkat aja ya " jawab mama " Jangaaaaan !!!! mama temui papa coba lihat keadaanya bagaimana parah atau tidak ma" Jawab Ayu Setelah mengantarkan mama sampai pintu gerbang membuatnya untuk tidur kembali karena masih cukup petang untuk melakukan aktivitas. Setelah mendengar suara ayam dari rumah tetangganya membuatnya untuk bergegas membuat sarapan, bersih bersih rumah dan mandi " Aaah sudah semua tinggal mandi" ucap Ayu Sudah tepat pukul 7 Ayu dengan segera melajukan kendaraannya yang terparkir di garasi rumahnya . Ayu tidak suka jika diperlakukan istimewa oleh mamanya jika Ayu mau pasti sudah mamanya berikan yang terbaik untuk Ayu. Diperjalanan Ayu terjebak macet menjadikan Ayu datang terlambat di butik Safana. setengah jam Ayu sampai di butik sudah terlihat jelas beberapa para pelamar membawa amplop coklat yang mereka bawa dengan ramah para pelamar menyapa ayu " Selamat pagi ibu " sapa seluruh pelamar " Sebentar ya saya siap siap dahulu" seru Ayu Ayu yang datang masih dengan keadaan agak pucat dengan berusaha kuat Ayu melakukan tugas ini namun saat sampai di depan pintu butik entah mengapa perut Ayu merasa mual yang tak bisa ia bendung lagi membuatnya memuntahkan di wastafel. Dea yang melihatnya membantu memijat tengkuk Ayu yang agak hangat " Bagaimana non udah enakan ?" tanya Dea "Sudah kak terimakasih ya. Tolong nanti 5 lagi antaran mereka ke ruang departemen ya " ucap Ayu Ayu menuju ruang departemant yang ada acnya serta para pelamar yang banyak membuka dan membaca satu persatu amplop coklat yang di bantu oleh Indah sekretaris mamanya " Bagaimana kak hasilnya sesuai kualifikasi" tanya Ayu " Iya masuk kualifikasi semua kok " jawab Indah " Kaka lakukan intervew ya saya mau ke toilet dulu " seru Ayu Ayu dengan segera berlari menuju toilet yang berada di balik tirai untuk memuntahakannya lagi kini membuatnya cukup lemas. Setelah selesai Ayu kembali degan yang sempoyongan " Non gak papa " tanya Indah " Gak papa kaka." jawab Ayu Dengan wibawanya Ayu mengucapkan " Selamat kaka semua saya terima dan besok sudah mulai bekerja dengan berpakaian lengkap layaknya security. Saya ucapkan selamat bergabung " sapa Ayu Lalu para pelamar meninggalkan ayu sendiri di ruangan departemant bersama Indah . Indah yang mengecek keadaan Ayu membuatnya khawatir dengan tubuhnya yang agak hangat " Nanti saya di marahin non sama Ibu kalau non keadaannya seperti ini lebih baik non pulang saja dan beristirahat ya . Di sini pasti tak fokus untuk menjalaninya " ucap Indah " Udah kak, Ayu gak papa di rumah sepi mama ke Kota S lihat keadaan papa dan Ayi di sana" jawab Ayu Dengan seketika Ayu yang tidak bisa mengontrol membuatnya muntah muntah tepat di kranjang sampah di sampingnya dengan Indah memijat tengkuk Ayu . Indah menelefon dokter pribadinya untuk ke butik Safana Halo dokter Himawan tolong ke butik Safana ya siapa yang sakit kamu apa bukan dok ini anaknya bos dari tadi muntah muntah. tolong cepat ya dok. Indah membawa Ayu menuju sofa dan selimut Indah ambilkan di lemari " Daah non, istirahat dulu sebelum dokter Himawan datang dan saya buatkan teh jahe hangat ya " ucap indah .Dengan Indah yang mulai tidur membuatnya meninggalkannya untuk buatkan teh dan bubur untuk Ayu. Tak lama Indah menunggu dokter Himawan yang di antarkan oleh satpam " Mba Indah ini ada dokter yang ingin bertemu " ucap pak Udin " ooo ya pak terimakasih. Buat non Ayu di dalam sedang muntah muntah" jawab Indah " Tadi sampai di depan saja non Ayu juga muntah muntah mbak namun saya tak berfikir panjang " ucap Pak Udin Indah dan dokter Himawan memasuki ruangan yang di lihatnya Ayu dengan muntah muntah pada selembar plastik membuat Indah panik dan berlari kecil yang di ikuti oleh dokter Himawan . " Non non habis ini non ke kontrakan saya ya biar saya jaga non Ayu . Kontrakan saya juga ada di sebelah butik " ucap Indah yang mengelus punggung Ayu Dokter Himawan langsung memeriksa Ayu yang sedang terbaring lemah di sofa " Bagaimana dok " tanya Indah " Gak papa cuma masuk angin. nanti saya pasang infus dan obatnya di minum sesuai aturan ya " balas dokter Himawan Dengan cekatan dokter Himawan memasang infus Ayu. sementara ayu beristirahat yang di temani dokter Himawan sedangkan Indah menyelesaikan cepat pekerjaannya yang tidak banyak. Setelah cairan infusnya sudah habis dokter Himawan pulang dari butik Safana " Dokter Himawan sudah selesai " sapa Indah " Sudah Ndah nanti beri obat yang teratur dan beri minyak angin agar lebih enakan saya cuma berikan sedikit cairan biar gak lemas selali " jawab Dokter Himawan Dengan Ayu yang masih lemas namun sudah tidak muntah muntah lagi membuatnya membawa Ayu ke kost kostannya yang sederhana " Non ayo kita ke kostan saya biar mudah saya merawat non Ayu " ucap Indah Dengan pasrah tak bertenaga Ayu di papah oleh Indah banyak pasang mata yang melihatnya " mbak Indah apa yang terjadi " tanya Dea " non Ayu masuk angin mau saya bawa ke kontrakan saya Dea. Nanti jika ada yang mau melamar pekerjaan tolak dahulu kembali lagi senin ya " jawab Indah Langkah demi langkah Ayu dan Indah menuju kontrakan Indah yang sederhana dan meletakan Ayu pada kasur di kamar Indah yang agak lebar bisa untuk berdua . Karena tidak enakan Indah pada bosnya dan Ayu sembari membuat makan siang Indah menefon bosnya Haloo bu ada hal apa sampai kamu menelefon saya. Saya sedang di kota S kemungkinan besok baru sampai kota J Oooo iya bu hanya mau memberi tahu non Ayu jatuh sakit namun sudah saya panggilkan dokter katanya hanya masuk angin makasih ya udah kasih tahu saya tolong kamu rawat dulu ya Setelah selesai menelefon Bosnya Indah segera membawa makan siang dan obat ke kamarnya . Dengan keadaan Ayu yang masih terbaring di kamarnya " Non.ayu.sudah bangun " sapa Indah " iya sudah mbak Indah. Lebih baik mbak Indah panggil saya Ayu jika di luar kalau di pekerjaan Non Ayu gak papa . Ayu rasa gak pantas di panggil Non kan bukan nona nona bule " ucap Ayu dengan suara lemasnya " Baik Ayu, sekarang makan siang dan minum obat dulu ya " ucap Indah Ayu di suapi Indah untuk makan siang yang di bawakan Indah. setelah makan Ayu yang merasa lebih segar dari tadi pagi . " Mba Indah toiletnya dimana.? Ayu mau buang hajat kecil mba " ucap Ayu " Ayo Ayu biar saya bantu ke kamar mandi " jawan Indah Indah membawa Ayu pada kamar mandinya yang sempit tak ada kloset duduk seperti di butik " Silahkan Ayu" ucap Indah " ini kamar mandi mba Indah? banyak lumut sekali mbak " jawab Ayu Setelah selesai dari kamar mandi Ayu merasa mempunyai beban di butik yang harus Ayu jalani. Namun keadaan yang memaksa begitupun dengan janjinya dengan Lala " Udah kaka kembali bekerja saja Ayu gak papa tinggal sendirian kak. Dan nanti malam temani Ayu ke pesta ulang tahun Lala ya kak. Yaa sekitar pukul 7 " ucap Ayu karena Indah melihat Ayu lebih sedar dari pada sebelumnya membuatnya menuju butik dan menghendel semua nya serta butik tutup lebih awal . Sesampainya di butik Indah bertemu pak Udin dan Dea " Pak Udin , Dea tolong beri tahu ke semua karyawan untuk tutup lebih awal saya tidak mau ada kejadian yang tidak mengenakan terjadi dengan nona Ayu yang sakit. Meskipun sakit tapi pikirannya terhadap butik lebih baik kita tutup jam 4 ya pak. untuk itu saya minta kerja samanya ya mba Dea " seru Indah Indah mengerjakan tugas yang biasanya ibu bosnya kerjakan di jam sekarang yaitu menghitung item yang telah terjual dan memasukan pembukuan. Sementara Dea dan pak Udin memberi pengumuman untuk tutup lebih awal . pak Udin membunyikan peluitnya sekeras mungkin yang menandakan sudah waktunya butik tutup dan beberapa pengunjung dengan panik bergegas keluar. " Ada apa mbak ada apa pak " tanya pelanggan . " Gak ada apa apa bu, hanya saja butik Safana tutup lebih awal karena bos kami sedang sakit sukanya kalau sakit pikirannya ke butik " jawab Dea Setelah memastikan seluruh pergi tinggallah pak Udin dan pak Darso yang berjaga di butik. Sesampainya di kontrakan Ayu yang sedang merebahkan badannya melihat Indah yang pulang lebih awal 1 jam dari biasanya " Looh kok kak Indah udah pulang bukannya satu jam lagi " tanya Ayu . " i iya Yuu maaf ya kaka gak bilang ke kamu soalnya kaka juga gak fokus kalau ninggalin kamu. Kaka janji akan ganti jam dan seluruh karyawan" jawab Indah " Ya udah kak gak papa nanti temani Ayu ya kak ke pestanya Lala ya. tapi sebelumnya kita beli kado dulu ya kak" ucap Ayu Indah yang merebahkan tubuhnya di kasur yang empuk membuatnya nyaman di kasur tapi ingat dengan janjinya untuk menemani Ayu ke rumah temannya membuat Indah bergegas mandi dan di susul Ayu yang mengenakan pakaian Indah walaupun agak kebesaran " Kak kok Ayu seperti orang orangan sawah ya pakai pakaian kaka yang ini. kebesaran kaka heheh" ucap Ayu yang memutar di cermin " Yang paling kecil ini Yuu yang kaka punya " jawab Indah " Ya udah laah kak ayoo kak ke toko Eldon yang tak jauh dari rumah Lala " seru Ayu Dengan mengendarai montor yang di miliki Indah mereka menuju toko Eldon . Cukup ramai di sana banyak orang yang membungkus kado Ayu dan Indah melihat lihat isi toko Eldon yang akan di beli . Indah melihat tas yang begitu cantik membuatnya tertarik " Yu Ayu sini ( melambai kan tangan ) itu tasnya bagus gak " tanya Indah " Bagus ya kak kaya tas mahal " ucap Ayu " mba mba tas yang ini tolong " ucap Indah Sekira tidak ada kerusakan Indah Icha memintanya untuk di bungkus kado dan membayar ke kasir. Setelah selesai Ayu dan Indah menuju rumah Lala berjalan kaki karena rumahnya dekat , sampai di rumah Lala yang penuh dengan pernak pernik kemewahan . Indah sedikit mengubah penampilan Ayu " Coba kamu gak usah pakai kacamata dan rambut di ikat tengah saja ya " ucap Indah Para tamu undangan terpesona Ayu dan Indah menuju Lala berada " Tante Siti, Lala , Kak Edwar Selamat malam " Sapa Ayu " Eeh Ayu tampil cantik ya gak kaya biasanya " ucap kak Edwar " Makasih loh kak. Oo ya kenalin tante, ini kak Indah skretarisnya mama " ucap Ayu Tante Siti yang melihat Ayu seperti tidak sehat membuatnya menyuruh untuk masuk ke dalam rumah. Ayu yang sesekali menggelengkan kepalanya dan mengedipkan kepalanya " Kamu benar udah kuat Yu" tanya Indah " Benar kak Ayu kuat kak " jawab Ayu Karena Indah masih belum percaya dengan perkataan Ayu membuat Indah meminta segelas teh tangat dan minyak angin " Tante , Kaka maaf sekali harus terpaksa Indah meminta segelas teh hangat manis dan minyak angin. Sepertinya Ayu masih kurang sehat memaksanya kemari soalnya tadi siang Ayu muntah muntah tante " ucap Indah Ka Edwar dengan segera memberikannya minyak angin dan teh hangat " Kamu minum dulu ya. Mata kamu itu tidak bisa di bohongi Yuu, Kaka sudah lama bekerja di butik mama kamu jadi kaka tahu persis kalau kamu sakit dan kamu berbohong pada kaka. Selesai minum kita pulang jangan bantah kaka " Ucap Indah . mengapa harus ketahuan si dengan kak Indah kan jadinya gak bisa main lama di sini gumam Ayu Edwar mengecek keadaan Ayu yang terlihat pucat dan lesu membuatnya penasaran dan panik " Ayu kamu yakin gak papa. Apa mau istirahat dulu di kamar Lala? tanya Edwar " Ayu gak papa Kak. Ya udah deh maaf merepotkan kaka dan tante lebih baik Ayu pulang ke kontrakan kak Indah aja kak. Biar besok ayu bisa mengelola butik mama " ucap Ayu " Mau kak Edwar antar " tawar Edwar " Gak udah kak Saya bawa montor " jawab Indah Setelah berpamitan dan memberi hadiah pada Lala . Ayu berjalan dengan sempoyongan membuat Indah yang di sebelahnya ikut tidak kuat menahan beban masing masing hingga akhirnya Ayu dan Indah tercebur di kolam dengan keadaan Ayu yang pingsan . Dengan garcep Edwan menolong Ayu yang pingsan dan di ikuti Indah menuju pinggir kolam. Edwar memberinya pertolongan pertama hanya tersenyum yang terlihat di wajah Ayu hingga pingsan untuk kedua kalinya. Indah minta baju ganti Ayu dan Indah setelah Tante Siti memberikannya. Dengan cepat Edwar membawa Ayu ke rumah sakit dekat rumahnya bersama Indah. Indah yang mondar mandir panik dengan keadaan Ayu, Tak berapa lama Ayu bersama dokter keluar dengan Ayu yang masih terbaring lemah " Bagaimana dok dengan adik saya " tanya Indah " Harus di rawat dengan keadaan yang sangat lemah . sakitnya memang hanya magh biasa membuatnya lemas " jawab Dokter Indah dan Edwar mengikuti Suster yang membawa Ayu pada sebuah ruangan rumah sakit yang tersedia " Mungkin aku akan di marahi oleh Bos Dinda karena tak bisa merawat ayu " ucap Indah yang menepuk pukanya sendiri " Jangan begitu ini semu juga di luar kendali Kamu dan Ayu mbak jadi jangan di sesali . Coba mba telefon tante Dinda Seakan Indah akan menelefon Bosnya tiba saja ponsel ya bergetar atas nama Bos Dinda dengan segera Indah mengangkat telefonnya yang di loadspeaker Haloo Indah Iya bu Ayu bu , Ayu Iya Ayu sama kamu kan, ibu cuma mau kasih kabar ibu pulangnya 3 hari lagi baru dapat kereta atau bus Ndah Ahuuuh bagaimana ya bu kasih tahunya ke ibu Dinda Edwar mengambil telefon Indah Tante Dinda Edwar ya iya tante Ayu masuk rumah sakit tante sakit magh dengan keadaan yang begitu lemas Ya udah besok tente coba cari penerbangan yang paling pagi Ayu yang tiba tiba mengigau dengan cepat Edwar memegang tangan Ayu " Mengapa kak kamu memegang tangan Ayu seperti ini" tanya Indah " Biasanya yang menggau ini butuh sentuhan agar merasa tenang " jawab Edwar Benar perkataan Edwar akhirnya membuat Ayu tenang. Di tengah malam Lala dan mamanya menuju kamar Ayu dengan Indah yang tertidur di sebelah Ayu dan Edwar yang tidak ada di tempat . Ayu yang juga terbangun dari tidurnya muntah muntah menepuk Indah dengan keras membuat Indah terbangun dan mengabil wadah untuknya Huuuuueeekk huuuuuuueeerrk Indah memijat tengkuk Ayu hingga membuatnya nyaman " Bagaimana udah enakan?" tanya Indah " Udah ka. Haus, perutku perih sekali ka. " Jawab ayu merintih " Nih minum obatnya dulu biar enakan. Semoga pas mama kamu pulang kamu sudaj di rumah ya " Ucap Indah " Kamu makan apa saja" tanya Tante Siti " Eeem emmm kayaknya gak makan tang aneh aneh deh tan " jawab Ayu " Udah udah sambung besok pagi sekarang tidur dulu ya " Sahut Indah Pagipun tiba Ayu yang sudah bangun dari yang lainnya membuatnya nampak agak sehat. Dokter datang dan menemui Ayu " Sudah baikan " tanya Dokter membuat Indah langsung bangun dari tidurnya " Eeh Doktet maaf dok saya masih tidur. Sikahkan periksa Ayu" ucap Indah " Apa yang kamu rasa sekarang " tanya dokter " Jauh lebih baik si Dok cuma masih perih perut Ayu " jawab Ayu " mba di jaga adiknya pola makannya dan makan tepat waktu serta jangan banyak pikiran " ucap Dokter " Tuuh dengerin kata Dokter. Kapan boleh pulang Dok" tanya Indah Sekarang juga boleh " jawab Dokter Lala yang mendengar langsung bangun segera membereskan kamar Ayu dan membawa Ayu pulang ke rumahnya. " Aku gak bisa pulang di kontrakannya kak Indah Laa. " ucap Ayu " kenapa" tanya Lala " mamanya menitupkan ke saya untuk menjaganya dan merawatnya sampai pulang " jawab Indah . Sesampainya di kontrakan Indah Ayu langsung menuju kamar Indah untuk beristirahat. Tak menunggu lama Indah membawakan makanan dan obat yang di konsumsi Ayu " Makan nih Yuu. kaka mau bersihin ruang tamu dulu " ucap Indah Indah menuju ruang tamu di rumahnya hanya banyangan samar samar yang awalnya Indah takut dengan keberanian Indah membukakan pintu dengan bayangan yang sedang duduk di la antai Creeeeeek membuat Bu Dibda terbangun " Eeeh ibu kenapa tidak memberi tahu saya atau menelefon saya bu " ucap Indah " Iya saya sengaja langsung kemari. niatnya biar kamu gak khawatir" jawab Bu Dinda " Mari bu langsung masuk aja ke kamar Ayu tadi lagi makan siang bu " ucap indah Dengan terkejutnya Ayu melihat mamanya berada di kamar Indah yang sempit dengan tatapan wajah bahagia " Mama " teriak Ayu Mama memeluk Ayu dan mengusap dahi Ayu dan mengecek keadaan Ayu yang masih hangat " Bagaimana keadaan kamu, masih sakit " ucap Mama " Udah gak papa maa berkat Kak Indah " jawab Ayu Setelah beroamitan pada Indah dan sampai pada rumah Ayu. Ayu langsung menuju kamarnya yang penuh dengan hiasan lukisan " Aaah kamarku apa kabar kalian kangen ya dengan suara ku di sini . Maaf ya telah meninggalkan kalian beberapa hari " ucap Ayu Ayu yang sudah membereskan kamarnya yang luas lalu merebahkan tubuhnya di kasurnya dengan sinar mata hari yang bersinar di sore hari menambah kehangatan Ayu untuk beristirahat dengan nyenyak
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD