Bab 2 rencana me recquitment karyawan

1641 Words
Tak seperti biasanya Ayu yang sudah jam 5 belum bangun di tambah di luar yang masih hujan dari tadi pagi . Membuatnya kesiangan semalam bertelefon dengan Ayi . Mamanya yang sudah berangkat dahulu menuju butik Safana hingga Ayu terbangun suara klakson mobil mamanya Tiiiiiiin Tiiiiiin !! Membuat ayu bangun kaget yang membuatnya langsung mandi begitu saja dengan secepat mungkin Ayu bergegas ke butik Safana untuk membahasnya di butik bersama mamanya sesampainya di butik Ayu melihat pak Burhan yang berada di depan pintu butik yang masih menunggunya " Pagi pak Burhan saya kira bapak sudah pulang untuk beristirahat " sapa Ayu " belum non menunggu nona sampai kemari baru saya pulang. Naaah ini kan baru saya lega non kalau begitu saya pamit pulang ya " jawab Pak Burhan " iya pak hati hati jika bapak measih lelah tidak usah kemari pak. saya berencana akan membuat sift untuk satpam" ucap Ayu Setelah Ayu menyapa beberapa karyawan yang di laluinya dan bertemu mamanya untuk membahas permasalahan tadi " Maa... mama lagi sibuk gak ma?? Ayu mau cerita sama mama " tanya Ayu " Ooo ya kebetulan mama juga mau tanya sama kamu. Ayoo kamu ke ruang pribadi mama dulu ini kuncinya sebentar lagi mama susul kamu " jawab mama Sembari mama menyelesaikan potongan yang hampir selesai Ayu yang sudah duduk manis menunggu mamanya datang Creeeeeek !! Langkah sepatu terdengar dengan jelas di telinga Ayu dengan membawa dua gelas teh hangat. Ayu yang sudah siap dengan ponselnya yang berada di meja " Kamu mau cerita apa ke mama Yu? tentang butik ini apa ?" tanya mama " Sebelum Ayu cerita ke mama lebih baik mama lihat video ini dan dengarkan rekaman ini " Sembari menunggu mamanya menonton video dan rekaman Ayu memilih meminum teh hangat yang mama buat dengan khasnya teh hangat ditambah jahe " Apaaaa?? Dewi anal teman mama yang akan merusak usaha mama" teriak mama " iya betul ma itu juga menurut kak Dea, kak Bagas dan para karyawan lain yang tahu Dewi kerjanya pun kurang bagus ma. Mayoritas tidak suka dengan Ka Dewi karena ia seperti sok yang punya butik ini . Mama tahu pak polisi yang di depan tadi itu ?? Suruhannya Ayu ma untuk menjaga butik ini jika benar butik ini akan di bakar oleh Kak Dewi " jawab Ayu " Lalu apa keinginanmu selanjutnya Yuu dari kasus ini ?" tanya mama Sembari berfikir dan bermain kuku tangannya ke meja " Ahaa Ayu punya ide bagaimana kalau Kita me recquitment orang orang yang punya ijazah satpam untuk sebagai satpam di pagi dan di siang hari secara rolling ma. Bagaimana pendapat mama" ucap Ayu " Mama kurang tahu tentang itu mama serahkan ke kamu bagaimana baiknya. Ya udah kamu urus ini semua dan secepatnya buat pengumuman ya mama tunggu nanti siang hasilnya " ucap mama Setelah mamanya meninggalkan Ayu sedirian di ruang pribadinya Ayu mulai mengetik di komputer kantor dengan teliti Ayu mengetik " Semoga aja mama suka. Sepertinya seperti ini deh kalau buat pengumuman lamaran pekerjaan. Bissmillah lah " gumam Ayu yang memegang beberapa hasil print printannya Sebelum Ayu keluar dari ruang pribadinya mama Ayu konsultasi dengan staf pribadinya mama " Kak Indri seperti inikah membuat pengumuman lamaran pekerjaan Ayu bingung kak" tanya Ayu yang menyerahkan salah satu kertas Setelah di teliti dan di rasa betul oleh kak Indri Ayu mengunci pintu dan menyerahkan pada mamanya " Maa mama ini hasilnya yang Ayu buat" ucap Ayu " Ini gak kurang cuma 50 Satpam ?" tanya mama " Kita seleksi dulu ma bagaimana kinerjanya dengan pantauan CCTV serta bantuan suaminya kak Dea yang sebagai polisi itu ma" jawab Ayu " Ya udah sana kamu pasang dan kembali sesuka hatimu " seru mama Dengan perlahan Ayu menyusuri anak tangga yang cukup banyak hingga Ayu bertemu dengan teman kuliahnya " Ayu??? ngapain kamu di sini " ucap Baim " eeeh Baim iya aku kerja di sini. kamu mau ngapain " sapa Ayu " Mau beli gaun buat mamaku.Soalnya kata pelayannya ada di lantai 2 jadinya aku ke lantai 2 " jawab Baim " Oooo ya sinih ikut aku" jawab Ayu Baim mengikuti langkah Ayu dari belakang dengan penasaran Baim mengintip kertas yang di bawa ayu tapi tak bisa Baim lihat " Silahkan kamu pilih pilih dulu kalau ada yang cocok bisa panggil ya " ucap Ayu Sembari Baim memilih gaun dan Ayu menempel beberapa pengumuman yang Ayu bawa . Baim melambai lambai namun Ayu tak melihatnya membuat Baim menuju ayu " Nih Yuu pilih ini kamu lagi mempelin apa ?" ucap Baim " ooo ya sinih gaunnya. ini lagi buka pekerjaan untuk satpam. Barang kali teman atau saudara kamu yang punya diklat satpam bisa daftar kemari. ketemu di kasir ya " ucap Ayu Ayu menunggu Baim di kasir sesekali Ayu memegang kepalanya yang sedikit sakit karena pusing bangunnya kaget " Kamu kenapa Yu " tanya Baim " Gak papa kok cuma sedikit pusing aja . inih gaunnya " jawab Ayu Baim memberi ATMnya pada Ayu dan Ayu memberi struk belanjaannya. Ayu dan Baim berjalan bersama menuju pintu keluar , Ayu yang memberikan kertas pada karyawannya untuk di tempelkan dan di papan pengumuman " Kok aku lihat kamu seperti bosnya di butik ini " tanya Baim " Gak gak kok bukan aku pemilik butik ini udah sanah nanti di cari mama kamu lagi. " jawab Ayu yang mendorong Baim Seperti biasa Ayu melayani Custemer dengan baik dan ramah meskipun dirinya yang agak pusing dengan badan yang tidak karu karuan namun harus profesional. Ada beberapa orang yang membawa amplop coklat berisikan lamaran pekerjaannya " Permisi bu, Saya lihat pembukaan loker di depan saya mau melamarnya " tanya pelamar " Ooo ya ikuti saya ya " jawab Ayu Menyusuri anak tangga sampai pada lantai 2 dan masuk pada ruang direksi Ayu memulai satu persatu lamaran mereka dan membacanya. Dengan pusing yang sudah tak bisa Ayu tahan kembali membuat ayu menyuruh pelamaar untuk pulang " Baik lamaran ini saya terima untuk memastikan mas Hida dan mas Juna dapat bekerja menunggu bulan depan agar saya mudah untuk menyeleksi kalian. Terimakasih telah berkunjung di butik Safana " seru Ayu Setelah pelamar pergi dari ruangan waktunya Ayu untuk kembali bekerja lagi. Ayu yang berniat mengembalikan kunci pada mamanya namun mmebuatnya goyah " Maa ini kuncinya. " ucap Ayu Mamanya melihat tatapan mata Ayu yang kosong dan memegang Ayu " Kamu kenapa.? Sakit ?" tanya mama " Gak papa ma. cuma sedikit pusing aja ma" jawab Ayu mamanya menarik tangan Ayu untuk duduk dahulu " Sinih kamu duduk dulu. udah tatapanmu itu kosong loooh. Tadi sarapan di makan gak " ajak mama " Gak sempat ma. bangun juga kaget mama kalakson pagi tadi " jawab ayu Mama yang memijat pelipis Ayu dan memberinya minyak angin malah membuat ayu tambah jadi jadi pusingnya yang tak tertahankan Aaaaaaaggggggh menarik rambutnya sekencang munkin " Udah sanah kamu tidur di dalam apa mau pulang aja ? nanti Pak Budi yang mengantarmu pulang " seru mama " terserah laah ma" jawab Ayu mama menyuruh Sekretarisnya untuk memanggil pak Budi ke lantai 2 . setelah menunggu mama mmeberi perintah pada pak Budi " Pak Budi tolong antarkan Ayu pulang dan pastikan selamat ya oo ya ini uang buat belikan Ayu makan di depan " seru mama dengan langsung pak.Budi membawa Ayu ke mobilnya. sesuai instruksi bosnya sesampainya di rumah Ayu di bawa oleh pak Budi menuju kamarnya . Setelah memastikan Ayu tertidur pak Budi langsung ke butik " pasti ibu sudah menunggu " gumam pak Budi Sesampainya di butik Pak Budi di kejutkan dengan banyaknya para pelamar yang mengenakan seragam hitam putih menuju butik. pak Budi tahu jika bosnya tidak akan menerima orang untuk interview " mas mas semua mohon maaf atas ketidaknyamanan kalian dikarenakan nona Ayu sedang sakit yang interview, untuk itu mas mas kembali kemari besok ya . Sebetulnya ibu ada di atas tapi biasanya gak mau" ucap Pak budi " Coba aja dulu pak " ucap Dea Langsung Pak budi menelefon bosnya Haloo bu besar iya bagaimana pak budi ini bu ada pelamar yang mau melamar Ya udah bawa ke ruangan saya tapi 2 orang saja yang lain besok dengan Ayu Tuuuut tuuuut Pak Budi mengantarkan 2 pelamar ke meja kerjanya dengan interview segala pertanyaan mama lontarkan dah hingga pada akhirnya para pelamar di suruh pulang " interviewnya cukup sampai di sini. terimakasih sudah berkenan ke butik safana. Dikarenakan anak saya sedang sakit membuat saya harus pulang lebih awal. silahkan " ucap mama mama Ayu keluar dengan muka cemas namun sebelum pulang berpesan pada Indah untuk mengelola terlebih dahulu butik ini Sesampainya di rumah Mama ke langsung menyusuri kamar Ayu. Dengan Ayu yang masih tertidur pulas Mamanya membuatkan teh jahe hangat kesukaan Ayu dan meminumkannya " Yu ayuu bangun dulu nih mama buatkan teh kedukaanmu " ucap mama Ayu langsung mengucek ke dua matanya dan meminum teh beserta obat pusing kepala " Kamu inih kalau udah bangunnya kaget mending gak udah ke butik udah mama aja yang kesana ya lain kali ke angan ya " ucap Mama " iya ma besok besok gak Ayu ulangi lagi " jawab Ayu 'Ya udah kamu tidur ya. nanti malam mama bangunkan " seru mama Seakan mau tidur ponsel Ayu berdering dengan nada yang khas membuatnya mengangkat ponsel tersebut yang tiba tiba direbut oleh mamanya Ha Halooo Yuu.... Papa Yuu Papa kenapa Yii Jangan pernah hubungi Ayu lagi.  kehidupan kalian berbeda Tu tunggu ma . papa sakit sekarang boleh gak Mama kesini sekarang Ayi bingung mau minta tolong ke siapa lagi Ayu juga lagi Sakit mana mungkin mana menunggalkannya sendirian tuuuuut tuuuuuuut " Ayi kenapa ma?" tanya Ayu " " Si kampret itu yang sakit parah " jawab mama " apa gak sebaiknya mama lihat keadaan papa. Lagi pula udah pulihan tahu masa mama gak mau menghafalkannya" ucap Ayu Dengan keadaan pudingnya Ayu memilih untuk tidur dahulu sebelum ia beraktivitas kembali ke butik mamanya yang jarang sepi pengunjung
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD