Sherly berjalan memasuki rumah dengan raut wajah lesu, ucapan Elesya terngiang-ngiang di dalam kepala wanita itu. Mendesah kasar, Sherly berjalan dengan tak santai. Tujuan wanita itu hanyalah bersantai dan tidur dengan nyenyak di dalam kamarnya, energi Sherly rasanya telah habis memikirkan masalah yang belakangan ini mengusik. Ingin bertanya pada Dimas pun rasanya Sherly segan sekaligus takut. "Nona!" Panggilan itu membuat Sherly menghentikan langkah, wanita itu menoleh ke samping. Dia memandang heran Deby yang berlari ke arahnya dengan wajah panik. Tak lupa dengan lap kotor yang ada di tangan wanita itu. Setiba di hadapan Sherly, Deby mengatur napasnya. Dia juga mengelap keringat yang bercucuran di keningnya, sedangkan Sherly mengangkat sebelah alis. "Kamu kenapa?" tanya wanita itu d

