Elsa POV
Ting..tong..
Ceklek
Pintu kayu besar dan elegan itu terbuka dan sosok pria tampan dan matang penampilannya, sepertinya umurnya jauh diatasku, tapi dia masih terlihat tampan, kekar, dan terawat.
"Selamat sore, anda Mr. Xander?" sapaku menyadarkannya saat dia hanya terdiam lama menatapku dari atas ke bawah.
"Selamat sore, mari masuk ke dalam" sahutnya datar.
"Kau sanggup membayarku berapa?!! Hitungan per jam akan dimulai dari sekarang, jadi lebih baik cepat kita lakukan daripada uangmu habis sia-sia." Ucapku tanpa basa basi, karena berbicara dengan p****************g tak perlu sopan santun.
"Berapa tarif tertingginya?"tanyanya padaku.
"€.3.000 per jam hanya untuk menemani minum, €.10.000 per jam hanya untuk mengobrol dan berciuman bibir dan €.100.000 per jam untuk bercinta." Jelasku tegas to the point.
" Hanya segitu tarif tertinggimu? huh! Baiklah.... Sekarang kau baca ini dan silahkan isi sendiri nominal yang kau inginkan, berapapun itu aku sanggup membayarmu!" Ucapnya sombong sambil memberikan selembar berkas padaku.
"Sombong sekali orang ini berani membayar berapapun yang aku minta, siapa dia ini ya?" batinku saat menerima berkas perjanjian di tanganku.
"Sebaiknya kau terima tawaranku, berapapun yang kau minta pasti sangat sanggup kubayar, bahkan mungkin bisa membuatmu hidup berfoya-foya tanpa bekerja selama beberapa tahun. Bagaimana? kau terima? tapi sebaiknya kau janganlah mempersulit hidupku atau aku akan mempersulit hidupmu." ucapnya langsung menyiapkan ancaman yang mematikan bagiku jika aku berani menolaknya.
aku sangat terkejut saat membaca di bagian persyaratan yang menjadi bagian kewajibanku dalam berkas perjanjian itu.
"APA?!! ISTRI??! 2 TAHUN?!!" teriakku spontan ketika membaca isi yang tertulis di berkas.
" Ya, aku menyewamu untuk menjadi istriku selama dua tahun." Sahutnya santai sambil duduk bersender di sofa.
"Gila!!! Dasar maniak!!!" Protesku keras sambil melempar berkas itu ke meja dihadapan dia.
"Mengapa kau tidak menikah sungguhan saja dengan wanita normal?! Kenapa kau harus menyewa aku selama 2 tahun? Aku tak mau jadi tahanan mu selama 2 tahun hanya untuk memuaskan nafsumu saja! Maniak! Pedophil!!!" Emosiku semakin menjadi karena sikapnya yang datar terkesan angkuh.
"APA?! KAU MENGATAKAN AKU APA?! PEDOPHIL?!!! APA KAU SUDAH GILA?! BERANINYA KAU MENGATAIKU SEORANG PEDOPHIL!!! LAGIPULA KAU BUKANLAH ANAK DIBAWAH UMUR! JADI AKU BUKANLAH MANIAK PEDOPHIL YANG KAU SEBUTKAN TADI!" teriaknya marah balik padaku atas ucapanku.
"Maaf, aku hanya terkejut dengan perjanjian gilamu itu." ucapku
Kulihat dia mulai menghela napas panjang dan mencoba menenangkan emosinya sendiri
"Tolonglah aku, berapapun akan aku bayar, aku sudah menyelidiki semua tentang dirimu. Kau sehat dan bersih dari segala penyakit sampah, kau juga cantik dan sexy, yang jelas penampilan luarmu tidak terlihat seperti jalang, kau juga punya pekerjaan normal. Orangtuaku pasti setuju dan tak akan menolak jika kau calon menantunya." Jelasnya lagi, yang masih tak bisa aku nalar dengan otakku.
"Tahu apalagi kau tentang diriku?! Siapa yang memberitahumu?" Tanyaku penasaran.
"Sudahlah kau isi saja nominalnya lalu tanda tangani surat itu diatas meterai!" suruhnya dengan gampang.
"Mr. Xander, maaf aku tak bisa mengambil pekerjaan ini, aku punya banyak urusan lain. Jadi maaf aku permisi." Pamitku menghentikan pembicaraan gila ini dan langsung berjalan ke arah pintu keluar.
"Tunggu! Apa alasan kau menolak tawaranku?" Tanyanya sambil berdiri dari sofa dan menarik tanganku membuatku berbalik menghadapnya. Kulihat tatapan matanya yang tajam entah ekpsresi apa itu dalam tatapannya.
"Aku ingin hidup bebas, aku tak ingin jadi tahanan mu." Jawabku.
"Kau tanda tangani saja berkas ini, atau kupecat kau dari perusahaan ku!" Ancaman nya membuatku terkejut.
"Kau.....siapa namamu tadi??" Aku ragu-ragu dengan siapa pria di hadapanku ini.
"Ya, aku pemilik XXL Corp tempat kau bekerja saat ini. Kau tentu tahu nama pemilik XXL Corp kan? Xander Xaviere Lambroche....dan itu aku. Jadi lebih baik kau segera tanda tangani berkas ini, kalau kau tidak mau kehilangan pekerjaanmu. Kau tentu mengerti kan kalau kau dipecat dari XXL Corp, maka perusahaan manapun di negara ini tak akan ada yang berani menerimamu bekerja." Jelasnya membuatku berpikir keras.
"Tapi...." Aku tak tahu harus berkata apapun lagi, karena yang dia katakan benar. XXL Corp mempunyai kuasa yang besar di negara ini. Semua perusahaan lain akan memandangmu sangat tidak memiliki kemampuan jika sampai dipecat dari XXL Corp. Hal ini sangat tidak baik untukku dan juga masa depan anak-anakku. Aku pun terpaksa harus berpikir ulang,, meskipun keputusannya sudah sangatlah jelas, bahwa aku tak punya kuasa untuk menolak perjanjian gilanya.
"Baiklah aku akan tanda tangani, tapi dengan syarat." Ucapku menyerah.
"Sebutkan syaratnya" sahutnya.
"Aku masih boleh menjalankan kehidupan dengan bebas, dan aku tak perlu melakukan tugas yang berhubungan dengan kebutuhan biologismu, apa kau setuju?" Sahutku.
"Aku setuju, tapi kau harus tetap tinggal di rumahku dan kau bisa melakukan semua yang kau mau kecuali satu, kau tak boleh lagi menerima dan melayani tamu siapapun itu, karena itu akan mencoreng nama baik keluargaku, dan mengenai kebutuhan biologisku, oke kau tak perlu melakukannya. Setuju?" Tanyanya.
"Oke, aku setuju. Lagipula aku memang tidak mau lagi menerima tamu pria b***t, semua ini hanya karena terpaksa asal kau tahu itu." Kataku lalu menandatangani berkas perjanjian itu dan menyerahkan kepadanya.
"Bagus....kalau begitu mulai detik ini kau harus tinggal di rumahku dan menuruti semua aturan di rumahku." Katanya tersenyum menang.
"Maaf, tapi aku harus pulang dan mengemas barang-barangku dari tempatku, dan juga berpamitan dengan anak-anakku dulu supaya mereka tidak cemas padaku yang harus pergi dan tidak tinggal bersama mereka lagi selama 2 tahun." Ucapku dan langsung mendapati matanya yang hampir keluar.
"Anak-anakmu?! Kau punya anak?! apa maksudmu anak-anak?! apakah jumlahnya lebih dari satu?!" Tanyanya tak percaya.
"Iya di usiaku 20 tahun ini aku sudah memiliki 10 anak. Hehehehehhe ternyata informasi yang kau dapatkan belum lengkap, Mr.Xander." ucapku sambil terkekeh.
"Pembohong! Usiamu baru 20 tahun, tapi kau sudah memiliki 10 anak?! How could it be? Huh?!!"tanyanya masih tak percaya.
"Silahkan anda mencari tahu sendiri informasi lengkapnya. Sekarang tolong antar aku ke tempatku atau sopir anda saja yang mengantarku juga boleh." Sahutku santai sambil berjalan ke arah pintu keluar dari penthouse.
"Aku sendiri yang akan mengantarmu langsung ke tempatmu, karena aku tak percaya dengan anak-anakmu yang berjumlah 10 anak itu. Awas jika kau berani membohongiku! Perjanjian kita sudah pasti kubatalkan!" Ucapnya sambil tergesa-gesa mengambil kunci mobilnya lalu mengikuti langkahku keluar dari penthouse.
Aku hanya terus berjalan sambil tersenyum lucu melihat tingkahnya yang masih bingung dengan keberadaanku yang memiliki 10 anakku. Kali ini aku yang tersenyum menang atas dirinya. Seorang Owner XXL Corp rela mengantarkan aku pulang untuk berkemas, demi menjawab segala rasa penasarannya terhadapku dan sepuluh anak-anakku. Orang kaya yang lain pasti lebih memilih untuk menyuruh sopir atau pengawalnya yang mengantarkan wanita jalang seperti diriku ini.