Part 3

889 Words
1 tahun kemudian~~ "Momi!!!!!!!" Teriak Nate. Cukup membuat rumah gempar. Bumi ginjang-ganjing. Syahrini maju mundur syantik. Bulu anti badainya sampai rontok!  Bayangkan!  Betapa mahadahsyatnya teriakan anaknya tercintah itu. Diandra yang sedang memindahkan Mike yang tadinya tidur di sofa cukup terkejut. Dengan terburu-buru dia kembali ke ruang tengah.  Bagaimana kalau si embuls jatuh? Atau paling parah makan beling? Ngeri ah! Diandra menepis bayangan buruk itu. Mempercepat langkahnya. Dan... Diandra menggeleng saat melihat Nate, ia menatap tajam Nate yang menumpahkan makananya.  Bukanya takut. Anak kecil berpipi embuls itu tertawa tanpa dosa. Menunjukan giginya yang baru tumbuh beberapa. Pipinya mengembang. Berwarna merah seperti tomat. Yang tadinya Diandra ingin marah. Ia urungkan. Habis terlalu uculs. Unch... unchh...  "Buk Diany!" Diandra memanggil Buk Diany. Pembantu rumah tangga yang sudah bekerja dengan Diandra kurang lebih 2 bulan belakangan ini. Wanita berumur 40an itu muncul dengan celemek yang masih melekat di badanya.  "Kenapa toh Mbak?" Tanya Buk Dianydengan aksen Jawa yang kental.  "Weladalah! Mas Nate. Makanya pakai gaya opo toh! Heran deh sama Mas Nate." Seru Buk Diandy kaget melihat Nate yang wajahnya di penuhi bubur.  Diandra tertawa kecil. Mengangkat Nate kegendonganya. "Hehe ya gitu lah Buk. Tolong di bersihkan ya Buk. Mau bersihin Nate dulu." Diandra mencium pipi Nate gemas. Menggesekan hidungnya di lipatan leher Nate. "Top Momi! Deli!" Gidik Nate menggeleng-gelengkan kepalanya. Melengkungkan badanya ke belakang. Menghindari ciuman bertubi-tubi dari sang Mommy. Nate yang bisa di bilang tidak ringan. Membuat Diandra agak tidak seimbang. Tubuhnya yang mungil hampir oleng.  Saat tubuhnya hampir limbung. Sebuah tangan kekar melingkari pinggangnya. Kepalanya terbentur di sebuah d**a bidang. "Hampir saja. Untung aku sigap." Kata sebuah suara dalam dan lelah itu. Aroma maskulin menusuk indra penciuman Diandra. Sial! Jantungnya lagi-lagi berdetak melewati batas. "Dedi!!!" Nate heboh sendiri. Melompat ke gendongan Daddynya. Kontak Diandra dan Rio pun terlepas.  Dasar anak tidak tau sikon. Daddy Mommy mau bermesraan juga hihiw. "Umhh... kangen yah sama Daddy?" Rio mencium pipi embuls Nate. Mengundang Nate untuk tertawa kencang. Terlalu senang dengan kehadiran sang Daddy yang seharian ini tidak di lihatnya. Hmm... kan Daddynya pergi pagi pulang sore. Seperti lagunya armadah. Ya tidak?  Diandra mengambil alih tas kerja Rio. Ia menatap Rio yang berantakan dengan semburat merah yang mewarnai tulang pipinya.  Damn Semakin berantakan. Suaminya ini akan semakin ganteng. Pantas saja suaminya itu laku keras dan punya banyak fans. Banyak juga yang memanggil Rio dengan sebutan 'Oppa.' Kala mereka pergi ke pusat perbelanjaan atau tempat-tenpat ramai lainya. Bolehkan Diandra berkata kasar?! KASAARR!!!  Udah hihiw! "Sayang Mas kangen." Panggil Rio. Ia menarik Diandra kedalam dekapanya. Menumpukan dagunya di kepala Diandra. Di perlakukan seperti itu. Jantung Diandra semakin berulah. Dia sendiri saja dapat mendengar detakan jantungnya sendiri. "M-mau disiapin air hangat untuk mandi?"  "Biar Mas siapin sendiri."  Mas?!  Diandra merasa telinganya seprti terasa geli dengan panggilan barunya kini untuk Rio. Demi apa?! Diandra suka sekali saat Rio mengganti aku dengan Mas. Dia akan berterima kasih kepada Buk Diandy setelah ini karena menyarankan ide yang sangat brilian tersebut. "Sini biar Nate sama Diandra." Diandra menjulurkan tanganya. Namun di tepis oleh Nate. Nate mengalungkan tanganya di leher Rio. Seperti tidak ingin di pisahkan. "No Momi! Atu mau ma Dedi. Ngen." Kata Nate dengan perkataanya yang masih kurang jelas.  Rio tertawa kecil. Sebenarnya agak tidak mengerti apa yang Nate katakan. Masih belum fasih.  "Biar Mas aja yang mandiin Nate. Kamu bangunin Mike gih. Suruh mandi juga." Kata Rio.  Ia menggamit pinggang Diandra. Berjalan bersama ke kamar Bebi embuls.  **** "Tepongbob Dedi!" Teriak Nate heboh saat Rio memilih menonton berita. "Jam segini nggak ada Spongebob Nate."  "Atu mau tepongbob!!!"  "Belicik!!!!" Yang tadinya Mike adem ayem di pelukan Mommynya. Sekarang ia berteriak juga. Merasa kesal dengan kecerewetan kembaranya. Rio dan Diandra saling pandang. Lalu sama-sama tertawa.  "Mike ngamuk. Bentar lagi Kakak jadi Kyubi loh. Udah diem. Jadi anak manis yah." Rio mengusap kepala Nate. Nate pun mendecak sebal. Menyenderkan tubuh mungilnya ke d**a sang Daddy. Tidak lama. Mike dan Nate mendengkur halus. Mereka telah tidur. "Sini biar Mas yang bawa anak-anak. Tunggu sini yah. Mas punya film baru." Kata Rio sambil mengacak rambut Diandra. Kemudian Rio membawa Nate dan Mike ke kamarnya. Sepeninggal Rio. Diandra berdiri di depan kaca besar. Kaca besar itu tepat menghadap taman bunga di halaman depan. Ia bersedekap. Sampai tangan kekar melingkari pinggangnya. Tanpa menolehpun Diandra tau itu siapa. Aromanya sudah menjukan siapa orang yang memeluknya dari belakang ini. Maka ia pun menyenderkan kepalanya di d**a suaminya itu. "Mas ada sesuatu buat kamu."  "Apa?" Diandra berbalik menghadap Rio. "Taraaa!!!" Rio menunjukan lima buah batang coklat. Di sertai senyuman lebar. "Coklat? Makasih." Diandra menubruk d**a Rio. Memeluk suaminya itu erat. "Mas ada film baru kan? Film apa?"  "Hmm... setelah Mas fikir-fikir nggak jadi deh."  "Hah?! Kenapa? Sebel!" Kesal Diandra. Ia mencebikan bibirnya. Mengundang tawa Rio. "Ada aktivitas lain yang lebih menyenangkan di lakukan saat ini." "KYAAAAAAAA.... TURUNIN DIANDRA!!!!!!!!!" Diandra menjerit ketakutan saat Rio mengangkatnya seperti karung beras.  "MASSS!!!!" Sialan!!! Rio menghempaskan Diandra di tempat tidur. Menindihnya. "Mas nggak capek?" Rio menggeleng. Dia menyeringai. Membuat Diandra menelan ludah gugup.  Kalau di hitung-hitung. Ini mungkin akan jadi pertama kali mereka melakukan hubungan suami istri setelah Diandra melahirkan bebi embuls. Tentu saja Diandra grogi. "Udah lama kan?"  Diandra mengangguk pelan. Menyetujui perkataan suaminya. "Kamu mau?" Tanya Rio lagi. Diandra mengangguk.  Dan mereka pun melakukan kegiatan panas mereka sampai subuh. Melepaskan kerinduan masing-masing. Bayangkan guys! Sampai subuh. Kasih underline. **** Tbc
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD