Pengenalan Tokoh

560 Words
Aku Freya Tiffany Mandle, atau biasa dipanggil Fey. Umurku 18 tahun, dan aku adalah gadis blasteran Indo-Jerman.  Aku termasuk gadis yang bisa dikatakan beruntung karena bisa berkesempatan mendapat beasiswa untuk melanjutkan study-ku di Harvard University. Dengan senang hati aku menjalani masa-masa perkuliahanku di Harvard tanpa beban yang cukup berarti, karena dengan berkuliah di sini aku tidak lagi merasa pusing harus berhadapan dengan peraturan keluargaku yang menurutku terlalu kolot. Sungguh aku tidak menyukainya, bahkan sempat berpikir bahwa mungkin aku akan mengalami penuaan dini jika terus-terusan terkekang dalam peraturan membosankan itu. Tapi semua itu hanya ada dalam anganku untuk saat ini, karena pada nyatanya seluruh kehidupan bebas dan nyamanku harus terusik. Aku tak ingin megakui, hanya karena kejadian yang tak pernah terlintas sedikit pun dalam benakku hingga membuatku harus terseret dalam sebuah dunia gelap yang keberadaanya bahkan tak ingin kuketahui sama sekali. Sebuah transaksi gelap yang tak ingin kuketahui. Aku ingin kabur dan lari, melupakan apapun yang baru saja kulihat saat itu. Lagi pula jika disuruh memilih, siapa juga yang mau melihat hal yang menurutku tidak ada sangkut pautnya sama sekali denganku. Tapi nyatanya apa yang kudapati, hanya petaka yang seolah terus-menerus datang meneror hidupku, mencoba menerobos masuk dalam kehidupan tenangku, mendobrak dinding pertahananku, terus memaksa masuk hingga mampu membuatku bertekuk lutut di bawah kuasamu. Ingin aku mengadu dan kembali ke negara asalku, tapi aku tau itu hanya sia-sia. Kuasanya terlalu mendominasi ruang gerakku, membuatku terjerat tanpa memberi pilihan selain tunduk dan patuh pada setiap kehendaknya. Dia tak akan pernah melepasku hingga dirinya puas mempermainkanku, menjadikanku pelampiasan nafsunya. Aku benci mengakui ini, dia berhasil menghancurkanku ke dasar jurang. Hingga aku sendiri merasa tak ada tempat lagi bagiku di dunia ini, aku merasa tak ubahnya sampah yang hanya akan dibuang saat tak lagi dibutuhkan. Harga diriku turut lenyap saat dengan begitu biadabnya dia merengut kesucianku, menyisakan raga kosong dengan cahayanya yang ikut serta memudar dalam kelam. Jika boleh memilih, lebih baik aku mati dalam kubangan makhluk lemah penuh dosa dari pada harus hidup dalam sebuah kenyataan pahit yang tak ingin kujalani.  ___Freya Tiffany Mandle___ Tak ada seorang pun yang akan memiliki sisi baik jika dalam kehidupannya selalu berkutat dalam kegelapan. Bukan gelap dalam artian yang sesungguhnya, melainkan sebuah dunia dimana tak ada satu orang pun yang bisa kau percaya di dalamnya. Setiap manusia pasti memiliki sisi gelapnya masing-masing, karena yang Arnold yakini adalah setiap orang akan menampilkan sisi malaikatnya jika di hadapkan pada kepentingan umum, dan akan mengeluarkan taringnya jika kau tengah lengah.  Dalam prinsip kerjaku, kedisiplinan dan hasil kerja yang rapi adalah suatu hal mutlak yang harus dimiliki setap orang yang bekerja padaku. Aku tak menerima adanya kerja yang tidak rapi, apalagi jika sampai meninggalkan jejak barang sedikit pun. Hingga pada saat terjadinya transaksi pada malam itu. Di luar dari prediksi yang telah diperhitungkan aku mendapati serangga yang mengintip, tentu takkan kubiarkan dia pergi begitu saja. Meski niat awalku adalah langsung melenyapkannya untuk menghilangkan bukti. Tapi entah mengapa setelah melihat parasnya yang cantik dan tubuhnya yang errr... seksi, membuat sesuatu yang ada di dalam tubuhku bergejolak tak terkendali.  Inginku mengabaikannya dan melampiaskannya pada wanita lain, tapi itu semua sia-sia. Hasratku hanya ingin dengannya. Dengan atau tanpa persetujuannya. Karena seorang Arnold Greyson akan mendapatkan apa pun yang diinginkannya. Mulai saat ini, dia akan menjadi milikku. Takkan kubiarkan sesuatu yang telah menjadi milikku dimiliki orang lain, atau pergi dariku tanpa seizinku.  __ Arnold Greyson__
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD