Gelora Bujang Desa
Pagi pagi paijo sudah berangkat ke sawah. Pria lajang berusia 40 tahun. Hidup seorang diri di sebuah perkampungan. Entah kenapa paijo sudah berumur lebih suka hidup sendiri. Banyak cerita bahwa paijo trauma di tinggal pujaannya hatinya menikah dengan pria lain. Bahkan ada yang menggunjingnya tidak ingin hartanya habis di miliki wanita lain. Ada pula yang cerita bahwa paijo orang pemalu dan minder. Hanya karena seorang petani nggak punya harta dan ketampanan. Paijo pria pekerja keras selain bertani dia pun menerima tawaran bekerja sebagai kuli. Karena itu lah membuat paijo berbadan gelap dan minder. Padahal paijo orangnya baik, ramah, tidak jarang banyak orang suka padanya. Tampang tidak begitu rupawan tapi enak di pandang. Berkumis tipis dan jambang yang menawan. Di tambah lagi badannya kekar berotot. Paijo bukan tipe pria pesolek menjaga penampilan. Bau keringet tidaklah mengganggunya tapi selalu tampil rapi. Berkaos singlet dan celana pendek paijo mencangkul sawah.
Menjelang siang terik matahari membakar kulitnya. Paijo menyelesaikan pekerjaannya lalu berteduh di gubuk dekat punden desa (punden adalah sebuah hutan kecil di tengah tengah persawahan yang jauh dari perkampungan). Paijo melepaskan kaos singletnya yang basah dan menggantungkannya agar kering. Paijo tiduran terlentang sambil menghisap cerutunya. Sambil berkipas kipas dengan capingnya.
Rasa lelah dan kantuknya datang seiring angin sepoi sepoi. Di punden paijo tidak sendirian. Ada pemuda desa yang bernama wisnu dan alan. Mereka sedang berburu burung dan binatang lainnya.
Wisnu dan alan asyik berburu tidak melihat adanya paijo sedang tidur di gubuk itu. Mereka datang dari arah berlawanan dan paijo terlentang terhalang pembatas gubuk di belakang nya. Wisnu melihat kanan kiri dan tidak ada orang di sekitarnya. Lalu memeluk alan dan mencium bibirnya. Alan yang juga waspada melihat sekitarnya pun segera membalas apa yang wisnu lakukan. Wisnu dan alan berada tidak jauh dari belakang gubuk agar terhalang pandangan dari orang yang berada di sawah. Karena gubuk posisinya di tepi punden menghadap ke arah persawahan.
Wisnu melepas kaos dan celananya. Begitu juga alan.
Berdua telanjang tanpa takut karena sudah beberapa kali mereka lakukan. Alan berdiri di atas matras yang dibawanya. Wisnu jongkok lalu mengulum kontolnya. Alan mengusap usap kepala wisnu sambil menyodok kan pantatnya. Setelah itu gantian alan mengulum k****l wisnu.
Setelah puas saling mengulum k****l. Wisnu menungging dan alan pun menjilati anusnya.
"Ough yes ...."desah wisnu.
" Arrrgghhh....enak lan....ough...."
Desahan demi desahan terus terdengar dari mulut wisnu.
Paijo yang tidur mendengar suara desahan langsung terbuka matanya. Dia diam sambil mendengarkan suara desahan itu. Memastikan kalo dia tidak salah dengar. Paijo sudah yakin mendengar jelas suara itu dari arah belakang gubuk. Lalu bangun pelan pelan mencoba mengintip sumber suara desahan.
Paijo melihat wisnu dan alan sedang telanjang. Paijo sempat kaget mau menegur tapi di tahannya. Dia masih mengintip apa yang mereka lakukan.
Di lihatnya alan selesai menjilati a**s wisnu lalu berdiri. Memegang kontolnya lalu memasukkannya kedalam anusnya.
"Ough ....enak" Wisnu lagi lagi mendesah.
Alan bergaya sedang n***e menyodok nyodokkan kontolya. Paijo baru tahu bahwa n***e lewat lobang a**s bisa di lakukan. Selama ini paijo hanya n***e dengan wanita bayaran. Paijo terpancing birahinya. Dia merasakan kontolnya sudah ngaceng melihat adegan itu. Dia membayangkan seperti menjadi alan. Pengen n***e di lobang a**s. Paijo berpikir untuk bergabung dengan mereka.
Alan masih menyodok nyodokkan kontolnya.
Paijo diam diam turun dari gubuk tanpa bersuara. Lalu melepas celana nya dan mendekat ke arah wisnu dan alan.
Dengan telanjang dan k****l yang sudah ngaceng paijo mendekati tempat itu. Wisnu dan alan tidak menyadari kedatangan paijo.
Tiba tiba alan melihatnya lalu mencabutnya dan memberitahu wisnu kalau ada yang datang.
" Eh mas paijo" Kata wisnu
"Aku melu yo....ketoke penak" Kata paijo.
"Eh iya mas. Ojo ngomong sopo sopo yo mas" Kata wisnu.
"Iyo tenang wae nu..." Paijo berjalan mendekati mereka.
Wisnu melihat k****l paijo yang besar sudah ngaceng itu senang. Di raihnya k****l itu di kocok kocoknya lalu di emut. Alan yang diem dan takut telah ketauan aibnya melihat wisnu mengulum k****l paijo. Paijo melihat ke alan lalu memanggilnya dengan kode tangan untuk menyuruhnya mendekat. Alan menuruti perintah paijo. Paijo menyuruh alan untuk mengulum kontolnya juga. Wisnu dan alan saling berebut mengulum k****l paijo yang besar ukurannya.
Paijo menikmati emutan dan jilatan wisnu juga alan. Mereka begitu lihainya memainkan kontolnya. Paijo merem melek mendesah dan juga sekali kali menggoyang goyangkan pinggulnya. Dan juga menyodok yodoknya. Wisnu mengulum kepala k****l, alan menjilati bijinya. Dobel sensasi yang paijo rasakan. Tangan alan meraih p****l paijo yang menonjol terangsang. Di plintir plintirnya. Sedangkan wisnu meraba raba d**a dan pusarnya yang di tumbuhi bulu lembutnya. Paijo mengusap usap kepala alan dan juga kepala wisnu. Angin semilir dari luar punden masuk menyejukkan bara nafsu mereka bertiga. Teriknya matahari terhalang daun daun dan cahaya menyilaukan kadang muncul di sela sela dedaunan.
Kontol di emut sambil berdiri dengan kenikmatan yang membuat darah berdesir membuat kaki paijo tidak tahan berdiri. Lalu dia rebahan di alas. Wisnu yang tahu paijo rebahan langsung saja menyerbu pentilnya lalu menjilati dan mengenyotnya. Alan mendapatkan kesempatan memegang k****l besar berurat. Gelap ke coklat coklatan. j****t yang rindang bak semak semak yang menghalangi permainan mereka bertiga. Alan mengocok ngocok k****l melotot terkagum dan senang mendapatkan k****l besar. Lalu di jilati dan di emutnya dengan buas. Bagai singa sedang kelaparan menemukan daging segar di depan mata. k****l di emut sambil berdiri dengan kenikmatan yang membuat darah berdesir membuat kaki paijo tidak tahan berdiri. Lalu dia rebahan di alas. Wisnu yang tahu paijo rebahan langsung saja menyerbu pentilnya lalu menjilati dan mengenyotnya. Alan mendapatkan kesempatan memegang k****l besar berurat. Gelap ke coklat coklatan. j****t yang rindang bak semak semak yang menghalangi permainan mereka bertiga. Alan mengocok ngocok k****l melotot terkagum dan senang mendapatkan k****l besar. Lalu di jilati dan di emutnya dengan buas. Bagai singa sedang kelaparan menemukan daging segar di depan mata. Wisnu yang menyadari hal itu mengurungkan niatnya. Dia kembali menjilati dan mengenyot pentilnya. Lalu wisnu memegang anusnya. Sudah basah oleh jilatan alan. Lalu di pegangnya pula k****l paijo yang juga basah. Lalu di arahkannya ke dalam lobang anusnya.
"Ough ....yeah....mantap mas jo.....ugh arrrrrgghhhh" Desah wisnu.
"Ough" Paijo mulai merasakan kehangatan dan juga kenikmatan kontolnya terjepit daging yang sempit. Wisnu menaik turunkan pantatnya pelan pelan. Sambil bergoyang goyang.... Makin lama makin cepat.
"Ough ough ough" Desah wisnu ngos ngos an naik turun sambil mendesah. Alan yang hanya menonton keasyikan mereka berdua lalu berdiri di hadapan wisnu. Wisnu yang melihat k****l alan di hadapan langsung di emut nya. Paijo tepat di bawah alan yang berdiri sambil di emut kontolnya oleh wisnu lalu memegangi p****t dan meremas remasnya. Kenyal dan montok. Paijo melihat a**s alan di tumbuhi j****t di sekitarnya. Lalu di raba rabanya. Di elus elus dan dimainkan jarinya di dalam lobang a**s. Alan yang mendapatkan rangsangan itu langsung menungging. Pantatnya tepat di muka paijo. Paijo masih meremas remas p****t sambil memainkan lobang anusnya. Alan dan wisnu saling berciuman. Paijo yang tergenjet p****t alan yang semakin turun kebawah mau tak mau paijo mencium p****t dan lobang a**s nya. Paijo tidak mencium adanya bau yang menjijikan lalu menjilati lobang a**s alan. Alan mendesah keenakn dalam kebisuan karena berciuman mesra dengan wisnu.
Begitu lamanya wisnu menggenjot sendirian di atas paijo lalu mencabut kontolnya. Lalu berganrian alan menduduki paijo dengan posisi membelakanginya. Paijo memegangi p****t alan dari belakang dan menggenjotkan naik turun. Alan mengemut k****l wisnu yang ada di depannya. Tak lama setelah itu paijo mendorong alan naik dan melepaskan kontolnya. Menyuruh alan menungging. Lalu paijo menyodominya dari belakang.
"Ough maaaaas. Enaaaaaak" Desah alan. Wisnu hanya menonton sambil mengelus elus dan menjilati tubuh paijo yang kekar. Paijo menikmati enaknya a**s alan yang lebih legit jepitannya. Menengadah dengan mata merem dan mendesah.
"Oh enaaaaaak bangeeeet....argh"
Wisnu yang sudah tidak tahan langsung menyusup di bawah alan. Alan siaga dengan yang wisnu lakukan. Dia mengangkat tubuhnya. Wisnu masuk dengan mengangkang di bawah alan. Alan sambil di sodomi paijo memegangi kontolnya lalu menusuk lobang a**s wisnu.
"Ough ssssshiiiiiit.....enak banget say" Kata alan.
Alan lalu membungkuk lagi sambil berciuman dengan wisnu. Mengikuti gerakan sodok paijo alan mengimbanginya dengan menyodomi wisnu. Alan kewalahan dalam dobel kenikmatan. Rangsangan birahi nya makin cepat dan makin b*******h hingga tidak kuasa untuk menahan klimaksnya.
"OUGH YESSSSSS I AM COMING BABE" Desahnya.
Wisnu merasakan desiran pejuh menyemprot dalam anusnya. Rasa hangat dan juga sedutan k****l alan di dalam anusnya. Alan yang sudah crot duluan tidak kuat melayani paijo yang masih menyodominya.
"Udah mas.....ngilu" Alan mendorong tubuh paijo kebelakang dan tercabutlah kontolnya. Paijo yang nangung merasakan enaknya a**s alan sedikit kecewa. Alan bergeser kesamping dan paijo di suruhnya maju untuk menyodomi wisnu.
Wisnu dengan senang memposisikan dirinya. Paijo segera aja memasukkan kontolnya.
"OUGH ARGH.....ENAAAAAAK BANGEEEET MAS PAIJO..... SING SUWE MAAAAAS. AKU SUKAAAAAAA" desah wisnu.
Paijo pun menggenjotnya dengan cepat. Otot otot p****t dan pahanya yang bekerja terlihat mengencang. Keringat menetes dan bau aroma maskulinya tercium dari nya. Wisnu makin b*******h. Di rangkulkan kaki nya ke pinggang wisnu. Minta gendong di tubuh paijo. Paijo yang kekar dan kuat bisa menahan gendongannya. Wisnu yang ingin paijo lama menyodominya sudah tidak kuat menahan klimaksnya.
"OOH MAS ....ENAK TENAAAAAN....AKU RA KUAT MAAAAAAAS"
crot crot k****l wisnu menyemburkan pejuh di sekitar d**a dan perutnya. Paijo yang belum puas mencapai klimaks tak mau melepaskan kontolnya dari a**s wisnu. Tidak mau seperti yang alan lakukam tadi.
Di tindihnya tubuh wisnu dan di genjotnya cepat cepat dan menyodoknya lebih dalam.
"OUGH MAS....OUGH WIS MAS....WIS....OUGH OUGH" wisnu meronta ronta menahan ngilu dan kencangnya sodokan k****l paijo di anusnya. Hingga mentok di ujung lobang.
Paijo tidak menghiraukan jeritan wisnu. Paijo menahan lengan wisnu agar tidak berontak.
Wisnu meronta ronta tetapi tidak kuasa melawan. Paijo terus menyodoknya dengan kencang dan cepat. Tak lama kemudian....
"OOGH....JIANCOK ENAAAAAK TENAN. AKU CROT NUUUUUUUUU"
Paijo menyodok keras ke dalam dan menahannya. Rasa sakit di lobang a**s wisnu menjerit.....
"OUCH MAAAAAAAASSSSSSS SHHHHHHHIT....."
wisnu kembali merasakan pejuh memenuhi anusnya. Dua siraman pejuh lelaki di anusnya. Pejuh paijo yang lebih banyak hingga meluber keluar.
Alan sudah mengenakan celananya dan menonton paijo memperkosa wisnu. Setelah paijo sudah klimaks dan mencabut kontolnya menyuruh alan untuk mengemutnya. Alan menolak dengan rasa enggan dan jijik. Wisnu terkapar capek dan juga menahan ngilu di anusnya. Selama ini hanya alan yang memperkosanya sedangkan kontolnya paijo yang lebih besar telah merobek anusnya. Tidak berdarah namun perih. Paijo mendekati wisnu dan ingin memperkosanya lagi. k****l paijo masih ngaceng seperti sebelumnya. Besar dan kokoh menjulang.
"Pun mas, sesuk meneh" Kata wisnu saat paijo menghampirinya.
"Aku rung puas nu, jik pengen neh" Kata paijo.
"Besok aja mas, perih mas silitku" Kata wisnu sambil mengenakan celana dan kaosnya.
"Mas, ada orang tuh" Kata alan sambil nunjuk ke arah orang yang akan mendekati punden. Wisnu segera pergi bersama alan kembali ke kampungnya. Hanya seorang diri paijo buru buru ke gubuk mengambil celana dan kaosnya. Saat paijo mengambil celana dan mengenakan nya orang itu sudah keburu melihatnya. Terlihat k****l paijo yang masih ngaceng tertutup celananya. Paijo naik ke gubuk dan duduk menyalakan sebatang rokoknya.
" Eh jo, lagi ngopo kowe" Kata mbah marimin. Usia mbah marimin sekitar 60 an. Walo sudah punya cucu tapi badan mbah marimin masih kuat dan belum banyak uban yang tersebar di kepalanya. Mungkin seumuran bapaknya paijo yang sudah meninggal.
"Bar nguyuh mbah" Kata paijo santai.
"Nguyuh kok ngaceng to jo....hayo bar ngopo kowe" Tanya mbah marimin kepo.
Paijo diem aja tetap menghirup sebatang rokoknya. Mbah marimin pun melakukan hal yang sama. Menyalakan rokoknya dan diam.
"Lagi ngarap opo mbah?" Tanya paijo.
"Gawe galengan mengko banyune teko" Mbah marimin menatap ke arah k****l paijo yang masih nonjol.
"Lha kowe mau bar ngopo kok k****l mu ngaceng wae"
"Pengen enak ora jo? Nanging ojo ngomong ngomong yo" Kata mbah marimin.
"Lha ngopo mbah?" Kata paijo penasaran.
"Yo janji wae ojo ngomong sopo sopo"
"Yo mbah" Jawab paijo biar segera diberitahu.
"Zaman londo dhisik aku wis tau di perkosa karo antek e"
"Trus"
"Ora mung pisan pindo le. Bola bali"
"Trus"
"Saiki bojoku wis ora ono, malah pengen ngerasakne meneh yen di perkosa koyo zaman biyen"
"Trus"
"Terus terus wae jo. Aku nyawang kontolmu gede koyo nggone wong londo kae njur kelingan malah pengen di perkosa meneh"
"Gelem ora?" Tanya mbah marimin.
"Paijo langsung mengeluarkan kontolnya dengan sedikit melorotkan celananya. Kontolnya masih tegang seperti sebelumnya.
" Guede tenan jo" Mbah marimin sumringah.
"Koyo nggone wong londo tenan"
"Mbah emutin sik mbah" Bujuk paijo.
Mbah marimin segera mendekat dan membuang puntung rokoknya. Lalu memegang k****l dan mengemutnya. Paijo sambil merokok melihat mbah marimin mengemut kontolnya.
"Aduh mbah ojo mbok cokot!" Seru paijo.
Mbah marimin memang belum pernah ngemut k****l maupun memegang k****l orang. Cuma di sodomi oleh tentara belanda jadi tidak tahu cara mengemutnya. Giginya selalu nyangkut k****l saat mengemutnya. Lama lama mbah marimin mulai bisa menikmati cara mengemut dan mengemut dengan nafsunya. Paijo merem melek mendesah sambil menghembuskan asap rokok yang di hisapnya.
"Ssssssshhhhhhhh aaaaarrrrggggghhhhhhh......"
"Enak mbah"
"He emmmmmmmmm" Desah mbah marimin sambil mengemut.
"Wis jo...pegel cangkemku" Setelah sekian lama mbah marimin mengemut k****l.
Langsung aja mbah marimin melorotkan celana nya dan nungging persis gaya nya dulu saat di perkosa oleh tentara belanda. Paijo langsung berdiri membelakanginya jongkok dengan lutut di tekuk. Di arahkan k****l masuk ke lobang mbah marimin.
"Blesssh......."
"Aaaarrrrrggggghhhhh enak tenan jo" Desah mbah marimin.
"Sempit mbah....ough enak"
"Iyo jo suwe ora di perkosaaaaaaaaaaaa....aaarrrrgggghhhhhh"
Agak seret paijo mau menggenjotnya paijo meludahinya.
Cuuuuh. Lalu di dorong masuk kontolnya....mentok.
"Ough....ssssshhhhhhh" Mbah marimin mendesah.
Paijo langsung saja maju mundurkan pantatnya....memperkosa dengan brutal karena sempat tertahan birahinya yang kedua. Paijo dengan nafsu membara memperkosa mbah marimin secara bertubi tubi. Mbah marimin pun mendesah terus menerus tanpa henti tanpa selama di perkosa. Lama rasanya sudah 30 menit lebih paijo menggenjot kontolnya.
Mbah marimin merem melek merasakan enaknya hingga tubuhnya tengkurap di lantai gubuk.
Bambu berderit derit saat paijo bergerak memperkosanya.
Tak lama setelahnya akhirnya paijo yang sudah berkeringat pun mulai mengejang.
"OUGH MBAH.....AKU CROT NANG NJEROOOOO YO MBAAAAAAH"
CROT CROT CROT.
Paijo sudah mencapai klimaks yang kedua. Pejuh yang keluar sama banyaknya saat pertama crot dengan wisnu.
Mbah marimin merasakan pejuhnya mengalir di a**s lalu membalikkan badan setelah paijo mencabut kontolnya. k****l paijo masih ngaceng lalu di arahkan ke mulut mbah marimin. Mbah marimin pun menerimanya dan lalu mengemutnya. Mbah marimin baru merasakan kontolnya ngaceng lalu mengocok ngocoknya. Tak lama kemudian.....
Crot crot mbah marimin pun klimaks dengan tangannya sendiri. Lalu paijo menarik cabut kontolnya di mulut mbah marimin. Lalu duduk bersender di gubuk.
Paijo mengambil rokok lalu menyalakannya. Mbah marimin mengenakan kembali celananya tersenyum puas. Duduk di seberang paijo dan bersender.
"Ojo ngomong sopo sopo yo jo. Yen pengen nyang o nang ngomah" Kata mbah marimin.
"Iyo mbah"
Mbah marimin turun dari gubuk.
"Sik tak muleh sik jo" Pamit mbah marimin.
"Nggih mbah" Sahut paijo yang puas masih telanjang badan.
Paijo tersenyum puas menghabiskan sebatang rokoknya. Angin bertiup sepoi sepoi rasa kantuk paijo datang. Rasa puas dan lega juga karena kelelahan puas menyodomi wisnu juga mbah marimin. Tidak kuasa menahan rasa ngantuknya akhirnya paijo tertidur. Lupa dengan keadaan dirinya yang masih telanjang. Beberapa menit kemudian saat pulas pulasnya tidur paijo tidak menyadari ada seorang perempuan tetangga desanya. Sutinah teman kecilnya yang sudah bersuami. Sutinah yang tidak sengaja lewat dan mampir ke gubuk sehabis menyemai tanaman padinya. Sutinah memandangi paijo yang tidur pulas. Terpesona dengan batang kontolnya yang besar. Lebih besar ukurannya di bandingkan milik panjul suaminya. Sutinah gelisah rasa ingin merasakan enaknya di genjot k****l besar namun ada rasa takut menderanya. Sutinah terus duduk memandangi k****l dan juga tubuh paijo penuh nafsu membara. Sutinah membuka kancing bajunya dan meremas remas nya sendiri. Tangan satunya menyibak roknya lalu menggosok gosokkan tangannya di m***k. Sutinah merem melek dan mendesah....
"Oooooouuugggghhhhhhhhshshshshshshshhh aaaarrggggghhhh.... " Berulang kali sutinah mendesah paijo terbangun dan kaget didepannya ada sutinah yang memamerkan payudaranya. Ngangkang di depan paijo terlihat m***k tertutup j****t yang lebat. Paijo langsung terbangun menatapi indahnya p******a sutinah yang besar bulat dengan p****g merah merona.
"Maaaaaaas.... Aku pengen kontolmu mas" Desah sutinah yang sudah tidak kuasa menahan nafsunya saat melihat paijo bangun menatapinya.
Paijo segera mendekat dan di nenen putingnya. Sambil meremas remas dan mengenyot perempuan yang dulu sempat dia suka. Nafsu paijo bangkit karena ingin tubuh sutinah yang di cintainya secara diam diam. k****l paijo di remas remas sutinah lalu ngaceng keras.
"Mas kontolmu gede tenan kentunen aku mas. Dah nggak tahan" Surti merebahkan diri lalu mengangkang.
Paijo demen m***k berbulu lebat lalu menjamahnya. Di mainkan jari jarinya. m***k sudah basah dan becek.
"Ough maaaas paijo.... Enaaaaaak mas" Lalu paijo menjilati m***k itu penuh cinta dan nafsu.
"Ougggggh mas .... Enak tenaan aaaarrrgggghhhh maaaaaaaaaas"
Sutinah makin tidak tahan untuk di kentunya. Paijo yang sudah puas mencium dan menjilat m***k langsung bangun dan mengarahkan kontolnya ke m***k sutinah.
"Ough mas. Mantep.... Enak bangeeeeet" desah sutinah.
Paijo merasakan kontolnya terjepit hangat dan nikmat.
"Ough nah.... Wis suwe nggonku pengen ngentu memekmu.... Enak banget naaaah" Paijo meremas remas p******a dan mencium bibir sutinah.
Sutinah yang sudah pasrah menikmati enaknya k****l paijo membalasnya penuh nafsu membara. Paijo terus menggenjot kontolnya dengan tubuh menindih sutinah.
Adegan yang sangat romantis dua insan beda kelamin. Pria bercinta dengan penuh rasa cinta sedang wanita bercinta penuh nafsu membara. Tidak banyak berubah posisi hingga lamanya.
"Ough maaaaaas tinah wis ra kuaaaat mas"
"Ough aaaarrrrgghhhhhmmmmmm aaaaarggggghhhhhh ouhhhhhhmmn aaaaarggghh mas.... " Sutinah menutup mata dan bibirnya rapat rapat. Tangannya mencengkram lengan paijo dengan kuat. Sutinah sudah mencapai klimaksnya. Memeknya basah hingga k****l paijo becek dan berkecipak saat menyodoknya.
Kontol paijo yang basah karena m***k sutinah makin lancar keluar masukm kepala kontolnya yang menyenggol dinding m***k rasa ngilu dan enak membuat paijo tidak kuat menahan untuk klimaks ketiga kalinya. Paijo mempercepat genjotannya. Sutinah yang sudah klimak menahan rasa ngilu di memeknya. Mata dan mulutnya tertutup rapat dan mencengkram lengan paijo semakin kuat.
"Naaaaaah enak naaaah.... Aku arep metu naaaaah....... "
Crot crooot pejuh muncrat di dalam m***k sutinah dan paijo lemas menindih tubuh sutinah. Paijo mencium bibir sutinah.
Sutinah hanya membalasnya sebentar lalu mendorong tubuh paijo rubuh di sampingnya tanpa perlawanan. Paijo terlentang dan kontolnya sudah mulai melemas. Pejuh dan cairan milik sutinah bercampur menjadi satu. Kontolnya basah mengkilap dan sedikit berbusa. Sutinah bangun merapikan bajunya.
"Maturnuwun mas... Kapan kapan meneh yo mas" Kata sutinah lalu pergi meninggalkan gubuk.
Paijo memegangi kontolnya yang basah berlumur pejuh dan cairan m***k milik sutinah. Di usap usapkanya lalu di jilatinya dan di usapkan ke seluruh mukanya. Hari sudah sore dan paijo segera bangun dan mengenakan celana dan kaosnya. Lalu paijo turun dari gubuk dan berjalan pulang.