Bagian I : Apa Itu Jelek?
Siapapun kamu yang saat ini mulai membaca deretan kalimat di sini. Jangan harap kalian bisa menemukan kisah cinta ala anak SMA yang sering kalian tonton di televisi. Yang tentunya disertai bumbu-bumbu percintaan yang spicy, renyah, gurih, asin, asem, manis atau bahkan jeletot seperti seblaknya mbak Tuti.
Ini adalah sebuah kisah yang beda, sangat berbeda! Karena aku adalah Aira si gadis jelek yang sering kali terkena ejekan serta bullyan dari orang-orang yang ada di sekitarku dan mereka hanya memandangku dengan pandangan sebelah mata.
Terkadang aku juga sering mendapat ejekan dari orang yang tidak aku kenal sama sekali saat berpapasan di jalan. Mungkin ini efek wajahku yang sangat jelek sehingga mereka dengan seenak jidatnya mengejekku sembarangan.
Tapi tidak apa-apa ini memang kenyataannya. Di dunia ini, kecantikan itu adalah hal yang paling utama. Bullshit kalau ada cowok yang suka ngomong begini,
"Tipe cewek berkepribadian baik itu jauh lebih baik daripada cewek yang punya tampang cantik."
Wahai kaum bermuka pas-pasan jangan percaya! Itu semua omong kosong mereka munafik nyatanya cewek yang punya tampang cantik itu yang paling sering di utamakan.
Dalam pandangan orang banyak kalau cowok ganteng itu cocoknya cuma sama cewek cantik, bahkan cowok jelek pun doyannya cuma sama cewek yang punya paras cantik.
Memang sih, tidak semua cowok seperti itu, tapi hampir kebanyakan cowok itu memandang seorang cewek cuma dari fisiknya saja. Kalian tidak percaya? Buktikan saja sendiri!
Jadi, bagaimana nasib cewek jelek?!
Masih seputar tentang cewek jelek, kalau cewek jelek pasti punya satu masalah yang paling sulit dihindari bahkan di hilangkan dalam hidupnya. Yaitu, minder! Sikap ini adalah salah satu penyakit yang paling mematikan bagi orang-orang jelek.
Banyak orang jelek yang tidak bisa mencapai keinginan mereka dalam meraih sesuatu. Terutama pacar, atau gebetan yang dicintai. Karena sikap minder ini, yang suka membuat aku putus asa dan milih nyerah untuk mengejar orang yang aku suka.
Sifat insecure ku ini sudah melekat di dalam jiwa dan sudah mendarah daging sampai ke tulang jadi sulit sekali untuk di hilangkan.
Apa jawaban kamu, saat ditanya apa itu jelek? Kalau aku tentu akan menjawab sekaligus kasih contoh apa itu jelek. Tinggal tunjukin aja muka aku, nanti mereka juga tau apa itu jelek.
Dari kecil aku itu memang sudah punya tampang yang pas-pasan dan porsi badan yang tidak bisa dibilang mumpuni. Dengan badan yang kurus dan tidak tinggi ditambah dengan mukaku yang pas-pasan.
Bisa kalian bayangkan sendiri bagimana bentukan cewek jelek seperti aku, di dalam keluarga aku itu anak satu-satunya yang paling jelek. Kalau kakak aku kemana-mana jadi rebutan banyak orang.
Tidak bisa dihitung pake jari lagi berapa jumlah mantan dia dan cewek-cewek yang naksir sama dia. Kalau ditanya, iri atau tidak? Ya, aku jelas irilah.
Aku juga kan pengen cakep seperti itu supaya tidak ada lagi yang ngejek dan ngebully aku, tapi aku mah apa atuh cuma serbuk marimas. Jadi cuma bisa sadar diri sambil ngelus d**a walaupun d**a aku tepos.
Kebanyakan orang yang ada di dunia ini memandang orang lain cuma dari fisiknya saja, bahkan banyak juga yang body shaming mereka berkomentar tanpa memikirkan dampak yang terjadi pada si orang yang terkena komentar tersebut. Jujur kalo aku sendiri susah untuk percaya diri bawaannya insecure mulu.
Jelek banget gila
Ih giginya gak rapih
Cewek tapi kulitnya item banget
Orang n***o yah, mbak?
Bibirnya dower
Pendek banget badannya kayak kurcaci
Ih kurus pasti kurang gizi
Stylenya kampungan
Mukanya item banget kayak arang sate
Mirip monyet mukanya
Ih amit-amit mukanya kayak gorengan seribuan berminyak banget
Calon pembantu gue
Cucunya mak lampir
Korban ledakan bom Hiroshima dan Nagasaki mukanya jadi item banget kayak gitu
Kata-kata seperti itulah yang sering aku dapatkan, bukannya pujian tapi hinaan. Padahal aku jelek juga tidak pernah nyusahin mereka, aku juga tidak pernah usil sama mereka tapi mereka selalu usil sama aku.
Sepertinya mereka hobby banget ngeledekin orang jelek. Kenapa sih semua orang jahat? Kenapa cuma orang yang punya muka jelek saja yang selalu dipandang sebelah mata? Kalau menurutku, mereka sama saja seperti tidak menghargai ciptaan Tuhan. Aku jelek-jelek gini juga ciptaan Tuhan!
Terkadang aku merasa iri dan cemburu terhadap kaum wanita yang memiliki paras indah nan cantik seperti bidadari di perempatan Sorga. Menurutku jadi cewek cantik itu pasti hidupnya enak, di puja-puja banyak orang, disukai banyak kaum lelaki, dan selalu di utamakan kapanpun dan di manapun cewek cantik itu berada.
Sedangkan yang jelek seperti aku? Dipuji enggak dihina, iya. Boro-boro disukai banyak kaum lelaki mereka baru lihat muka aku saja langsung pada pasang muka jijik.
Percaya atau tidak aku ini korban dari kekalahan yang namanya cewek cantik, sumpah bikin minder banget. Contohnya seperti waktu itu, saat aku sedang beli gado-gado.
Jadi ceritanya begini, aku yang datang pertama dan pesen pertama setelah itu ada cewek cantik yang datang dan pesen gado-gado juga, itu cewek mukanya putih terus glowing banget seperti habis ketumpahan minyak seember.
Abang tukang gado-gadonya langsung terpesona, dan yang bikin aku kesel si cewek cantik itu duluan yang dilayani padahal aku duluan yang datang.
Sabar orang sabar kuburannya lebar free wifi full AC
Akhirnya aku tegur si abangnya.
“Eh bang, kok dia duluan yang di layani? Saya kan yang datang duluan!”
“Gak usah protes lo jelek jadi belakangan aja!” ucap abang gado-gado sinis.
Reaksi si cewek cantik muka minyak langsung ngakak begitu saja, dia memandang kearah aku tatapannya seperti meremehkan. Sumpah di situ aku malu banget serasa di rendahkan.
“Cuma tukang gado-gado aja belagu lo!” bentaku kesal lalu pergi meninggalkan tempat itu. Malu banget sumpah akhirnya gagal makan gado-gado.
Selain kejadian itu masih banyak lagi kejadian-kejadian kurang menyenangkan yang sering menimpaku.
Walaupun begitu aku selalu berusaha menerima dengan ikhlas hujatan, hinaan, bullyan, serta perlakuan-perlakuan tidak adil yang sering kali aku dapatkan.
Menjalani hidup aku yang tidak seberapa ini, dengan mencoba ikhlas mensyukuri dan tidak berkecil hati.
Menurutku,
Setiap wanita itu cantik dengan caranya sendiri. Tidak perlu alasan untuk membandingkan antara satu dengan yang lain. Kalau Allah saja menilai hambanya lewat ketaqwaan, apa pantas kita yang hina ini menilai apalagi mencela fisik seseorang?
Prinsipku,
Biarlah kecantikan hati menjadi sebaik-baik penghias diri bagi wanita. Ia embun yang menyejukkan pandangan bagi yang melihat dengan keimanan.
Teruslah memperbaiki diri. Fokuslah dengan melakukan banyak kebaikan. Perlihatkan kecantikan dirimu dengan akhlak dan kesantunan, dengan sekedar goresan make up dan perawatan.
Hanya cerita gaje
Terima kasih yang udah mau baca ?