9. Kalian Tidak Setuju Dengan Keputusanku?

1222 Words
“Aku akan membuat mereka merasakan penderitaan yang mengerikan.” Elektra berkata dengan lantang. “Akhirnya bisa melihat semangat itu lagi di matamu. Kupikir kau akan menyerah.” “Aku hanya shock, melihat apa yang ditunjukan Jason padaku, benar-benar mengerikan. Semuanya berlawanan dengan--tapi jika ingin menjadi kuat dan berkuasa aku harus bisa melakukannya.” Ankara tersenyum. “Siapkan pakaian untuknya, hubungi orang-orang yang biasanya membuatkanku pakaian, jangan lupa datangkan mereka untuk mengubahnya,” ucap Ankara membuat Elektra kebingungan. “Apa yang ingin kau lakukan?” “Kau harus mengubah penampilanmu jika kau benar-benar ingin menjadi orang berbeda dari sebelumnya. Pakaian, tampilan, semuanya harus berubah,” ucap Ankara. “Tapi, aku tidak ingin menarik perhatian nanti.” Elektra menolak tawaran Ankara. “Sepertinya tidak perlu, aku—” “Jangan menolak. Kau putriku, kau adalah pewaris. Apa kau akan membiarkan orang lain menghinamu seperti yang dilakukan keluarga Matthias, huh? Jangan membantah! Ikuti perintah, ubah penampilanmu. Jangan melakukannya setengah-setengah. Hilang apa yang kau pikirkan mengenai kesederhaan atau gaya murahan itu.” Perkataan Ankara begitu tegas membuat Elektra menahan napas, jantungnya berdetak cukup kencang. “Setengah jam lagi mereka akan datang, kau hanya bersiap-siap,” seru Ankara memelankan suaranya, dia tidak ingin ada penolakan dari Elektra. Kemudian Ankara pergi dari ruangan. “Nona, Anda berhak memakai seluruh fasilitas yang telah disiapkan untukmu. Tuan tidak ingin, Anda menolaknya. Selama ini, dia mencari Anda, hidupnya sangat tertekan hanya saat Anda di sini raut wajah Tuan mulai berubah tidak semurung dulu.” Mendengar perkataan Alex membuat Elektra melihat punggung Ankara yang telah menghilang dari balik pintu. Semua maid menatap ke arah Elektra, kehadiran Elektra begitu mendadak membuat suasana mansion yang begitu mencekam perlahan terasa hangat. Perhatian Ankara pada putri satu-satunya itu, bahkan Tuan mereka sendiri yang meminta agar desainer ternama dan salon kecantikan untuk datang tanpa harus Elektra yang pergi. Tatapan itu membuat Elektra sedikit canggung tetapi harus buyar karena perutnya berbunyi. “Nona, saya akan menyiapkan makanan untuk anda,” seru salah satu maid membuat Elektra menarik tangannya tetapi segera dilepas. “Biar saya sendiri.” “Tidak Nona, biar kami saja. Nanti—” “Aku tidak enak pada kalian, telah membuatkan makanan selama seminggu ini tetapi aku tidak menyentuhnya sama sekali. Jadi, biarkan aku sendiri yang turun dan mengambil makan sendiri,” ucap Elektra tegas sambil tersenyum. “Ah, dan satu lagi, jangan memanggilku dengan sebutan Nona, aku—” “Itu wajib untuk mereka. Kau putriku dan mereka harus memanggilmu seperti itu.” Suara Ankara terdengar dari anak tangga menatap tajam ke arah Elektra, semua maid yang berada di samping Elektra menundukan kepala membuat Elektra tidak enak dengan mereka. “Tapi—“ Ankara tidak ingin mendengarkan perkataan Elektra, pria itu segera berlalu dari sana membuat Elektra turun dan menyusul meminta penjelasan. Elektra tidak enak dengan para maid padahal dia hanyalah wanita asing yang dibantu oleh Ankara. Elektra tidak melanjutkan perkataannya, dia malah terjatuh membuat maid yang melihatnya berteriak dan menghampiri, kakinya cukup lemas karena tidak memiliki tenaga, selama seminggu tidak ada satupun makanan yang masuk ke dalam perutnya. “Panggil dokter,” titah Ankara sambil menggendong Elektra masuk ke dalam rumah. “Seharusnya kau tidak turun dan menyusulku.” Maid yang melihat Elektra di gendong oleh Ankara ikut naik ke lantai atas. “Siapkan bubur untuknya, minta dokter segera naik ke lantai atas,” ucap Ankara dengan tegas. Elektra terbaring lemas, dia masih bisa membuka matanya. “Aku baik-baik saja, hanya saja—” “Baik? Kau pikir kondisimu baik-baik saja, setelah pingsan?” Elektra tidak bisa membantah perkataan Ankara, dia benar-benar kehilangan tenaga. Salahnya tidak menjaga dirinya sendiri. Dua minggu kemudian, Elektra telah pulih membuatnya bisa beraktifitas. Selama dua minggu itu pula, dia mencuri waktu untuk berolahraga walaupun hanya berlari keliling mansion. Semua orang telah mengenal Elektra, menghormatinya walaupun Elektra masih belum bisa menerima sepenuhnya hal itu. “Apa kau siap?” tanya Ankara yang tiba-tiba mengejutkan Elektra yang tengah joging. “Siap untuk apa?” “Aku akan mengajakmu ke suatu tempat,” ucap Ankara membuat Elektra mengangkat sebelah alisnya. “Apakah tempat yang kau maksud, tempat yang sama seperti Jason perlihatkan padaku?” tanya Elektra menyelidiki, Ankara mengagungkan kepala membenarkan pertanyaan Elektra. “Baiklah, aku akan bersiap-siap,” ucap Elektra. “Kau yakin?” Elektra menganggukan kepala kemudian masuk ke dalam mansion, beberapa menit kemudian kembali dengan pakaian santai. “Ganti pakaianmu,” tegur Ankara membuat Elektra melihat pakaian yang dikenakan. “Tidak ada yang salah dengan pakaian ini,” ucap Elektra, ia menolak untuk mengganti pakaian. “Ganti. Kenakan pakaian yang aku beli. Kau harus memperlihatkan jika dirimu tidak patut untuk diremehkan dan dipandang rendah,” tegas Ankara membuat Elektra menghela napasnya kasar, kemudian kembali menganti pakaian sesuai dengan apa yang diinginkan oleh Ankara. Saat di markas, semua orang melihat ke arah Elektra yang datang bersama dengan Ankara, rumor mengenai wanita yang spesial telah menyebar. Elektra tidak pernah menjadi pusat perhatian sebelumnya. Berbeda dengan Jason yang mengantarkannya, Ankara menjelaskan beberapa hal padanya, bahkan saat di ruangan terakhir dilihatnya, Ankara berusaha untuk menenangkan. “Its oke. Kau harus terbiasa dengan apa yang ada di sini,” ucap Ankara menenangkan Elektra. Rasa mual, pusing bercampur menjadi satu, jika tidak ada Ankara di sampingnya, mungkin Elektra kembali tergeletak di lantai. “Sebaiknya kita pergi dari sini. Kau belum terbiasa dengan tempat ini,” ucap Ankara kemudian membawa Elektra keluar. Beberapa ruangan diperlihatkan oleh Ankara, bahkan ruang penyimpanan, tempat anggota tengah sibuk menyiapkan senjata untuk diselundupkan. Dunia yang diperlihatkan Ankara padanya, benar-benar di luar dari ekspektasi Elektra. “Semuanya berbanding terbalik dengan pekerjaanmu saat ini,” ucap Ankara memberikan sebotol air mineral. “Aku sudah memutuskannya. Aku akan mengikuti semua yang kau ajarkan padaku,” tegas Elektra, dia tidak ingin kalimat Ankara membuatnya menyerah. “Kau boleh menyerah sekarang—” “Tidak. Bukankah aku sudah bilang jika aku akan melakukannya? Aku bisa. Apa kau pikir, aku tidak bisa melakukannya? Kau sudah membuatku memilih tapi kau malah menyuruhku untuk menyerah, bukankah itu sudah terlambat?” Elektra kesal dengan kalimat yang dilontarkan Ankara. Jason yang mendengar hal itu bertepuk tangan untuk Elektra. “Benar, Boss. Bukankah kau yang memberinya waktu untuk memutuskan, dan dia menyanggupinya. Kau harusnya–” Jason tidak melanjutkan kalimatnya karena Ankara menatapnya. Terdengar helaan napas panjang, “baiklah, aku paham dengan keputusanmu.” Ankara menghormati keputusan Elektra. “Ayo, kita sudah ditunggu. Kau harus bertemu dengan mereka,” ucap Ankara kemudian meninggalkan ruangan tempat eksekusi. Saat berada di dalam ruangan, semua yang diperintahkan Ankara untuk datang, berada di ruangan itu, tetapi mata mereka tertuju pada Elektra. Wanita yang berhasil menarik perhatian Ankara, bahkan istimewa. Seorang wanita datang untuk mendekat ke arah Ankara, saat melihat Elektra membuatnya mengurungkan niat. “Apa dia pergi karena melihatku?” tanya Elektra berbisik pada Ankara. Tatapan ketidaksukaan terlihat, mereka jelas tidak menyukainya. “Apa dia wanita—” “Aku tidak melihat dia berbahaya, dia terlihat wanita polos yang tidak tahu apapun,” komentar salah seorang dari mereka. Elektra jelas paham dengan situasi yang saat ini terjadi. Dia hanya wanita beruntung bertemu dengan Ankara dan pria itu membantunya. “Tuan, dia tidak terlihat cocok dengan bisnis yang kita jalankan. Bagaimana bisa kami dipimpin oleh seorang wanita.” Salah satu dari anggota itu memberikan suara menolak Elektra masuk ke dalam organisasi. “Apa kalian tidak setuju dengan keputusanku?” tanya Ankara membuat semua orang terdiam.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD