12. Aku Tidak Tertarik Dengan Posisi Itu

1013 Words
Elektra mengerjap, membuka mata. Samar-samar ia bisa melihat langit-langit kamarnya. “Ugh. Shit.” Ia merintah saat tubuhnya digerakan. “Nona El. Akhirnya, Nona sadar,” seru seorang maid sambil mendekati Elektra yang baru saja terbangun. Maid yang lain keluar untuk memberitahu jika Elektra telah siuman. Walaupun tidak dijelaskan, tapi ia tahu jika dirinya pasti mendapatkan perawatan setelah latihan yang membuatnya tidak sadarkan diri. “Bagaimana perasaan Anda?” tanya seorang pria memakai setelan jas putih. “Menurutmu aku baik-baik saja setelah tertembak.” Kalimat Elektra begitu sarkas pada pria yang baru saja bertanya padanya. “Anda tidak sadar selama dua hari.” Elektra berusaha bangun dibantu oleh dua maid. Ia bisa merasakan rasa sakit di lengannya. Latihan yang dilakukan benar-benar di luar akal, ia bisa saja mati di dalam sana. Namun mengingat apa yang terjadi saat latihan membuatnya begitu kesal. “Kami bersyukur Anda sadar jika tidak kami akan kehilangan nyawa kami karena tidak bisa membuat Anda siuman.” “Ayah—“ “Tuan sedang bisnis luar negeri. Dia akan kembali dalam beberapa hari.” “Jason?” Semuanya terdiam. “Dia tidak pernah datang.” “Nona, sebaiknya Anda tidak terlalu banyak bergerak jika tidak ingin jahitan luka Anda terbuka. Sebaiknya Anda melakukan aktifitas ringan selama tiga hari ke depan,” saran Dokter. Seminggu telah berlalu, dan Elektra telah beraktifitas seperti biasanya, walaupun lengannya masih sakit tetapi dia tetap latihan. “Sepertinya kau punya banyak nyawa,” seru Jason yang melihat Elektra baru saja keluar dari rumah. Melihat wajah Jason, membuat Elektra mengingat apa yang dilakukan pria itu di gedung latihan. Langkah Elektra begitu pasti mendekat ke arah Jason. Plak! Suara kepalan tangan Elektra menyentuh tulang pelipis Jason begitu nyaring terdengar bahkan maid yang melihat itu terperanjat. “b******k. b******n kau,” umpat Elektra pada Jason. Jason hanya tersenyum sambil menyeka sedikit bercak merah di sudut bibirnya dengan lidah. “Lumayan juga,” goda Jason. “Tapi itu tidak cukup kuat membuat seseorang terjatuh, Nona.” “Persetan denganmu,” umpat Elektra masuk ke dalam mobil, membanting pintu tersebut. Tidak ada yang tahu mengenai perselisihan antara Jason dan Elektra. Mereka hanya bisa menerka jika Elektra marah pada Jason karena pria itu tidak datang menjenguknya. Sepanjang perjalanan menuju kantor. Elektra hanya diam sambil melihat ke arah luar jendela. Jason melirik dari kaca depan apa yang dilakukan oleh Elektra. “Kau pikir aku benar-benar ingin membunuhmu? Aku bisa melakukannya, aku punya banyak kesempatan.” Jason membuka percakapan tapi Elektra tidak mengubris sama sekali. “Aku tahu, jika aku hanya beruntung bisa keluar dari sana hidup-hidup. Atau mungkin mereka yang tidak melawanku dengan benar,” lirih Elektra. Dia benar-benar tahu mengenai kekuatan yang dia miliki, mustahil jika dia selamat jika mereka tidak membuat tembakan meleset. Apa yang dikatakan oleh Jason benar, dia masih begitu lemah. Jason mengangkat sebelah alisnya. “Jadi, kau sadar jika kau sangat lemah?” “Aku tahu. Kau sengaja melatihku seperti itu karena kau pikir sangat mudah membuatku menyerah. Jika aku menyerah atau mati, kau tidak punya saingan untuk menjadi penerus organisasi. Kau pikir aku tidak tahu kau menginginkan kursi itu?” Seketika mata Jason melirik ke arah Elektra, ia tidak percaya jika wanita yang tengah bersamanya itu akan sangat mudah menebak. Jason tertawa saat itu juga. “Jika kau sudah, apa kau tidak takut jika aku membunuhmu?” Elektra menatap tajam ke arah Jason. “Kau tidak akan melakukannya. Membunuhku membuatmu dalam masalah.” Elektra tidak menjawab hanya bisa melihat ke arah luar jendela. “Turunkan aku di persimpangan! Aku tidak ingin kau membuat keributan seperti terakhir kali kau datang, dan jangan pernah menjemputku.” “Kenapa kau menyebalkan sekali, huh? Kau menganggapku sebagai sopirmu?” “Lagi pula kenapa kau yang mengantarkanku?” “Siapa juga yang mau mengantarkanmu. Jika bukan karena Tuan yang menyuruhku, aku tidak akan mengantrakanmu,” bantah Jason. Jason masih belum terima jika Ankara memiliki seorang putri, ditambah dengan Ankara akan mewarisi organisasi pada seorang wanita. Dia tidak pernah diberitahu jika Ankara memiliki seorang anak yang hilang. Namun, saat Ankara membawa Elektra ke Italia semuanya berubah. Posisi, kepercayaan Ankara padanya, semuanya akan berubah, tinggal menunggu waktu dia akan dikeluarkan. Sejak dulu, dia telah digadang-gadang sebagai pengganti Ankara tetapi kehadiran Elektra akan mengubah posisi itu. Semua juga tahu, garis darah adalah pewaris sah. Tidak ada yang bisa menganggu gugat mengenai hal itu. “Dengan kehadiranku posisimu akan terguncang. Ayah memintaku menjadi pewarisnya alih-alih kau yang telah bersamanya. Kau salah jika menganggapku akan menerima semua itu. Aku tidak berniat bersaing denganmu, Jas. Aku tidak tertarik dengan apa yang mereka rumorkan. Semua yang kau pikirkan itu karena aku adalah putrinya,” ucap Elektra dengan santai seakan tahu apa yang membuat Jason membencinya. “Apa yang kau katakan? Aku tidak—” “Huh. Kau pikir aku tidak tahu jika kau dirumorkan akan menggantikan Ayah, tetapi karena Ayah membawaku membuat posisimu goyah. Jangan kau pikir aku tidak tahu,” tegas Elektra sambil menghela napasnya kasar. “Aku tidak tertarik sama sekali berurusan dengan orang hanya untuk memperebutkan satu posisi. Turunkan aku di sini,” ucap Elektra membuat Jason mendadak menghentikan mobil. Dia berpikir sesaat apa yang baru saja dikatakan oleh Elektra. “Satu posisi?” Bagi semua orang ‘satu posisi’ yang dianggap remeh oleh Elektra adalah sebuah kursi kekusaan. Menjadi pemimpin maka dia akan menguasai banyak hal. Elektra sangat meremehkan posisi itu. “Kau sangat meremehkan posisi yang diinginkan banyak orang, Elektra,” seru Jason dengan kesal sambil melihat ke arah Elektra yang akan keluar tapi mengurungkan niat saat Jason mengajaknya bicara. “Posisi yang membuat banyak orang bahkan saling bertarung dan membunuh untuk posisi itu.” “Terserah apa yang kau pikirkan, aku tidak tertarik mengenai hal itu,” komentar Elektra kemudian keluar dari dalam mobil. Jason memukul setir karena begitu kesal. Wanita yang belum sebulan bersama Ankara itu benar-benar membuatnya kesal. Seakan posisi ketua adalah sesuatu yang tidak penting. Bagi Elektra itu tidak penting. Dia hanya ingin membalaskan apa yang telah keluarga Matthias lakukan. Semua itu hanya bisa dia dapatkan jika dia menyandang marga Lysander. Bisnis gelap dia benar-benar tidak pernah tertarik sama sekali.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD