13. Kau Akan Tahu Siapa Yang Berkuasa

1225 Words
Jason kembali ke markas dengan penuh emosi. Ia bahkan memukul beberapa anggota yang berbuat kesalahan kecil. Dia benar-benar tidak bisa mengontrol emosinya. Untuk melampiaskan emosi, dia mengajak beberapa orang untuk bertarung di atas ring. Dia hanya ingin emosinya terluapkan. “Dia pikir dia siapa? Tidak tertarik? Semua orang menginginkan posisi itu tapi berani sekali dia meremehkannya.” Tidak ada yang tahu apa yang tengah dibicarakan oleh Jason, mereka hanya bisa mengikuti permainan Jason. Tanpa bertanya apa yang membuat mood pria itu jelek. Berbeda dengan Jason, Elektra cukup santai. Seperti sudah mulai terbiasa dengan keadaannya saat ini. Tas branded, serta pakaian dikenakan dibuat oleh desainer ternama. Cukup kasual. Hingga sebuah gossip terdengar di telinganya. “Apa kalian sudah dengar jika Putri Rahasia keluarga Lysander kerja di Firma hukum kita?” “Benarkah?” “Ya. Mereka akan mengumumkannya ke public dalam waktu dekat. Dia sudah cukup lama dirahasiakan oleh keluarga Lysander. Aku semakin penasaran, seperti apa wajahnya, bagaimana kecantikannya.” “Bukannya aneh jika dia bekerja di firma hukum kita? Kalian sudah pasti tahu jika mereka terkenal dengan kehidupan misterius bahkan ada konspirasi mengatakan mereka adalah mafia.” “Bukankah kalian punya kasus yang harus diselesaikan?” Mendadak sebuah suara terdengar membuat mereka segera kembali ke ruangan mereka. Seorang wanita baru saja masuk, melirik ke arah Elektra yang tengah duduk sambil membaca berkas miliknya. “Apa kau tidak ada pekerjaan? Semua orang sedang sibuk kau malah duduk dan bersantai-santai di sini.” “Jangan mengurusi pekerjaanku. Aku sudah menyelesaikannya. Sebaiknya kau mengurusi pekerjaanmu sendiri.” Jawaban Elektra membuat wanita itu geram, ia melayangkan tangannya tapi di tahan oleh Elektra. “Aku tidak mencari masalah, Anda yang mencari masalah denganku.” “Huh. Seharusnya kau tidak kerja di sini. Latar belakangmu yang tidak jelas, tidak cocok bekerja di sini. Kau pasti tidur dengan pria kaya sampai kau bisa memakai pakaian mewah ini ‘kan?” Siapa yang tidak mengenal wanita yang baru saja datang itu. Dia terkenal membully wanita yang dianggapnya tidak layak. Elektra melihat dengan mata memelas, dia tidak ingin mencari perkara dengan wanita yang baru saja datang itu. “Pergilah, aku tidak ingin berdebat denganmu,” usir Elektra. “Kau mengusirku? Harusnya kau yang tidak ada di kantor ini, w************n sepertimu seharusnya tidak ada di tempat ini.” “Apa yang kau katakan, aku tidak mengerti. Aku tidak ingin mencari masalah denganmu, jadi pergilah.” Elektra kembali mengusir Clara membuat wanita itu geram dan menarik rambut Elektra. “Clara. Apa yang kau lakukan? Huh?” tanya Elektra. “Aku tidak punya masalah denganmu.” Rambut Elektra ditarik dengan sangat kasar, seakan rambutnya akan lepas. “Aku sudah memperhatikanmu. Walaupun kau menyangkal bukan wanita itu tapi wajahmu benar-benar mirip dengan w************n itu. Kau pasti wanita itu. Aku akan membuat perhitunga denganmu, kau telah membuat pesta pernikahan Vero yang paling dia inginkan hancur. Jadi, biarkan aku yang membalaskan rasa sakit Vero padamu,” ucap Clara geram. Elektra yang mendengar nama Vero membuatnya geram. Wanita itu benar-benar membuat hidupnya hancur, dan kini ada wanita lain yang datang untuk membalaskan dendam Vero padanya? Itu sangat lucu, seharusnya dia yang membalas dendam karena perbuatan Vero padanya. “Maaf, aku tidak tahu apa yang kau maksud,” ucap Elektra. “Siapa Vero? Aku tidak tahu siapa wanita yang sebutkan namanya,” tambahnya. Dia berpura untuk tidak tahu siapa yang dimaksud oleh wanita di hadapannya itu. Walaupun dia ingin marah karena Vero masih saja mengganggunya walaupun telah pindah ke luar negeri. Clara mendekatkan diri ke arah Elektra. “Kau pikir aku bodoh, huh? Kau itu Alika.” “Sebaiknya jangan bicara sembarangan, aku bahkan tidak tahu siapa dia. Namaku Elektra bukan Alika.” Clara tertawa. “Jika ingin berbohong, sebaiknya kau lakukan dengan benar,” komentar Clara. “Kau telah mengacaukan pernikahan Vero, jadi biarkan aku membalaskan apa yang telah kau lakukan padanya.” Wanita di hadapannya benar-benar bersikeras jika dia adalah Alika. “Aku dengar jika Alika meninggal karena bunuh diri bertepatan dengan itu kau muncul di kantor ini. Apa menurutmu itu wajar?” Elektra berusaha melepaskan diri. “Kau akan menyesal dengan apa yang kau lakukan sekarang Clara. Aku baru perkata kali mendengar nama itu. Bagaimana bisa kau menuduhku sebagai wanita lain.” “Aku tidak punya masalah denganmu, Clara, jangan membuatku hal kasar padamu.” Elektra mencoba untuk memperingati wanita yang tengah mengganggunya. Clara yang diperingati hanya tertawa mendengar apa yang dikatakan Elektra padanya. “Kau pikir, apa yang bisa kau lakukan padaku, huh? Ayahku punya koneksi, sedangkan kau? Hanya wanita rendahan yang tidak akan pernah ada yang mendengarkan keluhanmu di sini,” hina Clara. Tidak ada yang berani membantu Elektra. Mereka tahu jika Clara memiliki seseorang berkuasa di kantor. Kesalahan yang diperbuat Clara akan dimaklumi oleh mereka. Kekuatan Elektra tidak cukup untuk melawan mereka mengingat dirinya memiliki luka di bahu kiri. “Ini tidak akan sakit jika kau tidak melawan,” ucap Clara. Tangan wanita itu begitu ringan menampar Elektra. Tidak ada yang berani, mengingat yang membully Elektra memiliki pengaruh di kantor. “Please, help.” Suara Elektra serak karena sejak tadi tidak ada yang mau membantu dirinya. “Percuma meminta bantuan mereka. Tidak ada yang berani membantu di sini,” ucap Clara dengan lantang. Berkali-kali wanita terus mengatakan jika dia memiliki kekuasaan membuat Elektra cukup muak. Dia benar-benar benci orang-orang yang mengatakan hal itu. Rasa sakit yang akibat perbuatan Clara tidak bisa ditahan olehnya lagi. Bahu yang cukup sakit masih bisa ditahan olehnya, sekuat tenaga berusaha untuk meloloskan diri dari perbuatan Clara. Sekali Elektra memberontak membuat Clara terdorong ke belakang. “Huh. Kita buktikan apa kau benar-benar memiliki koneksi seperti yang kau katakan tadi, Clara.” Beberapa kali tamparan serta tendangan diberikan untuk membalas rasa sakit akibat pelakuan Clara padanya. Semua terkejut melihat Elektra yang melawan Clara. Clara tersungkur ke belakang dengan jarak 1 meter di hadapan Elektra meringis kesakitan. Langkah pelan Elektra mendekat ke arahnya. “Kau membuat telingaku sakit dengan terus mengatakan jika kau memiliki pengaruh di sini, biar aku cari tahu seberapa berpengaruhnya keluargamu,” seru Elektra menunduk. “K-kau—” Belum selesai Clara mengatakan apa yang ingin dia katakan, Elektra segera menarik rambut panjangnya. “Aarrgghh!” Suara Clara menggema, beberapa orang yang melihat apa yang dilakukan oleh Elektra merinding, ada pula yang ketakutan. “Elektra … lepaskan,” pinta Clara. “Jika kau tidak melepaskanku, akan kubuat kau menderita,” ancam Clara di sela-sela ringisannya. “Apa? Aku tidak dengar.” Elektra pura-pura tidak dengar apa yang dikatakan oleh Clara. Tidak ada pengampunan lagi. Elektra menarik rambut Clara dengan kasar, dan menyeretnya hingga ke lift. Dia membawa Clara ke loby dengan sangat kasar, orang-orang yang melihat apa yang dilakukan Elektra terkejut. Mereka tidak menyangka ada yang berani melakukan hal gila itu pada Clara. Setelah tiba di loby Elektra menghempaskan dengan kasar, membuat kepala wanita itu berdarah. Belum puas, Elektra menarik baju Clara dan menamparnya berulang-ulang kali, bahkan kaki Elektra pun berada di leher Clara. “Aku sudah bilang, jika aku tidak diganggu, tapi kau tidak mendengarkanku. Apalagi mengatakan jika ingin membalaskan dendam wanita bernama Vero. Aku bahkan tidak tahu siapa wanita yang kau sebutkan namanya. Kau benar-benar membangunkan harimau yang sedang tidur. Aku peringatkan sekali lagi, jika kau masih menggangguku, aku tidak akan segan-segan melakukan hal mengerikan ini padamu,” ancam Elektra dengan tatapan tajam ke arah Clara. “Setelah ini, kau akan tahu siapa lebih berkuasa, Clara!”
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD