17. Dia Bukan Nona Alika

1085 Words
Ponsel Arsen terus berdering saat tengah rapat, barulah setelah selesai rapat dia membuka ponselnya. Begitu banyak pesan serta telpon yang diterimanya. Sudah setahun sejak kematian Alika, dia menjadi pria gila kerja. Bahkan sangat jarang pulang ke rumah jika kembali pun dia akan terus bertengkar dengan Vero. Suara deru langkah kaki menghampiri dengan tergesa-gesa membuatnya menghentikan kegiatannya. “Ada apa? Kenapa dengan wajahmu?” “Tuan, Anda harus liat social media sekarang!” seru seorang pria sambil memberikan iPad pada Arsen. “Kenapa memangnya dengan social media? Apa ada—“ Dia jarang main social media baginya hanya membuang-buang waktu saja. “Nona Alika, masih hidup!” Mendengar itu Arsen segera meraih iPad dengan cepat, bisa dilihat Alika Farhan hidup kembali menjadi trending topic di Indonesia. “Twitter sedang heboh dengan Nona Alika hidup kembali!” Arsen melihat berita yang tengah jadi perbincangan public. Ini menjawab kenapa ponselnya terus saja berdering sejak tadi. Matanya tertuju pada sebuah foto di mana wajah yang dirindukan satu tahun ini telihat tengah bersama beberapa orang pria, menikmati sebuah pesta. “A-alika masih h-hidup?” Arsen bergumam, wajah yang di dalam berita itu benar-benar membuatnya semakin merindu. “Wanita itu hanya memiliki wajah seperti Nona Alika, wanita bernama Elektra.” Asisten Arsen, Jurion menjelaskan mengenai temuannya. “Aku yakin itu adalah Alika. Aku tidak mungkin salah! Cari tahu mengenai wanita ini. Aku ingin aku mendapatkan informasinya hari ini juga!” titah Arsen. Dia harus mendapatkan informasi wanita itu. “Alika tidak mungkin memiliki saudara lain karena dirinya adalah yatim-piatu!” Arsen masih terus memperhatikan berita yang trending itu, dia sangat yakin jika itu adalah Alika tapi dari segimanapun tidak ada yang mirip dengan wanitanya. Bahkan pakai serta gayanya berbeda dari Alika. Sama halnya dengan Arsen, Vero pun mencaritahu mengenai wanita yang mirip dengan Alika. Saat membuka social media, dia semakin marah. Hidup Arsen yang selalu didedikasikan memikirkan Alika selama setahun terakhir, rumah tangganya yang tidak pernah bahagia setelah pernikahan kini harus mendapatkan berita yang membuatnya semakin frustasi. Vero mengenal Arsen dengan sangat, pria itu tidak akan tinggal diam mengetahui berita yang sedang viral. Dia pasti akan mencari tahunya. “Alika kenapa kau kembali! Seharusnya kau mati saja!” Suara teriakan Vero frustasi menggema membuat semua orang terkejut. Beberapa jam kemudian, Jurion kembali masuk ke dalam ruangan. “Tuan. Saya sudah mencaritahu mengenai wanita di dalam foto tersebut. Foto tersebut bukan editan, wajahnya sangat mirip dengan Nona Alika tapi—“ Arsen segera melirik ke arah asistennya, Jurion. “Tapi apa?” “Dari informasi yang kudapat, dia bukan Nona Alika,” jawab Jurion dengan ragu-ragu. Dia ragu-ragu mengatakan fakta yang ditemukan tidak sesuai dengan keinginan sang atasannya. “Tidak mungkin! Ini Alika! Aku tahu—“ “Ya. Awalnya saya juga berpikir begitu tapi itu benar-benar bukan Nona Alika. Wajahnya saja mirip dengan Nona Alika!” Arsen tidak terima dengan berita yang dia dapatkan, membuatnya menghamburkan apapun yang ada di atas meja. “Kau pasti salah, cari lagi berita itu dengan benar!” “Tuan—“ Suara Jurion sedikit tercekat. “Saya sudah mencarinya berkali-kali tapi itu kenyataannya, dia bukan Nona Alika, wajah mereka saja yang mirip!” “Bullshit! Kau pasti tidak—“ “Namanya Elektra, dia putri dari keluarga Lysander, keluarga yang paling ditakuti di Italia, dia putri yang selama ini dirahasiakan!” Jurion membantah pemikiran Arsen. “P-putri keluarga Lysander?” Jurion menghela napasnya kasar. “Ya, Tuan. Akibat foto viral di Indonesia, mereka mengkonfirmasinya melalui kuasa hukum Lysander secara langsung. Berita ini juga menggemparkan dunia bisnis saat ini karena putri yang dirahasiakan oleh mereka diperkenalkan ke public!” “W-wanita itu putri keluarga Lysander?” Arsen benar-benar tidak percaya jika wanita itu bukan Alika yang dipikirkan olehnya. “T-tuan—“ Jurion memanggil Arsen dengan sedikit gugup. “Saya juga mendapatkan kabar jika Nona Elektra kuliah hukum sama seperti Nona Alika! Mereka memiliki kesamaan tapi juga perbedaan!” “Dia juga kuliah hukum?” “Ya. Dia bekerja di sebuah Firma Hukum terkenal di Italia!” “Apa lagi yang kau dapatkan mengenai wanita itu?” “Em. Bukan dia, tapi lebih tepatnya keluarganya. Banyak isu yang mengatakan jika mereka penguasa dunia bawah tanah tapi ini hanya konspirasi belaka yang tidak terbukti!” Arsen mengerutken kening mendengar berita yang dijelaskan Jurion padanya. “Kau boleh pergi,” ucap Arsen. Sepeninggalan Jurion, Arsen duduk dengan ketidakberdayaan. Dia benar-benar tidak percaya dengan berita yang dilihat. Dari segi manapun, wanita itu jelas Alika yang dikenalnya tapi fakta yang Jurion berikan padanya berbeda. “Alika—“ Arsen mengusap wajahnya yang cukup lelah itu, helaan napas kasar pun terdengar. Berbeda dengan wanita yang dipikirkan Arsen, Elektra tengah memainkan ponselnya melihat berita mengenai dirinya yang trending. Sepertinya rencananya berjalan sesuai rencananya. “Kau puas dengan berita itu?” tanya Ankara saat melihat dua sudut bibir putrinya terangkat. Ponsel yang sejak tadi dipegang, Elektra letakan di atas meja. “Emm. Keluarga itu pasti terkejut!” “Berita mengenai pewaris keluarga Lysander telah diumumkan. Ini membuat kehidupanmu berubah, apalagi di kantor. Banyak orang yang akan menyorotimu, apa kau baik-baik saja dengan itu?” Napas kasar Elektra terdengar. “Sejak aku dan Clara berseteru semua orang memperhatikanku,” komentar Elektra. “Kau yakin baik-baik saja?” Ankara menatap putrinya, dia tidak tahu apa yang dipikirkan Elektra tapi dia merasa jika selama setahun terakhir sang putri telah berusaha untuk menutup dirinya, membatasi orang lain mengenal pribadinya. Kejadian tahun lalu serta tuntutannya agar Elektra menjadi pewaris organisasi membuat Elektra berubah. Apa putrinya baik-baik saja? Apa benar tidak akan masalah kembali bersinggungan dengan keluarga Matthias? “Ya. Apa aku terlihat tidak baik-baik saja?” Banyak pikiran mengenai sikap Elektra yang baik-baik saja. Omong kosong jika dia tidak berpikir mengenai perasaan Elektra. Dia cukup egois meminta Elektra kembali, padahal Adinda berusaha untuk menyembunyikan keberadaannya. Menyembunyikan jika mereka memiliki seorang putri demi menghindari musuh bubuyutan. Tidak hanya itu, Adinda menginginkan putrinya hidup normal karena itu dia kabur dari hidupnya yang penuh bahaya. Mata setenang embun, serta paras ayu milik Adinda ada di wajah putrinya. “Kau beradaptasi dengan baik selama setahun ini, kupikir butuh banyak waktu untuk membuatmu bisa beradaptasi dengan keluarga kita. Latihan dan menjadi lawyer, serta bisnis sekaligus.” Ankara sedikit memuji putrinya, dia pikir Elektra akan butuh waktu banyak dalam penyesuaian. Apalagi dengan bisnis yang di kelola keluarga mereka turun-temurun. Nyatanya, perkiraannya salah. “Apa rencanamu selanjutnya?” Tidak ada komentar dari Elektra. “Aku akan mengadakan pesta untuk memperkenalkanmu secara resmi pada public, mengenai pewaris keluarga Lysander. Kau tidak keberataan?” Ankara bertanya Elektra.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD