Episode 2

1206 Words
Semakin malam semakin ramai malah keramaian malam ini seperti tidak biasanya ya benar saja, tenyata ada sebuah acara dalam kelab yaitu perayaan ulang tahun yang entah siapa Mikha dan Angel belum mengetahui nya. Dipikir pikir jika memang sudah di booking untuk acara orang lain kenapa mereka berdua bisa masuk ke dalam kelab itu. Mikha mulai bingung namun tidak bagi Angel wanita sexy itu cuek dan tetap menikmati minuman nya. Di rasa tak ingin membuang waktu untuk memikirkan siapa yang sedang berulang tahun Mikha dan Angel melanjutkan kembali obrolan seru mereka, hingga suara riuh teriakan dan tepuk tangan mengusik mereka untuk melihat siapa raja yang sedang di agung-agung kan saat ini. Dari jauh sudah terlihat begitu bersinar dan mendominasi dari para tamu yang hadir, pria yang memakai kemeja putih dengan aksen merah putih dan navy yang melingkar bagian lengangnya saja dengan jeans tak lupa kaca mata dan bumbui senyum yang menggoda, wajah tampan dan mempesona begitulah para wanita mengartikan nya. Pria itu adalah Willy Nelson, ya pria itu sedang berulang tahun hari ini, tak beda dari para wanita yang histeris melihat ketampanan Willy Angel dan Mikha pun ternganga melihat kesempurnaan laki-laki itu. "Gila ganteng banget gak sih" Angel Dengan pose imutnya. "Iyaa" jawab Mikha sepontan. "Gue rela deh walau cuma jadi temen Tidur yang penting bisa deket ama tu cowok sempurna" "Ih gue sih gak rela" "Yah Lo sih apa yang rela Mikha, udah mengakui dia ganteng aja tu udah hal aneh banget tau gak" "Tapi emang ganteng" "Awas Lo terpikat" "Udah ah, cabut yuk, gak nyaman nih gue acara orang" "Nanti dulu ih, dia lagi ngmong sambutan, gak sopan kalo langsung pergi" "Lo kaya tamu undangan aja deh, hello kita tu gak di undang ayo cepet kabur, Lo liat deh temen kampus kita gak ada satupun, cuma ada 3orang dan itu pun temen nongkrong nya dia" "Gak apa-apa Mikha dia gak liat kita kok" "Njel plis jangan bikin malu" "Sebentar lagi deh, liat doanx keren bgd gitu coba padahal cuma ngoceh doanx" Mikha menghela nafas nya kasar, wanita itu pusing sulit sekali membujuk seorang Angel kalau udah urusan cowok. Akhirnya Mikha pun melihat ke arah Willy yang sedang memberikan sambutan, tak ketinggalan terlihat kedua orang tua nya berada di sana. Tanpa sadar Mikha terus memperhatikan laki-laki tampan itu dengan tatapan yang berbinar karena terpesona oleh ketampanan Willy. "Perfect" batin Mikha. Namun tak cukup lama kesadaran nya pun kembali tak kala pria itu menatap Mikha dengan tatapan yang sulit di artikan, pria itu masih berbicara namun pandangan nya tertuju ke arah Mikha. Wanita itu mulai kaku karena tatapan Willy, meski sesekali melihat ke arah lain namu. Sangat ketara bahwa pria itu lebih lama saat menatap Mikha, Mikha pun mulai tak nyaman ia merasa tidak enak karena memang dirinya dan Angel tidak di undang di acar itu. "njel udah yuk pulang aja" Mikha berteriak di telinga sahabat nya itu. "Bentar lagi yah, pliss" bujuk Angel. "Gue ke toilet dulu deh" "Oke, i'm still here" Mikha pun berjalan menuju toilet, namun tiba-tiba seseorang wanita menabrak nya tanpa sengaja lalu menumpahkan minuman yang wanita itu pegang ke baju Mikha. "What are you doing?" Mikha kaget dan mengibaskan bajunya yang terkena tumpahan minuman. "Oohh sorry, aku gak sengaja" wanita yang terlihat sempoyongan karena mabuk. Wanita cantik dan seksi dengan pakaian yang benar-benar kurang bahan sangat banyak, terlihat sombong dan angkuh bahkan di saat mabuk. Mikha hanya menggeleng lalu mengabaikan wanita itu. Di dalam toilet Mikha membersihkan noda minuman yang melekat di bajunya namun percuma saja itu masih terlihat jelas malah sekarang bajunya jadi basah dan menerawang hingga bra yang ia pakai tembus pandang. "s**t! Apes banget sih" gumam Mikha. Smartphone Mikha pun berbunyi terlihat sebuah pesan singkat dari Angel. "Mikh gue balik duluan yah, cowok gue ngamuk di kelab jadi gue ajak pergi aja" begitu isi pesan yang di kirim sahabat nya. "Oke perfect" Mikha menghela nafas panjang. Mikha bergegas pergi dari toilet dan menunju perkiraan ia ingin segera pergi dari tempat itu karena keadaan dirinya yang bisa di bilang memalukan. Tanpa di duga seseorang memakaikan jaket di bagian depan tubuhnya. Ya dan itu adalah Willy si pangeran tampan. "Pakailah" ucap Willy. "Thanks, tapi kurasa gak perlu, aku udah mau pulang kok" "Kenapa buru-buru, biar aku pinjamkan pakaian wanita" "Gak usah, sorry aku udah lancang datang kesini tanpa di undang" "Apa menurutmu seseorang akan di biarkan masuk jika tak di undang?" Sindir pria itu, Mikha mulai paham dari awal dia dan Angel memang di ijinkan masuk itu berarti Willy sudah memerintahkan penjaga di Depan untuk mempersilahkan jika Mikha dan sahabat nya datang dan masuk tanpa undangan. "Aku tak mengerti" Mikha mengelak. "Sudah jangan dipikirkan lagi" Willy dengan senyum nya yang menawan dan masih terus menatap Mikha. "Baiklah aku permisi, jaketnya aku kembalikan setelah di cuci" Mikha pun meninggalkan Willy yang tak berkata apapun selain senyum yang terus terukir di wajahnya "Ahhh by the way happy birthday " ucap Mikha dari kejauhan. "Thanks" jawab Willy meski pelan tak lupa dengan senyum yang merekah. "Murah senyum sekali" gumam Mikha, yang akhirnya sampai di parkiran lalu pergi dari area kelab. Mikha melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang, ia masih merasa hari ini penuh dengan kebetulan tapi itu tak mengganggu pikiran nya. Mobil Mikha tiba-tiba berhenti karena melihat seorang pria yang bisa di bilang tidak muda namun tidak tua juga, tapi lebih cocok di panggil Daddy nya. Pria itu terlihat meringis kesakitan di pinggir jalan dengan motor yang sudah terlihat lecet seperti habis terjatuh. Mikha pun menghampiri tak lupa membawa kotak obat nya yang selalu tersedia di mobil. "Are you oke sir?" Tanya Mikha pada pria itu, pria yang terlihat gagah dan maskulin dengan otot-otot di lengan rambut hitam hidung mancung mata yang hazelnut yang menggoda apa lagi dengan kaos polo dan celana pendek terlihat bulu-bulu di kaki nya sukses membuat Mikha salah tingkah degup jantung nya meningkat tak pernah ia merasa seperti itu. "Yah, aku hanya terjatuh saat menghindari lubang" jawab pria itu. "Kau harus hati-hati disini banyak lubang di jalan, entah kapan akan diperbaiki" "Oke" "May i? Mikha minta ijin untuk membalut luka pria itu. "Sure" Jawab nya. Sepanjang membalut luka pria itu Mikha semakin gugup apa lagi mata pria itu juga selalu tertuju pada dirinya keringat Mikha mulai bercucuran ia mempercepat balutannya karena mulai tak nyaman berada dekat-dekat pria itu jantungnya seperti mau copot. "What's your name?" Tanya "I'm Mikhaela" "Thanks Mikhaela sudah mau berhenti dan menolong saya" "Just call me Mikha! And gak usah berterima kasih, ini udah kewajiban." ucap wanita itu. "Oke, i'm Samuel Richard, salam kenal" ucap pria itu dan masih terus menatap wajah Mikha yang sangat cantik. "Selesai!, kurasa anda tidak bisa lagi mengendarai motor itu dengan keadaan kaki seperti ini" "Seperti nya iya" "Lau bagaimana anda pulang? Apa butuh tumpangan?" "Gak usah, aku sudah merepotkan mu, sebentar lagi anak buah ku akan sampai" "Baiklah saya akan tunggu sampai anak buah anda datang" "Kau kuliah?" "Yes, aku ambil jurusan kedokteran" "Pantas saja, kau sangat kompeten membersihkan dan membalut luka ku" "Anda berlebihan itu hal yang mudah semua orang pasti bisa melakukan nya". Mikha pun menunggu anak buah pria itu agar ia merasa tenang saat meninggalkannya nanti, ya Mikha paling tidak bisa membiarkan orang yang sedang terluka di jalanan apa lagi sendirian dan sudah tengah malam tentu saja sangat sepi.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD