"Nggak, nggak, Ruma. Maksud aku gini. Aku bantu karena memang niat membantu sejak awal. Meski kamu nggak cerita masalah tadi, niat aku datang selain jenguk adalah karena saya ingin bantu. Nih, lihat, saya sudah siapin." Ramzi akhirnya terpaksa menunjukkan amplop berisi uang hang tadi ia sembunyikan dalam saku, supaya Ruma mau mendengarkan dirinya. Ruma akhirnya terdiam. Entah mengapa melihat sikap tulus Ramzi, ia begitu terharu. Wanita itu kembali menangis haru. Bersyukur betapa mereka -- ia dan Asa -- memang dikelilingi orang - orang baik. Ramzi mengambil amplop itu dari saku, memberikannya pada Ruma. "Ini ngga banyak. Tapi semoga bisa sedikit membantu kalian." "Terima kasih, Mas Ramzi. Saya benar - benar bersyukur karena kami banyak dikelilingi orang baik. Sekali la

