Di dalam ruang bersalin, hanya diperbolehkan satu orang saja yang masuk menemani pasien. Tentu saja Ruma memilih Umi sebagai seseorang yang paling membuatnya nyaman selain Asa. Hanya menunggu satu bukaan saja, namun terasa sangat lama. "Sabar ya mbak. Sebentar lagi bukaan pasti suda lengkap." Umi berkali - kali mengucap afirmasi positif supaya putrinya kuat. Sementara Ruma berusaha keras menahan hasrat ingin mengejan yang terus bermunculan sejak bukaannya masuk ke angka 9. Bayi itu berusaha keluar dari jalan lahir. Hanya saja ia belum bisa mengejan, karena pembukaannya belum lengkap. Jika ia memaksa mengejan sekarang, tidak menunggu pembukaan lengkap, itu malah akan berisiko ia mengalami robek pada perenium. Juga nanti kepala bayi akan berbentuk tidak bulat, ata

