PAMIT

1007 Words

Ramzi mendadak sesak karena kata - kata Asa. "Lo ngomong apa sih sa? Kita udah nggak satu kost. Tapi bukan berarti Lo pindah ke bulan kan. Kita masih satu kota ini. Masih ngampus di tempat yang sama. Masih banyak kesempatan kita ketemu. Jangan ngomong seakan - akan kita nggak akan pernah ketemu lagi." Asa hanya diam. Ia berpura - pura fokus menata barang - barangnya. Pikirannya tertuju pada omongan Ramzi. Ia bicara seakan - akan tak akan bertemu dengan Ramzi lagi. Entah lah. Firasat Asa memang mengatakan demikian. Ia merasa benar - benar sudah tidak ada harapan. Dan pasrah saja jika dalam waktu dekat Rumah dan anggota keluarga lain akan tahu tentang penyakitnya. Keluarganya di Malang ... astaga. Mereka bahkan belum tahu apa pun. Benar - benar apa pun. Apakah Asa akan pul

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD