Antara Bayu dan Ali

2275 Words

Ali memperhatikan Senja dengan seksama saat mereka makan siang bersama di sebuah kafe kecil dekat kantor. Perempuan itu tampak lebih banyak diam, hanya sesekali menatap piringnya, mengaduk-aduk makanannya tanpa benar-benar menyuapkannya ke mulut. Ali tahu ada sesuatu yang mengganggu pikirannya. Tatapan kosong, gerakan yang canggung, dan caranya menarik napas panjang sesekali—semua itu menunjukkan bahwa pikirannya sedang melayang entah ke mana. Sementara Senja sibuk dengan pikirannya sendiri, Ali hanya tertuju padanya. "Ada yang kamu pikirin?" tanya Ali akhirnya, mencoba memecah keheningan yang terasa kaku di antara mereka. Senja tersentak kecil, seakan baru sadar bahwa Ali ada di depannya. Dengan cepat, ia menggeleng. “Nggak ada.” Ali menatapnya curiga. “Beneran?” Senja mengangguk, m

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD