Tak Bisa Tenang

1963 Words

Udara pagi di kota Depok masih terasa sejuk, meski hiruk-pikuk kendaraan mulai memadati jalanan. Matahari baru saja menampakkan diri di ufuk timur, sinarnya menerobos celah di antara gedung-gedung dan pepohonan yang berjajar di sepanjang jalan. Di trotoar, orang-orang berlalu lalang, ada yang bergegas menuju tempat kerja, ada pula yang sekadar menikmati pagi dengan langkah santai. Tapi pagi yang tenang itu berubah menjadi penuh kegaduhan. Suara decitan ban menggema keras di jalan raya yang sudah mulai dipadati kendaraan. Ali menginjak rem mendadak, membuat mobilnya berhenti dengan kasar di tepi jalan. Klakson dari kendaraan lain langsung berbunyi membabi buta, disertai teriakan marah dari pengemudi yang terpaksa menghindar untuk mencegah tabrakan. "Hei! Gila, ya?" "Main berhenti sembar

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD