Sungguh Ganjil

1928 Words

Adeeva duduk di kursi penumpang depan, menyandarkan kepala ke jendela mobil sambil menghela napas panjang. Baru saja ia berpikir bisa sedikit menjauh dari segala kekacauan, dua sahabatnya—Aulia dan Nadia—malah membuatnya semakin jengkel. Mobil melaju perlahan keluar dari area kampus, tetapi di dalamnya, suasana justru semakin riuh. "Seriusan, Deev?!" suara Nadia nyaris melengking. "Kak Athaya nyium lo?! Di apartemen?!" Adeeva memejamkan mata, berusaha mengendalikan emosinya yang sejak tadi naik turun. Bukan karena malu. Bukan karena gugup. Tapi karena kesal. "Iya," jawabnya singkat, berusaha terdengar sekadar memberi konfirmasi, bukan mengundang lebih banyak pertanyaan. Tapi tentu saja, Aulia dan Nadia bukan tipe yang bisa diam setelah mendengar sesuatu yang mengejutkan seperti in

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD