Begitu Erika menelan suapan terakhirnya dan menyeka bibirnya dengan tisu, ia menatap Bayu dengan tatapan menggoda. "Oke, sekarang kita bisa pergi," ujarnya sambil mengambil tas kecilnya dari meja. Bayu langsung berdiri, sigap seperti seseorang yang sudah terlalu lama menunggu. Ia berjalan mendahului, lalu dengan penuh perhatian membukakan pintu kafe untuk Erika. Begitu mereka keluar dari kafe, udara sore yang mulai sejuk menyambut mereka. Langit berwarna jingga, memberikan suasana yang semakin intim. Erika berjalan di samping Bayu, hak sepatunya berdetak pelan di atas trotoar. Bayu meraih tangannya, menggenggamnya erat seolah tak ingin kehilangan kesempatan untuk merasakan kehangatan itu lebih lama. Erika hanya tersenyum kecil, membiarkan Bayu menuntunnya menuju tempat parkir di belakan

