"Baru mau berangkat, Teh?" Adel menoleh sambil tersenyum kecil, tangannya sibuk menyampirkan tas ransel di pundak. Rambutnya masih sedikit basah karena buru-buru mandi, dan wajahnya hanya diberi polesan bedak tipis. Ia baru selesai bersiap-siap meski waktu sudah menunjukkan hampir pukul setengah sepuluh. Mata kuliah hari ini dimulai pukul sepuluh, jadi Adel merasa masih cukup waktu untuk berangkat, meski tak sempat sarapan dengan benar. "Baru, Um," jawabnya sambil meraih roti panggang yang sudah diletakkan Umminya di atas piring. Bukannya duduk dan menyantap sarapan dengan tenang, Adel malah menggigit roti itu sambil melangkah menuju pintu. “Roti aja? Nggak makan nasi dulu?” tanya Ummi, sedikit khawatir. Adel menggeleng sambil menenggak sedikit air putih. “Nanti aja, Um. Kalau

