Suasana di dalam mobil terasa lebih tenang sekarang. Senja masih menatap keluar jendela, matanya berbinar menelusuri pemandangan kota yang kini terlihat seperti miniatur dari dunia nyata. Jalanan yang biasanya penuh sesak dengan kendaraan kini tampak jauh di bawah sana, seperti garis-garis tipis yang bergerak lambat. Gedung-gedung pencakar langit yang megah kini tampak lebih kecil, seolah-olah mereka telah meninggalkan segalanya di bawah. Angin berdesir pelan di luar, namun mobil ini tetap terasa stabil. Teknologi canggihnya membuat perjalanan terasa mulus, nyaris tanpa guncangan. Sesekali, Ali melirik ke arah Senja, memperhatikan bagaimana ekspresi gadis itu terus berubah—dari takjub, penasaran, hingga senang. Dan kemudian, sesuatu terjadi. Senyuman. Sebuah senyuman yang tidak dibuat-

