Kembali ke Jakarta

1963 Words

"Kalau gak ada di rumah ibunya, ada di mana?" Pertanyaan itu terus terngiang di kepala Adel dan teman-temannya. Mereka tidak bisa tinggal diam. Setelah semalaman beristirahat di losmen sederhana, pagi harinya mereka segera bergerak lagi. Langkah mereka cepat, seolah waktu adalah sesuatu yang tak boleh disia-siakan. Mereka kembali ke rumah ibunya Tasya. Perasaan gelisah menggelayuti hati masing-masing. Mereka tahu, semakin lama Tasya tidak ditemukan, semakin besar kemungkinan sesuatu yang buruk telah terjadi padanya. Setibanya di rumah, ibu Tasya menyambut mereka dengan wajah yang tampak lebih letih dari kemarin. Matanya sembab, sepertinya semalaman ia tak bisa tidur setelah kabar menghilangnya Tasya disampaikan oleh Adel dan kawan-kawannya. Adel lalu mendekat, mencoba berbicara dengan

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD