Begitu sampai di kantornya, Senja masih menyimpan senyum kecil di wajahnya. Percakapan dengan Ali tadi masih terngiang-ngiang di kepalanya, terutama bagaimana pria itu terlihat sedikit canggung saat digoda oleh teman-temannya. Itu pemandangan yang jarang, mengingat selama ini Ali dikenal sebagai seseorang yang nyaris selalu tenang dan sulit dibuat terpengaruh. Namun, tanpa ia sadari, di sekelilingnya suasana sudah terasa berbeda. Beberapa rekan kerja yang biasanya bersikap biasa saja kini menoleh ke arahnya dengan tatapan yang sulit diartikan. Beberapa bahkan berbisik-bisik, membentuk lingkaran kecil sambil sesekali melirik ke arahnya. Senja yang awalnya tidak menyadari apa-apa, masih berjalan dengan santai menuju mejanya, baru benar-benar merasa ada yang aneh ketika langkahnya semakin

