Adab

2170 Words

Athaya memutuskan untuk pulang ke apartemennya. Kepalanya terasa berat, pikirannya penuh dengan hal-hal yang tak bisa ia pecahkan. Sejak Adeeva pergi bersama Rakhan, perasaan tidak nyaman itu terus mengendap di dalam dirinya, mengusik tanpa henti. Ia pikir pulang akan membuatnya merasa lebih baik, setidaknya memberinya ruang untuk menenangkan diri dan berpikir jernih. Tapi kenyataannya, semakin lama ia sendirian, semakin banyak pertanyaan yang berputar di kepalanya. Ia tidak begitu yakin lagi dengan langkah yang ingin ia ambil. Tadinya, ia merasa keputusan yang paling masuk akal adalah membuat Adeeva menolak perjodohan itu lebih dulu. Dengan begitu, ia tidak perlu repot-repot menghadapi keluarganya, tidak perlu mencari alasan atau membela diri. Namun, sekarang, entah kenapa, gagasan itu

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD